Pete sangat ingat jika dirinya memasukkan lamaran di perusahaan Theerapanyakul untuk posisi Sekertaris. Ia sangat ingat jika mendapat email jika dirinya dipanggil untuk interview. Tentu saja Pete melakukannya agar ia bisa memulai hidup barunya di Ba...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
DRRTT!
Vegas sudah keluar dari ruang pasien saat telponnya bergetar. Ia memberikan laporan hasil pemeriksaan pada perawat yang datang bersamanya. Memerintahkannya untuk meletakkan itu di ruangan Vegas. Terutama saat Vegas melihat nama Pete di layar ponselnya.
Tak biasanya Pete menelpon di jam kerja.
Pete itu kalau sudah bekerja kadang lupa waktu. Sebenarnya Vegas sudah gemas sekali ingin menyuruh pete resign dari pekerjaannya. Akan tetapi, Pete mencintai pekerjaannya, dan Vegas tak bisa apa-apa tentang itu. Mungkin ia akan membicarakan ini lagi pada Pete nanti, terutama setelah Pete melahirkan.
DRRTT!
Vegas mengangkat telpon ketika dia sudah berada di taman belakang rumah sakit.
"Yes, sweetheart?" ucap Vegas yang langsung mendapatkan tawa kecil dari Pete di seberang sana.
Apa dia video call saja ya, supaya dia biaa melihat wajah malu-malu Pete.
"Dokter pulang jam berapa?"
Vegas mengingat-ingat jadwalnya hari ini. "Jam lima sore."
Ia akan berganti shift dengan dokter yang jaga malam nantinya.
"Jemput aku di kantor ya? Aku tak bawa mobil," ucap Pete yang membuat Vegas agak heran.
Biasanya omega cantik ini sering melarang vegas untuk datang ke kantor. Kalau kebetulan ke kantor pun, Vegas biasanya disuruh pura-pura tak mengenalnya. Vegas tak masalah dengan semua itu, karena dia tahu Pete tak mau orang kantor tahu jika Pete dan Vegas sudah menikah.
"Kau tak apa jika aku datang ke sana?" Vegas memastikannya.
"Asal Vegas tak datang untuk menabrak pintu kantor dengan mobil, ya tidak apa Vegas datang." Entah si manis ini bercanda atau tidak.
"Nanti jam setengah enam jemputnya ya," lanjut Pete yang terdengar seperti menyuap sesuatu.
Apa dia sedang makan siang? Kalau Vegas tak ada pasien yang harus ia periksa, dia akan mendatangi Pete sekarang untuk makan siang dengannya.
"Hmm ... Mungkin aku akan sedikit telat." Vegas ingat jika jalan dari rumah sakit ke kantor Theerapanyakul itu kalau sore agak macet.
"Dokter tidak mau ya?" Nada bicara Pete agak pelan sekarang.
Hah? Perasaan Vegas tak berkata apapun tentang menolak. Dia malah ingin bertemu dengan Pete segera, tapi mereka jelas tak bisa bertindak seolah pengangguran. Vegas punya pekerjaan yang harus ia selesaikan.
"It's not like that, Pete. "
"Jawabnya saja tidak niat. Kalau tidak mau itu bilang saja, biar nanti aku pesan taksi saja atau ikut Phi Chan saja. Sekalian bertemu dengan anaknya, siapa tahu kan jadi kenal dekat denganku," ujar Pete yang sepertinya tak lagi mengunyah.