Chapter 22: Reality

4.2K 491 71
                                    

☆☆☆


Suara ponsel yang berdering membuat Vegas terpaksa membuka matanya yang terasa berat. Sebelum ia berbalik untuk mengambil ponsel di atas nakas. Mengangkatnya tanpa memeriksa lagi siapa yang menelpon.

"Ya?"

GRAKK!! SRRHHH!

Kenapa ada suara aliran air adalam ponsel? Apa orang ini menelpon di dalam air? Seingat Vegas ia tak punya nomor ponsel putri duyung. Namun ia memutuskan untuk terus mendengarkan, sebelum ia membentak siapapun yang kurang kerjaan menelponnya di jam seperti ini.

"Adikku, Vegas ... Mau oleh-oleh tidak?" Tak lama suara Anakinn terdengar juga.

Sebentar.

Pukul 02.30.

Vegas membuka matanya lebar-lebar untuk memastikan ia tak salah melihat jam di ponselnya. Merasa semua batas kemarahannya mulai mencapai akhir. Apalagi saat tahu jika sepupu sialannya menelponnya hanya untuk bertanya oleh-oleh.

"Kau tahu ini jam berapa di Thailand?" ucap Vegas yang masih menahan kata-katanya.

Tak mau membentak Kinn langsung karena masih ingat tata krama pada orangtua.

Kinn terdengar dengan tawanya. "Apa di sana masih malam? Wah di Paris sudah siang. Diwajari saja Vegas, namanya juga pergerakan matahari di setiap belahannya berbeda."

"Kinn, kau tidak usah kembali ke Thailand. Bangun menara saja di sana selama satu malam. Kalau ayam jantan sudah berkokok, berarti kau gagal!"

Vegas mewajari pergerakan matahari dan sebagainya, yang tak ia wajari ialah tingkah manusia ini! Menelponnya di tengah malam, padahal Vegas dapat shift malam kemarin. Makanya Vegas baru bisa di pagi buta.

Tapi Vegas tak bisa pergi tidur juga karena dia harus menggantikan Anakinn di pertemuan penting. Yang bahkan materinya hanya dipelajari beberapa jam sebelum presentasi. Itu semua karena Kinn tidak kembali dari honeymoon-nya seperti yang direncanakan, padahal pihak perusahaan lain sudah terlanjur mengatur jadwal pertemuan.

"Kau kan pintar," Itu kata Sialan Kinn merepotkan itu saat meminta bantuan Vegas.

Beruntung Phi Chan dan Pete benar-benar mempersiapkan materi dengan baik. Jadi seluruh informasi dan materi bisa Vegas serap di otaknya yang lelah. Walau dia akhirnya juga harus ikut-ikutan lembur di kantor bersama Pete. Vegas jelas tak bisa meninggalkan omeganya sendirian dengan pekerjaannya. Apalagi itu sudah malam.

Home Sweet Home | VEGASPETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang