***
Vegas mendengus, agak kelelahan sebenarnya. Apalagi setelah lagi-lagi ia menangani pasien yang agak berisik, ia jelas tak bermasalah memberikan pelayanan hanya saja itu agak mengesalkan. Namun sekali lagi itu adalah pekerjaannya, walau lelah sekalipun.Baru saja Vegas keluar dari ruang rawat, kepalanya terasa agak pusing.
"Pak dokter, apa dokter yang pergi bertugas?" ucap Big yang sudah mengenakan ban lengan berwarna. Pertanda Big akan pergi ke lokasi di mana katanya terjadi kecelakaan.
Kenapa sekarang sering sekali terjadi kecelakaan di jalan raya? Seolah mereka tak pernah lupa pada kecelakaan-kecelaan sebelumnya dan tak pernah berhati-hati. Vegas menghela napasnya lagi entah untuk ke berapa kalinya hari ini.
"Ayo berangkat," ujar Vegas yang berjalan terlebih dahulu dari Big.
Sehingga pria itu menyusul Vegas yang berjalan cepat. Begitu juga dengan Big, bagaimana pun dia sudah terbiasa dengan pekerjaan yang harus serba cepat, tetapi tak boleh ada yang salah ini. Mereka menaiki mobil ambulan, dengan Big menjadi sopir. Sedangkan dua perawat pria sudah masuk ke bagian belakang ambulan.
"Katanya kecelakaan itu di persimpangan, dekat perusahaan Theerapanyakul," ujar Big memberikan informasi pada Vegas. Ia mengemudikan ambulan sangat cepat dan harus fokus. Itu karena mereka harus cepat sampai di lokasi.
Mereka sudah terbiasa dengan pekerjaan semacam ini.
Vegas agak terdiam. Memang wilayah yang rawan kecelakaan. Bahkan saat ia bertemu Pete pertama kalinya ialah di saat kecelakaan juga. Apa Vegas bisa menemui pria cantiknya jika telah selesai nanti? Vegas merindukannya.
"Bagaimana kondisi di sana?"
"Karena hujan kemarin jalan jadi agak licin, pengendara bermotor terpeleset di badan jalan dan menabrak kendaraan lainnya. Untuk sekarang korban terluka parah dua orang, sisanya luka ringan," ucap Big yang tepat di saat mereka sampai di lokasi.
Vegas segera turun setelah memasang ban lengan. Menuju ke bagian trotoar yang di mana ada dua orang polisi berjaga di sana. Jalan tak sepenuhnya ditutup karena hanya jalur sebelah kiri yang ditutup, sedangkan jalur sebelah kanan masih dibuka walau agak macet.
Dengan itu Vegas berjongkok untuk memeriksa seorang wanita yang memiliki luka besar di lengannya. Ada lebam biru besar yang menandakan jika terkena tabrakan keras. Lalu, luka besar itu bisa jadi karena wanita itu terjatuh ke jalanan. Tergesek dengan aspal.
Wanita itu meringis kesakitan saat Vegas memberikan pertolongan pertama.
"Huwaa ..." Tangisan keras itu terdengar, membuat wanita itu menjadi gelisah.
"Tunggu dulu, Nyonya. Jangan bergerak," ujar perawat yang membantu Vegas. Lengan wanita itu sangat membengkak sampai Vegas menduga ada keretakakan akibat tabrakan luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Home Sweet Home | VEGASPETE
RomancePete sangat ingat jika dirinya memasukkan lamaran di perusahaan Theerapanyakul untuk posisi Sekertaris. Ia sangat ingat jika mendapat email jika dirinya dipanggil untuk interview. Tentu saja Pete melakukannya agar ia bisa memulai hidup barunya di Ba...