Pete sejak tadi berbicara dengan Tankhun melalui telepon. Papi Vegas itu menanyakan kabar Pete dan menangis berlebihan bahwa dia sangat merindukan Pete. Padahal dengan anaknya sendiri sebulan pun kadang Tankhun jarang menanyakan kabarnya.
Kata Tankhun juga anaknya semua tahan banting, jadi tak akan mudah tersapu evolusi.
"Iya, Pete sedang di dalam mobil. Kami akan pergi ke rumah teman lama," jelas Pete yang duduk di bangku samping kemudi.
Di mana ada Vegas yang menyetir sambil sesekali menoleh pada Pete. Percayalah sepanjang perjalanan menuju rumah Time, Pete terus berbincang dengan Papi. Membuat Vegas tak dihiraukan oleh Pete sama sekali.
Apalagi suara Papinya.
"Bilang saja pada Papi jika Vegas nakal ya, Pete. Ya ampun ... Hanya dua hari Pete di sana Papi sudah rinduuu," Suara Tankhun terdengar cukup nyaring, bahkan Pete menjauhkan telpon dari telinganya karena berdenging.
"Pete ..."
Pete menjawab singkat. "Sebentar dulu. Kau tak lihat aku sedang menelpon."
Ini anak dan bapak sama saja. Kalau tak diperhatikan pasti banyak tingkahnya.
Tapi masalahnya ... Vegas mana tahu rumah Time yang mana.
"Pete, rumahnya yang mana?" tanya Vegas yang mengamati deretan rumah di sekitar.
Pete menjawab singkat. "Yang pagarnya hijau." Kemudian Pete kembali bicara pada Tankhun.
Helaan napas Vegas terdengar saat melihat rata-rata rumah di kawasan ini berpagar hijau.
Membuatnya menoleh lagi pada Pete. "Sayang, yang mana?"
Tatapan tajam Pete mengarah pada Vegas saat mendengar Vegas yang terus mengajaknya bicara. Apalagi dengan panggilan Vegas padanya, Pete masih belum terbiasa, tapi ia tak bisa mengatakan apa-apa saat Pete masih terhubung dengan Tankhun.
Oh iya ... Mungkin karena itu juga Vegas memanggilnya seperti itu. Supaya Tankhun percaya jika rumah tangga Vegas dan Pete romantis dan manis seperti gula.
"Papi sudah dulu ya, kami sudah hampir sampai," ucap Pete saat mobil mereka berbelok ke kanan jalan.
Pete meletakkan ponselnya ke dalam tas kecil yang ia bawa sambil berseru pada Vegas. Takut Vegas kelewatan.
"Terus masuk lalu belok kiri," perintahnya yang hanya diikuti oleh Vegas tanpa banyak berkomentar.
Hanya beberapa saat Vegas berbelok, Pete menyuruhnya berhenti. Tepat di rumah yang cukup mewah di daerah itu dan pagar bagian luarnya di cat putih. Vegas mengerutkan keningnya.
"Kau yakin ini rumahnya?" tanya Vegas yang membantu Pete melepaskan sefty belt.
Pete cemberut, "Iya."
"Tadi katanya ..."
"Kau yang mantannya Time atau aku? Kenapa kau terlihat lebih tahu dibanding aku?"
Vegas menggeleng cepat. Tahu jika mood Pete sangat mudah berantakan.
"Tidak, Pete. Kau bilang tadi pagar rumahnya hijau," jelas Vegas dengan suara yang sangat lembut. Pendeteksi getaran saja tak bisa mendeteksi volume suara Vegas.
Pete berpikir sejenak. "Ku kira warna hijau, ternyata warna putih. Apa mereka ganti warna ya?" tanya Pete yang sebenarnya sama sekali tak penting.
Satu hal yang Vegas tahu dari Pete ialah omega ini agak pelupa. Ketika dia sibuk terhadap sesuatu, dan perhatiannya terbagi ... Maka Pete akan lupa sejenak pada apa yang dikerjakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Home Sweet Home | VEGASPETE
RomancePete sangat ingat jika dirinya memasukkan lamaran di perusahaan Theerapanyakul untuk posisi Sekertaris. Ia sangat ingat jika mendapat email jika dirinya dipanggil untuk interview. Tentu saja Pete melakukannya agar ia bisa memulai hidup barunya di Ba...