Chapter 30: Different Destiny

4.2K 523 90
                                    

☆☆☆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☆☆☆


"Vegas, kau mau mati?!" Suara Porsche meninggi hingga nyaris pergi mencakar Vegas yang duduk di depannya.

Beruntung Kinn sempat menangkap Porsche dan memeluknya di sofa. Biar Vegas seperti apapun, pria itu tetap adiknya juga. Nanti kalau ada apa-apa, Kinn akan diomeli Tankhun dan ibunya karena tidak menjaga si adik.

Walau Kinn juga tak habis pikir dengan apa yang vegas minta.

"Bukannya keuntungan bagi kalian juga? Anggap saja honeymoon kedua," balas Vegas seadanya.

Semuanya berawal dari perusahaan Theerapanyakul yang mengirimkan timnya untuk pergi keluar kota. Di sana terdapat proyek baru Theerapanyakul yang memerlukan pengamatan. Sehingga Kinn mengirimkan timnya, termasuk Phi Chan dan Pete untuk ikut serta.

Keberangkatannya adalah besok, dan itulah asal mula mengapa Vegas sekarang mencercoki Kinnporsche.

Kinn menghela napas. "Hanya dua hari mereka di sana. Kau menyuruh Porsche untuk mengikuti Pete saat bekerja. Nanti dia risih juga, Vegas."

"Kalau dia bertemu orang baru di sana atau cinta lokasi dengan anggota timnya bagaimana?"

Terkadang Kinn heran kenapa Vegas menjadi menyebalkan seperti ini? Biasanya Vegas itu terbilang dingin dan tenang. Pemikirannya rasional serta jarang menduga-duga.

Apa karena lama tak diberi jatah oleh Pete ya? Kan sudah hampir seminggu mereka pisah rumah.

Porsche semakin naik darah. "Kau masih bicara seperti itu, saat ada tikus kecil titipanmu di perutnya?"

Kan siapa tahu! Mana saat Vegas menyelidikinya, ternyata ada Tawan juga yang berangkat. Cinta itu bisa tumbuh dalam keadaan apa saja. Biasanya saat terluka, rasa nyaman bisa membuat orang lain jatuh cinta pada si rasa nyaman ini.

"Aku jelas tak mungkin masuk dalam tim, tapi kau bisa Porsche," jelas Vegas yang masih tetap pada permintaannya.

Kinn menghela napasnya, tapi yang dikatakan Vegas masuk akal. Kinn juga berangkat jadi tak masalah jika Porsche ikut.

"Lagipula bagus jika Pete melupakanmu," ucapan Porsche kembali pada fakta di mana Pete sebenarnya menjauhi Vegas.

Vegas tak bisa menemui Pete karena Pete sendiri yang menghindari Vegas. Jika pun Vegas datang dan ingin berbicara, Pete menyuruh Vegas untuk kembali. Dan karena Vegas tak mau melihat Pete menangis keras lagi karena terkekang oleh Vegas. Oleh karena itu, Vegas pikir jarak di antara mereka cukup bagus untuk Pete menenangkan diri.

Walau Pete tak tahu jika Vegas sering mengikutinya. Kadang saat pulang sore hari, Vegas akan mengikuti mobil Pete diam-diam. Hingga Pete sampai di apartemen Arm, baru Vegas akan pergi.

Jika dia sempat, ia akan membelikan makanan dan cemilan untuk Pete. Walau dia harus menunggu arm pulang kerja dan menitipkannya pada pria itu.

"Pete sering kelelahan dan juga darah rendah, kebanyakan orang kantor tak tahu tentang kehamilannya. Takutnya dia bekerja terlalu keras di sana." Kali ini Porsche memahami kekhawatiran Vegas.

Home Sweet Home | VEGASPETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang