Chapter 13: New Role

5.2K 573 124
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Tiga puluh menit sebelumnya Vegas sampai di apartemen Arm. Memencet bel di sana seolah dikejar sapi yang menunggu ia lengah. Sampai ia menyadari jika hanya dua alasan kenapa pintu angkuh itu tidak terbuka. Pertama karena Pete tak ingin bertemu dengannya, atau yang kedua ... Tidak ada siapa-siapa di sana.

Vegas memutuskan meniru salah satu adegan di drama korea yang ditonton papinya. Menunggu di depan pintu apartemen Arm, sehingga Pete atau pun Arm tidak bisa melarikan diri. Setidaknya itu yang Vegas pikirkan, sampai seorang pria datang dan berjongkok di hadapan Vegas.

Tentu saja Vegas terkejut karena jarak wajah mereka yang dekat. Vegas agak risih tapi ia tak bisa menunjukkannya pada pria dengan lesung pipi di hadapannya. Sehingga ia hanya bisa berdiri untuk menjauhkan jarak mereka.

"Dokter Vegas," sapa pria itu yang membuat Vegas mengerutkan keningnya.

Pria ini tahu dirinya. Seingatnya dia hanya dua kali datang ke gedung apartemen Arm.

"Kau tahu aku?"

Pria itu mengangguk dan mengulurkan tangannya di depan Vegas. "Saya Tawan. Saya bekerja di Theerapanyakul. Kita bertemu kemarin saat anda menjemput Pete."

Vegas mengangguk saat tahu alasan mengapa dia mengenal Vegas. Ia menyabut tangan Tawan untuk berkenalan. Sebelum Vegas melepaskannya, dan melirik ke arah Tawan yang memegang kunci dengan nomor apartemen yang berdekatan dengan apartemen arm.

"So, kau tahu di mana Pete?" tanya Vegas yang enggan berbasa-basi.

Ia bukanlah orang yang mudah akrab dengan orang asing.

Tawan menggelengkan kepalanya. "Saya baru pulang bekerja. Sehingga saya kurang tahu di mana Pete."

Lalu, kenapa Vegas harus bicara panjang lebar dengan Tawan? Agak kasar, tetapi ini membuang waktunya. Ia juga agak heran kenapa Tawan meluangkan waktu untuk berbicara padanya. Padahal tak banyak orang yang merasa perlu melakukannya. Apalagi hanya sekedar Tawan melihat seonggok manusia yang menunggu di depan pintu tetangganya.

Kebanyakan orang tak perduli pada hal itu. Selama Vegas tidak tergeletak di depan pintu apartemen Tawan.

Melihat reaksi Vegas, mendadak Tawan berkata. "Tapi saya tahu jika Pete akan pergi bersama dokter Arm. Pete izin tak kerja hari ini."

Kenapa tidak bilang dari tadi? Vegas heran dengan orang-orang di sekitarnya yang gemar bertele-tele hingga Vegas harus membuang berbaris kata dari mulutnya.

Dengan itu Vegas memeriksa jamnya, mendecak agak kecewa saat melihat jika jadwal dinasnya akan dimulai. Ia akan berjaga dari sore hingga pagi nanti. Mungkin besok pagi dia akan mendatangi Pete lagi.

"Dokter Vegas ingat ..." Baru saja Tawan ingin berkata sambil menunjukkan sebuah gelang manik, Vegas menyela.

"Thanks, ... Tawan. Saya harus kembali ke rumah sakit," ucap Vegas yang beruntung masih mengingat nama pria itu.

Home Sweet Home | VEGASPETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang