Chapter 33: Not a Bad Storm

4.2K 500 117
                                    

☆☆☆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☆☆☆


Memakan waktu sekitar lima belas menit hingga Pete bisa melihat Vegas yang berlari ke arahnya.

"Pete."

Walau dia agak bingung kenapa Vegas yang datang, tetapi pria alpha itu menghampiri Pete yang masih duduk di kursi plastik. Di sana ia membawa Pete ke dalam pelukannya, sedangkan Pete memeluk Vegas dengan sebelah tangannya.

"Emmhh dokter ... Sesak," tegur Pete saat merasa pelukan Vegas yang kencang.

Biar saja! Apa Pete mengerti betapa khawatirnya Vegas? Rasanya seperti semua darahnya habis terhisap dan yang tersisa hanyalah rasa takut. Itu sama sekali tak menyenangkan.

Meski begitu, Vegas bersyukur saat melihat Pete baik-baik saja.

"Pete, kau sudah diberitahu jangan nakal. Masih juga keliaran sampai tersesat jauh ke kantor polisi."

Rupanya tak hanya ada Vegas di sana, ada Porsche juga yang mengomel padanya. Porsche tahu sifat pelupa dan kadang Pete juga buta arah, tapi ia yakin tak seburuk ini. Sedangkan Anakinn muncul paling belakang dengan napas agak tersengal-sengal. Kasihan juga dia harus mengimbangi orang lincah seperti Porsche dan Vegas.

"Hey, something wrong? Baby tidak apa kan?" tanya Vegas yang berlutut di hadapan Pete.

Porsche berbisik pada Kinn, "Dia bertanya baby-nya yang mana? Si Papa sapi atau tikus kecilnya?"

Karena Vegas sering memanggil Pete dengan sebutan baby juga, makanya Porsche bertanya. Meski Vegas mendengarnya, dia tak berniat membalas pertanyaan tak penting Porsche. Vegas memeriksa Pete dan menyadari jika ada bekas darah di pakaian Pete. Membuatnya semakin takut, dan benar saja ada memar di lengan Pete. Namun belum menjelaskan darimana sumber darah yang memercik di pakaian Pete.

Pete menangkup pipi Vegas, "Aku tak apa. Baby juga tak apa."

Vegas mengusap perut Pete pelan, ada gundukan kecil di sana yang terasa hangat. Membuat Vegas memejamkan matanya sambil menghembuskan napasnya lega. Ia kembali berdiri sampai ia menyadari jika Pete tidak sendirian di sana.

Ada sosok kecil yang menatap Vegas dengan mata bulatnya yang penasaran. Walau anak itu menempel erat ke lengan Pete, seolah takut juga dengan kehadiran ketiga orang dewasa lainnya.

Pete ikut menoleh pada arah pandangan Vegas dan yang lainnya. "Oh aku bertemu anak ini sebelumnya. Mereka menjebakku dengan menyuruh anak ini."

Jelas Vegas tak bisa menanyai anak bermata cantik ini. Jika pun ia menjawab, mungkin hanya sebatas karena dia ketakutan karena diancam. Lebih dari segalanya ... Pelaku sudah sangat keterlaluan jika menggunakan anak kecil untuk melakukan kejahatan.

"Di mana orang yang menyerangmu, Pete? Biar aku pindahkan dia ke rumah sakit!" teriak Porsche yang jelas mengundang keributan di kantor polisi.

Membuat Pete tersenyum tak nyaman pada polisi yang baru saja datang.

Home Sweet Home | VEGASPETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang