3. Hospitality & Hostility

184 29 3
                                    

Ada beberapa toko serba ada di jalan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada beberapa toko serba ada di jalan itu. Adeline memilih memasuki satu-satunya yang bertanda supermarket. Pikirnya, barang-barang yang diperdagangkan di situ pasti lebih banyak daripada di mini market. Kenyataannya, toko ini juga tak terlalu besar, tak sebesar supermarket yang ada di ibu kota. Namun setidaknya di supermarket ini dijual produk segar yang bisa dimasak.


Adel punya kebiasaan bila berbelanja di supermarket, ia selalu mulai dari lorong terjauh dari kasir. Alasannya, supaya bisa langsung merapat ke kasir setelah menjelajahi lorong terakhir. Dan itulah yang ia lakukan di supermarket kecil itu, mulai dari lorong yang diisi sayuran dan buah sebelum berpindah ke area makanan kecil, bahan membuat kue lalu barang keperluan sehari-hari.

"Halo," sapa seorang wanita petugas kasir saat ia memindahkan barang-barang dari troli ke meja kasir.

"Halo," balas Adel.

Sambil memindai barcode harga pada barang-barang yang dibeli pelanggannya, wanita ramah itu terus mengajaknya bicara. Bunyi 'tut' setiap kali barang-barang itu terbaca sensor pemindai, menyelingi pembicaraan mereka.

"Saya baru hari ini lihat Mbak. Orang baru, ya?" mulai wanita itu.

"Iya."

"Kapan datang?"

"Tadi pagi."

"Mau menetap atau cuma sementara?"

"Belum tau." Adel terkekeh.

"Di sini tinggal di mana?"

"Di vila yang dekat danau."

"Oooohhh. Berarti tetangganya Jared, ya?"

Adel mengernyitkan pangkal hidung. "Yang mana?"

"Itu, Mbak, tetangga Mbak yang galak. Erik, karyawan di sini yang suka antar barang ke rumah dia, sering dimarahi. Dia sampai kapok ke sana. Mending Mbak jangan berurusan sama dia, deh." Sang kasir bicara tanpa menghentikan aktivitasnya.

Adel tersenyum tipis. Kota ini terlalu kecil hingga tampaknya tak ada yang tak mengenal setiap penduduknya. Bahkan kegalakan Jared pun terkenal hingga jarak 3 Km.

"Gak ada tambahan lainnya?" tanya si kasir seusai memindai harga semua belanjaan Adel.

"Gak ada."

"Naik apa ke sini, Mbak?"

"Tuh." Adel mengedikkan dagu ke arah sepedanya yang terparkir di pelataran.

"Erik!" seru wanita itu ke arah bagian dalam toko.

Seorang pemuda seusia mahasiswa tahun pertama, melesat dari sebuah ruangan di bagian belakang toko. "Ada apa, Bu?" tanyanya.

"Tolong bantu bawain barang-barang Mbak ini ke sepedanya," suruh sang kasir.

✔A Shelter by the LakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang