24. See & Feel

115 19 2
                                    

Bukan kebiasaan Jared belum muncul di ruang makan seusai Adel menyiapkan makan siang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bukan kebiasaan Jared belum muncul di ruang makan seusai Adel menyiapkan makan siang. Ia selalu sudah duduk di meja makan bahkan sebelum Adel selesai memasak. Dan akhirnya gadis itu yang berinisiatif memanggilnya begitu semua menu terhidang di meja.

Adel melanjutkan langkah menuju dermaga kala majikannya tak terlihat di meja kerja. Di sana, Jared menunduk, tapi laptopnya diletakkan di meja. Sepertinya ia terlelap. Mungkin sofa yang ditidurinya semalam tak seempuk kasurnya hingga ia kesulitan tidur.

Pria itu tidur nyenyak sekali. Lantai kayu dermaga yang bekertak-kertak ditapaki Adel tak juga membangunkannya. Bahkan panggilan si asisten tak sanggup membuatnya terjaga.

Gadis itu nyaris menyentuh pundak Jared saat netranya teralihkan pada layar laptop yang terbuka. Ia berjongkok dan sedikit menggeser laptop itu hingga ia bisa membaca yang Jared ketik di Microsoft Word. Sejak Arlene bilang adiknya disarankan menulis oleh psikiater, ia penasaran, apa yang laki-laki ini tulis.

Pangkal hidungnya berkerut seketika kala ia hanya menghadapi layar kosong selain tulisan 'Bab 1'. Dan di sebelah angka 1, kursornya berkedip-kedip. Layarnya pun tak berubah saat ia mencoba menggulirnya ke bawah. Halaman itu mentok di situ.

Jadi selama ini, dia nulis apa?

"Ngapain lihat-lihat?"

Adel tersentak. Dan sebelum ia sempat menjawab, Jared meraih laptop dan menutupnya kasar. Gadis itu mengangkat tubuhnya. "Cuma mau ngasih tau, makan siang udah siap," beri tahunya.

Tanpa menyahut, Jared bangkit sambil mengepit laptopnya. Ia berjalan mendului dan Adel menyusul beberapa detik kemudian.

Adel sudah terbiasa tak diajak bicara selagi Jared makan, sekalipun ia sedang mencuci piring di dekatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adel sudah terbiasa tak diajak bicara selagi Jared makan, sekalipun ia sedang mencuci piring di dekatnya. Namun kali itu, rasa penasarannya atas tulisan Jared mendorongnya bersuara.

"Kamu lagi nulis apa, Red?" tanyanya, seolah-olah ia belum mendengar cerita itu dari Arlene.

"Kepo," sungut Jared ketus.

"Fiksi atau nonfiksi?" tanya Adel lagi tanpa memedulikan reaksi tuannya.

"Apa untungnya buat kamu?"

Bila tak ingat lelaki itu punya gangguan mental, Adel ingin sekali menggetok kepalanya dengan wajan yang sedang ia bilas. "Apa kalau saya tanya-tanya tentang kamu harus ada untungnya, ya?"

✔A Shelter by the LakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang