Berubahnya status Adel menjadi pacar sang tuan rumah tak serta merta mengurangi beban pekerjaannya. Jared memang tak membahasnya. Namun Adel juga tak berharap mendapat dispensasi. Semua itu ia lakukan dengan sukarela. Tujuannya hanya membantu yang tak bisa dilakukan oleh tuannya. Toh selama ini Jared tak pernah merendahkannya.
Hanya saja ia kini merasa sedang bekerja di tempat yang atmosfernya lebih hangat daripada hari-hari pertamanya dulu. Jared lebih sering berada di sekitarnya dan mengurangi bekerja di dermaga. Interaksi mereka pun menjadi lebih intens, seperti membicarakan hal-hal serius hingga random, selain membahas tentang cerpen-cerpennya, tentu saja.
Jared juga sering bertanya, "You okay? Capek? Masih sanggup?" Mulanya Adel merasa diperhatikan. Namun ketika lelaki itu terus bertanya hal yang sama beberapa kali, ia jadi berpikir, apakah Jared aslinya protektif?
Saat ia berpamitan sore harinya, pertanyaannya baru terjawab.
"Mau minum teh dulu sebelum kamu pulang?" usul Jared.
"Mau aku bikinin?" tawar Adel.
"Kalau kamu gak capek," balas Jared.
Adel hanya tersenyum dan beranjak ke dapur. Lalu tak lama kemudian dua mug teh kamomil sudah dalam perjalanan ke ruang duduk, tempat Jared menunggu di sofa.
Gadis itu menempati sisi kiri Jared setelah memberikan tehnya. Sementara ia langsung menyesap minumannya, pria itu malah meletakkan mug-nya di meja kecil di samping sofa.
"Kakimu," suruh Jared seraya menepuk pahanya.
Meski bingung dengan perintah itu, Adel memutar posisi duduknya lalu menaikkan kedua tungkainya ke atas pangkuan Jared. Tangan Jared langsung bergerak memijat betisnya bergantian.
Pijatan laki-laki itu lembut, tapi mampu mengurai penat di kaki Adel. Ia pun baru menyadari, ternyata ia selelah ini. Lalu, apa Jared baru menyadarinya sekarang atau sebenarnya sudah dari dulu, tapi pura-pura tak peduli?
"Aku gak tau kamu bisa semanis ini," pancing Adel sebelum menyesap tehnya lagi.
"Cuma sama orang-orang yang kuanggap istimewa," sahut Jared.
"Termasuk Jess?" Entah kenapa pertanyaan itu lolos dari mulut Adel. Akan tetapi ia perlu tahu reaksi Jared. Dan kala pria itu tak menjawab, ia pun paham.
"Kamu masih belum move on?" tanya gadis itu lagi. Tak ada nada murka pun kecewa dalam suaranya, dan itu membuat Jared tenang.
"I'm still trying to," ujarnya tanpa berhenti memijat.
"Aku tau." Adel mengusap rahang Jared yang dilebati bulu.
"Kamu tau apa yang terjadi antara aku dan Jess. Semua berawal dari ketidaknyamanan. Terus salah satu dari kami mulai menyembunyikan sesuatu. Dan akhirnya .... Kamu juga tau. Aku gak mau itu terjadi di antara kita."
KAMU SEDANG MEMBACA
✔A Shelter by the Lake
Romance[Romance/Mystery/Thriller] (Judul sebelumnya: The Lake House) "Jangan berurusan dengan Jared." Begitu pesan setiap orang yang Adel temui ketika baru pindah ke kota kecil itu untuk melarikan diri dari mimpi buruk. Ia baru mengerti maksudnya ketika be...