***
"Darimana Vegas tahu Pete di sini?" tanya Pete saat mereka berdua bersila di depan makam neneknya.
Keduanya diliputi keheningan. Hanya beberapa menit yang lalu Vegas memperkenalkan dirinya di depan makam nenek Pete. Setelah itu, Vegas tak lagi bicara, dia hanya membiarkan jemari Pete lepas dari genggamannya. Membiarkan Pete menaburkan bunga di atas makam neneknya.
"The b*stard man ..."
Saat Vegas berkata seperti itu, entah mengapa membuat senyum Pete muncul. Seolah ada yang membalaskan kejengkelannya pada Time. Apalagi Time menunjukkan sikap yang sama sekali tak Pete sukai.
Logika saja ...
Jika kau tidak menyukai seseorang, kau cukup meninggalkannya. Begitu saja sudah cukup. Dengan begitu kau tak perlu mengungkit dan berkeluh kesah tentang penyesalan di depan orang itu. Bahkan repot-repot mendatanginya hanya untuk berkata tentang kesusahan Time karena menjadi kekasih Pete dulu.
Akibat dari janji mereka sendiri, di masa mereka remaja.
"Pete, kau tak mau bercerita pada nenek?" tanya Vegas yang membuat Pete segera menggeleng.
Tentu saja Pete tak akan melakukannya. Agak memalukan baginya saat bercerita pada sebuah makam. Hanya saja ... Selama ini hanya Neneknya saja yang Pete punya. Ia terbiasa bercerita pada neneknya.
Vegas tersenyum tipis dan sekali lagi menyisir pelan pada poni Pete yang memanjang di dahinya. Manis sekali.
"Kalau begitu biar aku yang bicara ..."
Pete melihat Vegas yang memejamkan matanya dengan kedua telapak tangan yang di satukan, membentuk wai. Agak lucu memang saat Pete mengamati Vegas, entah orang ini sungguhan berdoa atau tidak.
"Vegas, apa yang kau katakan?" tanya Pete yang mengguncang bahu Vegas. Takut Vegas memejamkan mata sembari tidur kan.
Mau tak mau Pete menagihnya karena penasaran.
Kalau Vegas berbicara pada neneknya pakai bahasa Inggris bagaimana? Kan Vegas sering menggunakannya, nanti nenek Pete pusing di alam sana. Malah gagal bereinkarnasi karena masih repot menerjemahkannya.
Vegas masih memejamkan matanya. "Aku mengatakan, terima kasih karena telah merawat Pete dengan baik. Setelah ini, nenek tak perlu khawatir karena kita telah bersama."
Pete terdiam sebelum menggelengkan kepala. "Jangan berjanji, Vegas. Lebih baik tak mengatakan apapun yang tak bisa kau tepati."
Itu lebih baik dibandingkan membuat harapan baru. Lebih baik semuanya berjalan dengan tenang, dan akan hancur di saat waktunya yang akan datang.
Vegas berkata pelan. "Aku tidak berjanji."
Tangan Pete menyentuh rahang Vegas pelan. Mencoba memahami apa yang dimaksud Vegas. Pria ini ... Entah mengapa melakukan banyak hal untuk Pete.
KAMU SEDANG MEMBACA
Home Sweet Home | VEGASPETE
RomancePete sangat ingat jika dirinya memasukkan lamaran di perusahaan Theerapanyakul untuk posisi Sekertaris. Ia sangat ingat jika mendapat email jika dirinya dipanggil untuk interview. Tentu saja Pete melakukannya agar ia bisa memulai hidup barunya di Ba...