***
Ruangan itu agak gelap karena hari menjelang malam. Ditambah lagi Pete tidak menyalakan lampunya. Sumber cahaya hanya dari lampu besar yang dipasang di bagian taman belakang. Ahh ... mungkin perlu diperjelas lagi jika kamar Vegas dan Pete di vila ini terletak dekat dengan taman belakang tempat mereka menikmati BBQ tadi malam.Hujan berdesir kuat di atap vila, dan Vegas mendapati ponselnya berkedip.
Di sana ada pesan dari Tankhun, katanya mereka terjebak hujan. Sehingga akan kembali saat sudah mulai mereda, hanya itu yang Vegas tahu.
Atau mungkin karena itu Vegas memutuskan untuk membantu Pete. Hanya ada mereka berdua di vila ini, dan pengurus vila akan pulang saat malam. Rumahnya tak jauh dari vila, mungkin dia sudah menerobos hujan.
Vegas sebenarnya tak perduli.
"Ahhh ..." Pete sangat lugu dan tubuhnya bergetar saat Vegas mengusap paha dalamnya.
Aroma manis Pete menyerang Vegas saat celana panjang Pete ditarik pergi. Sangat manis, tapi memabukkan seperti koktail yang diminum Vegas tadi malam. Pete berusaha membuka matanya, dan hanya mendapati mata Vegas yang terus menatap bagian bawahnya yang basah.
Tanpa sadar Pete menarik kedua pahanya untuk merapat. Bukankah itu terlalu intens saat bagian privatnya ditatap sedemikian rupa?
SRET!!
Kedua lengan Pete dilepaskan sehingga omega itu bisa mendorong bahu Vegas. Namun pria alpha itu tidak mudah diatasi karena dorongan pelan pete tak berarti apa-apa. Yang ada pahanya yang dibuka oleh Vegas, dan pria itu masuk di antara paha Pete.
"Pak dokter ..." pete kehilangan semua kalimat yang bisa ia ucapkan untuk mengomel pada Vegas.
Sedangkan Vegas menarik bibirnya untuk tersenyum. Uniknya Pete bisa melihat aura Vegas yang tenang. Pria ini tidak dalam kondisi ingin melecehkan dan mengambil kesempatan saat pete heat.
"Aku hanya tak mau kau kesakitan, Sayang," bisik Vegas yang menunduk untuk mengendus leher Pete.
Jemari Vegas meraba lubang hangat itu, dan hanya bermain di sekitarnya. Tanpa memasukkannya.
Pete tersentak dengan cara yang frustasi. Ia ingin sesuatu masuk ke dalamnya, tetapi Vegas tak memberikan itu. Rasionalitasnya terbanting oleh hasrat yang tak pernah tersampaikan. Jemari Pete meraih tengkuk Vegas yang tenggelem di dalam helaian rambut Pete. Pria itu hanya menciumi Pete, tetapi tak sampai meninggalkan tanda apapun.
"Please, dokter ... Nghh ..." Air mata mengalir di pipi Pete, dan Vegas menciumi pipi Pete yang basah.
Vegas menggelengkan kepalanya, "Shhh. don't cry, Baby. Slowly ... I don't want to hurt you."
Pete mendongakkan kepalanya saat ciuman Vegas turun ke leher Pete. Percayalah ... Vegas hanya berniat membantu Pete untuk mencapai puncaknya. Bahkan ia tak berani meninggalkan ciuman lancang ke leher Pete. Ia hanya mengendus untuk memberi hadiah pada dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Home Sweet Home | VEGASPETE
RomancePete sangat ingat jika dirinya memasukkan lamaran di perusahaan Theerapanyakul untuk posisi Sekertaris. Ia sangat ingat jika mendapat email jika dirinya dipanggil untuk interview. Tentu saja Pete melakukannya agar ia bisa memulai hidup barunya di Ba...