***
"Satu minggu ini kau tidak masuk kerja, ku kira kau sakit parah," ucap Tawan yang mendatangi Pete di mejanya.
Membuat Pete hanya bisa meringis bingung. Mau berkata bagaimana lagi, dimulai dari dia pingsan di kantor itu hingga dia kembali dari Chiangmai kemarin. Selama itulah Pete tidak masuk bekerja.
Ya salahkan saja Vegas yang mengajak nikah seperti dikejar sapi. Buru-buru sekali sampai Pete pikir jika kehidupannya berubah-ubah perharinya. Baru saja minggu lalu Pete kira dirinya akan pergi ke desa terpencil agar tak tahu dia hamil, eh ... Bapaknya Si bayi langsung tahu dan menikahinya cepat-cepat.
Dibawalah pete ke rumahnya, dan mereka pergi bulan madu. Hanya dalam hitungan hari ada banyak hal tak terduga yang terjadi.
Pete hanya bisa menjawab singkat. "Aku hanya pulang ke Chiangmai, beberapa hari yang lalu peringatan kematian Nenekku."
Sekarang memasuki jam makan siang, dan Pete mendadak tak nafsu makan. Ia hanya memakan buah yang dikeringkan beserta susu hangat. Itu sebenarnya susu untuk kehamilannya, tapi karena semuanya masih Pete tutupi sehingga ia hanya berlagak seolah membawa termos kecil berisi kopi.
"Padahal aku ingin mengajakmu berangkat sama-sama, tapi ku dengar kau sudah pindah," cetus Tawan yang menawarkan biskuit cokelat yang baru ia buka.
Pete hanya mencomot satu dan mengigitnya cepat. Rasanya cukup emal tapi terasa agak kering di tenggorokkan Pete.
"Aku tak bisa terus menumpang di sana." Pete membalas seadanya.
Tawan menganggukkan kepalanya. "Apa kau tinggal bersama dokter Vegas?" tanyanya dan Pete terdiam sejenak.
Bingung juga Pete mau mengatakan atau tidak. Hanya saja Pete tak ingin Tawan bersikap formal, sama seperti Tay dan orang-orang yang ditemui Pete kemarin. Sehingga Pete memutuskan untuk tak mengatakan apa-apa.
"Aku punya apartemen sendiri. Yah ... Satu bulan bekerja di sini aku sudah bisa beli apartemen. Mungkin setengah tahun aku di sini, dan bisa membuka peternakan sapi," jawab Pete yang dibalas tawa kecil dari Tawan.
"Yah itu lebih bagus karena bergantung dengan orang lain itu sedikit beresiko."
Pria di depannya itu memainkan gelang manik di tangannya. Sebelum menatap Pete lekat. "Aku sangat mengkhawatirkan mu saat tahu kau berhubungan dengan dokter Vegas."
Ini dosa tidak ya jika Pete menggosipkan suaminya sendiri?
Pete hanya menjawab canggung. "Tak perlu khawatir. Kami baik-baik saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Home Sweet Home | VEGASPETE
RomancePete sangat ingat jika dirinya memasukkan lamaran di perusahaan Theerapanyakul untuk posisi Sekertaris. Ia sangat ingat jika mendapat email jika dirinya dipanggil untuk interview. Tentu saja Pete melakukannya agar ia bisa memulai hidup barunya di Ba...