Chapter 32: Attacked

4.2K 484 40
                                    

☆☆☆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☆☆☆


Pete satu mobil bersama Phi Chan saat mereka turun ke lokasi. Tim mereka cukup banyak anggotanya, sehingga mereka membawa tiga mobil kantor. Sedangkan Anakinn dia menggunakan mobil pribadi karena membawa Nyonya besar.

Cuaca hari ini sangat terik dan Pete berkeringat cukup banyak. Beberapa kali Pete menghela napasnya saat rasa panas menyerang wajahnya. Sebenarnya tak setiap hari mereka turun ke lokasi seperti ini. Pete juga kebanyakan hanya mencatat apa yang Kinn perintahkan. Sedangkan Porsche, dia juga mengikuti Anakinn.

Atau mungkin Pete yang diikuti. Entah karena apa.

Buktinya saat Pete tengah berdiskusi dengan seorang karyawan pria, Porsche tanpa angin tanpa hujan berdiri di samping Pete. Tidak berkata apa-apa tapi matanya mengamati karyawan itu dari atas ke bawah.

"Khun Pete, bagian yang ini ..." Pete menunduk agak mendekat untuk melihat pada berkas yang ditunjukkan oleh si karyawan tapi ...

SRET!

Porsche meraih berkas itu dan membentangkan mapnya seolah tangan Porsche penyangga partitur musik. Si karyawan jelas merasa tak nyaman juga. Pete jadi yakin kalau Porsche sungguh kurang kerjaan kali ini.

"Porsche, kau ini kenapa?" tanya Pete yang tersenyum tak nyaman pada si karyawan.

Porsche menghela napas. "Daripada aku diteror terus lewat pesan, lebih baik aku seperti ini."

Apa maksudnya? Kurang kerjaan sekali meneror dalam perihal seperti ini. Mana Anakinn tidak protes lagi, memang ya kalau berurusan dengan porsche si bos tidak bisa berkutik.

Porsche memberi isyarat pada karyawan pria itu. "Ayo jelaskan lagi."

Ya tapi bagaimana ya ... Memang agak sialan juga si Porsche. Si pria ini karyawan swasta bukan guru, masak iya konsep menjelaskannya seperti pendidik. Meski begitu, Pete hanya memberi isyarat agar pria itu melanjutkan.

Setelah mengucapkan permisi pada Porsche, Si pria itu menunjuk pada ketikan rapi yang ada di dokumen. Walau ada banyak coretannya, pertanda perbaikan dan pertimbangan.

"Lalu, bagian ini kenapa?" tanya Pete yang melihat tabel yang kosong. Tim belum memeriksanya.

"Khun Chan masih sibuk di sana," tunjuk pria itu yang melihat Phi Chan dan Anakinn yang tengah berdiskusi.

Area yang sedang dalam proses ini adalah pusat perbelanjaan besar milik Teerapanyakul (lainnya). Di bangun di tengah-tengah kota dan nyaris selesai. Itulah mengapa tim memeriksanya, termasuk membawa tim pemasaran. Hanya agar mereka bisa menata sekaligus menyusun gaya mall agar menarik perhatian.

Mall ini dilengkapi dengan hotel mewah yang juga akan beroperasi.

"Baik, aku akan memeriksanya," ucap pete yang memanggil beberapa orang untuk ikut bersamanya.

Home Sweet Home | VEGASPETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang