Kekuatan Dewi Bulan Yang Menelan Rasa Patah Hati

537 57 23
                                    

Tanpa disadari setelah beberapa bulan berada di kota, Hoshi sudah mendapat beberapa pekerjaan. Yang terbaru adalah menjadi seorang model.

Meski bisa dibilang pekerjaannya lebih mirip sebagai pekerja lepas bagi majalah ‘TwoTeen’. Ia akan menunggu panggilan dari ‘TwoTeen’ jika misalnya mendapat pekerjaan untuk menjadi model majalah kecantikan terbaru mereka.

Makanya sekarang Hoshi masih bisa bekerja di Sultan Digital seperti biasanya, karena dia juga tidak ada kegiatan lain yang bisa dilakukan selain bekerja di sini. Menjadi call center service dan melayani pelanggan dengan senyuman profesional miliknya.

Hari melelahkan lainnya telah berakhir dan kini sudah pukul sepuluh malam dan toko akan segera tutup. Hoshi melepaskan headset kerjanya dan menyandarkan tubuh lelah setelah bekerja pada kursi putar.

“Hoshi, aku pulang dulu, ya.” Salah satu teman satu divisinya sudah ingin pulang.

“Ah, iya, hati-hati.”

Sementara bagi Hoshi, ia ingin tinggal lebih lama untuk mengistirahatkan diri. dalam senggang, Hoshi kembali membuka komputer kerjanya dan melihat-lihat dokumen gambar.

Selain dicetak ke majalah, hasil dari foto-foto saat bekerja di TwoTeen dikirim juga kepada Hoshi dan ia menaruhnya di komputer kerjanya. Dirinya punya password di komputer ini, jadi orang asing tidak akan bisa sembarang membuka dokumen penting di dalamnya.

Hoshi mulai menggulir foto-foto dengan sebuah senyum tipis di wajahnya. Ia melihat hasil jepretan dirinya dengan pakaian yang tidak pernah ia pikirkan akan Hoshi pakai dalam hidupnya ketika dirinya masih berada di kampung. Gaun elegan, jaket kekinian, dan bermacam pakaian lainnya ia kenakan saat sesi pemotretan.

Karena keasyikan menggulir, tanpa sadar Hoshi telah sampai ke foto-foto awal saat ia baru bekerja di Sultan Digital. Kebanyakan memang foto berdua dengan Vina, tapi ada juga foto bersama dengan rekan kerja lainnya.

Lalu ada sebuah foto yang membuat Hoshi berhenti menggulir. Itu adalah fotonya berdua dengan Pak Andi. Satu-satunya foto berdua dengan Pak Andi dengan gaya yang formal.

Senyum Hoshi menghilang dan kini berubah menjadi perasaan malu dengan wajah yang memerah. Hanya memikirkannya saja sudah membuat Hoshi salah tingkah.

Ia awalnya tidak sadar, tapi akhir-akhir ini ia tahu apa yang membuat dirinya bertingkah begini ketika berada di dekat Pak Andi. Itu karena Hoshi saat ini sedang jatuh cinta. Ia menyukai Pak Andi tapi tidak mau mengungkapkannya karena kedudukan mereka yang seorang bos dan anak buah.

Tapi Hoshi sadar kalau ia tidak bisa selamanya seperti ini. Ia harus memilih diantara dua pilihan, melupakan perasaan ini atau mengungkapkannya. Dan ia bimbang antara dua pilihan itu.

“Apa yang harus kulakukan, ya ... dengan perasaan ini?” ucap Hoshi bimbang.

Ia terus melamun memikirkannya. Memainkan kursor pada foto mereka berdua dan berhenti tepat di wajah Pak Andi, seakan menemukan sesuatu yang sudah sangat jelas.

Benar. Ia memilih pilihan kedua — Hoshi akan mengungkapkan perasaannya pada Pak Andi. Ia terlalu gusar untuk membuang perasaan jatuh cinta yang pertama kali ia rasakan ini.

Jadi Hoshi mematikan komputernya dan bergegas menuju ke ruangan Pak Andi, bahkan Hoshi tidak mengambil tasnya. Mungkin pikirnya Pak Andi masih ada di ruangannya jika toko belum lama tutup.

Setelah sampai di depan pintu ruangan Pak Andi, Hoshi mengetuk pintu. Dan sesuai dugaan Hoshi, suara mempersilakan masuk dapat terdengar dari dalam.

“Apa ada sesuatu yang kau perlukan di sini, Hoshi?” tanya Pak Andi.

Kos-Kosan HoloID : Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang