5. Dos & Don'ts

173 24 2
                                    

Perlu beberapa saat bagi Adel untuk mengenali keberadaannya saat ia bangun pagi itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perlu beberapa saat bagi Adel untuk mengenali keberadaannya saat ia bangun pagi itu. Yang jelas, ia tidak sedang berada di kamarnya. Kasur yang ditidurinya ini teramat empuk, berbeda dengan kasurnya sendiri hingga ia bangun kesiangan. Benaknya yang bergumul semalam--mencoba memutuskan antara bekerja di rumah Jared atau tidak--juga menjadi alasannya tidur terlambat.

Sunyinya pagi dan pemandangan di luar kamarnyalah yang menyadarkannya, ia sedang berada di vila Zayn. Suasana itu akhirnya membantunya mengambil keputusan.

Adel beringsut turun dari ranjang lalu berdiri di depan jendela. Disibaknya tirai tipis itu sedikit hingga cukup untuk memberinya penglihatan ke arah lapangan rumput di luar. Tak ada siapa-siapa di sana kecuali rerumputan hijau yang dipagari hutan pinus. Tak ada pula kendaraan-kendaraan yang berseliweran di depan rumah seperti yang ia lihat setiap kali bangun tidur.

Dering ponsel di atas nakas memaksanya menghentikan aktivitas. Di layar alat komunikasi itu, tertera nama sahabatnya sebagai si penelepon. Dengan senyum terulas dijawabnya panggilan itu. "Pagi, Dan."

"Eh, Putri Tidur udah bangun," ledek Danira sambil terkekeh.

"Aku udah bangun sejak tiga menit yang lalu, kali." Adel memprotes.

"Kenapa? Gak bisa tidur, ya?"

"Justru enak banget. Kasurnya empuk. Maunya sih, gak bangun-bangun."

"Ah, sialan. Kamu udah ngerasain kasur bulan maduku duluan." Danira terdengar berdecak.

Adel tergelak. "Dah, ah. Aku mau siap-siap. Aku mau ngelamar kerja."

"Serius kamu mau kerja? Kalau ditanyain KTP gimana?"

"Cuma jadi asisten pribadi Jared, kok, Dan. Gak akan mungkin ditanyain KTP."

"Kamu mau jadi asisten si Galak itu?" Nada Danira meninggi.

"Kerjaannya gak susah, kok. Cuma masak dan beres-beres rumah. Gak pake kualifikasi juga. Lagian kasihan dia, Dan. Ternyata dia cacat."

Danira seperti kehilangan kata-kata selain "Oh" hingga Adel mengakhiri pembicaraan itu.

Danira seperti kehilangan kata-kata selain "Oh" hingga Adel mengakhiri pembicaraan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✔A Shelter by the LakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang