Pagi itu Dmitri bangun dengan ide cemerlang. Ada cara lain bagaimana ia bisa melihat GPS Zayn. Ia hanya perlu bantuan orang ketiga. Dan dengan memberikan 'sedikit' hadiah manis, ia akan dapatkan yang ia inginkan.
Tak seperti hari-hari sebelumnya, ia menjalani hari ini seolah masa suramnya telah lewat. Senandung kecilnya terdengar sejak ia keluar dari rumah hingga kini duduk di balik kemudi. Mesin menyala. Ia membawa sedannya mundur.
Namun baru juga roda mobil itu bergulir beberapa putaran di driveway-nya, gerbangnya diadang oleh sebuah sedan berwarna putih. Ia sontak memijit klakson dalam-dalam, memecah suasana pagi yang tenang di lingkungan itu.
Sedan putih itu bergeming, seperti sengaja menghalangi jalannya.
Dari jendela yang diturunkan penuh, Dmitri mengeluarkan kepalanya. "Hei! Minggirin mobil lo, berengsek!" makinya sambil terus membunyikan klakson.
Si pengadang tetap bergeming.
Pria itu tak punya pilihan. Dengan berang, ia melompat keluar dari kendaraannya. Pada saat yang sama, pengendara sedan putih itu--seorang wanita berpenampilan kasual tapi elegan--juga ke luar.
Dmitri seketika terdiam. Makian marahnya kini digantikan oleh keletak-keletuk suara low heels sang tamu tak diundang.
"Ngapain kamu ke sini?" sambut laki-laki itu tak ramah.
"Ya minta pertanggungjawaban kamu lah," jawab perempuan itu begitu langkahnya berhenti tiga langkah saja di depan Dmitri.
"Kamu udah kacaukan hidup aku, Freya. Kamu bikin berantakan rencanaku. Kamu bikin Adel ninggalin aku. Kenapa aku yang harus tanggung jawab?"
"Hei, kamu yang deketin aku. Kamu yang goda aku. Terus, salah aku kalau Adel ninggalin kamu?" Telunjuk perempuan bernama Freya itu menuding wajah Dmitri.
"Adel ninggalin aku karena kamu ngaku sama dia."
"Emangnya borok kamu itu bisa kamu simpan berapa lama?" tantang Freya. "Seandainya aku gak ngaku sama dia pun, suatu saat dia bakal tau sendiri cowok macam apa kamu ini."
Perempuan itu lalu merogoh saku celananya dan mengeluarkan ponsel. "Dan aku bisa berbuat lebih dari itu kalau kamu tetep gak mau tanggung jawab. Kamu belum lupa 'kan, aku siapa? Subscriber-ku 1,2 juta. Mereka bakal tau siapa kamu begitu aku up konten tentang kita ke YouTube." Ia mengangkat ponselnya.
Dmitri membuang napas frustrasi. Dia sangat paham siapa yang sedang ia hadapi. Freya Angelica adalah seorang influencer yang juga mempunyai channel podcast sendiri. Dengan subscriber sebanyak itu, belum termasuk follower Instagramnya, ia sangat sadar, posisinya tidak aman. Seketika ia menyesal sudah 'bermain-main' dengan perempuan ini.
"Kasih aku waktu sebulan untuk mencari Adel dan membereskan semuanya," pinta Dmitri akhirnya, hanya untuk menenangkan lawan bicaranya.
Namun bukannya tenang, Freya malah semakin membelalakkan mata. "Sebulan? Kamu mau nunggu sampe perutku gede dulu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
✔A Shelter by the Lake
Romantizm[Romance/Mystery/Thriller] (Judul sebelumnya: The Lake House) "Jangan berurusan dengan Jared." Begitu pesan setiap orang yang Adel temui ketika baru pindah ke kota kecil itu untuk melarikan diri dari mimpi buruk. Ia baru mengerti maksudnya ketika be...