Masa-masa saat Celine beristirahat siang, merupakan masa yang menyenangkan bagi Beatrice. Ia bebas melakukan apa pun tanpa perlu mendengar rengekan si putri tunggal. Bisa dibilang, setelah jam makan siang adalah me time-nya, setidaknya hingga dua jam ke depan, sebelum balita itu kembali mencuri kebebasannya.
Beberapa hari ini, terutama setelah dititipkan pada Eve, bocah itu sering merengek ingin bermain di rumahnya lagi. Tampaknya ia sama sekali lupa kala pertama sekaligus terakhir kalinya bermain bersama Eve, ia dibawa ke rumah Jared dan dimarahi.
Sebenarnya Beatrice tak tega membuat putrinya menangis. Namun ia bukanlah wanita yang akan menarik kata-katanya. Ia telanjur membenci Eve. Apalagi setelah ia tahu ternyata tetangganya itu setiap hari mengunjungi Jared dari pagi hingga sore. Jelas ia tak akan membiarkan Celine berada di bawah pengawasan gadis itu lagi.
Ia pun penasaran pada yang Eve lakukan di rumah laki-laki itu. Apa mereka kini punya hubungan spesial?
Kalau benar begitu, mereka pantas disebut pasangan aneh.
Perlahan, wanita itu beranjak meninggalkan ranjang sang putri begitu helaan dan embusan napas gadis kecilnya mulai teratur. Dan tanpa bersuara, ditutupnya pintu kamar itu.
Hal pertama yang biasa ia lakukan pada saat me time adalah mengecek ponsel. Berita dari pabrik, kendati ia bisa mengendalikannya dari rumah, adalah yang terpenting.
Grup chat pabriknya sudah menampung 400-an pesan ketika ia membuka aplikasi percakapan itu. Biasanya, bila pesan-pesan dari pabrik sudah menumpuk seperti ini, sesuatu tengah terjadi. Namun ia berharap semua baik-baik saja. Ia tak tahu ke mana harus menitipkan Celine bila ia harus ikut menangani masalah di sana.
Beatrice menggulirkan layar ponsel, memindai percakapan teman-teman kerjanya. Sekilas tak ada masalah. Hanya obrolan ringan dan candaan receh lengkap dengan foto meme dan stiker-stiker konyol yang ia temukan.
Namun satu foto yang tak mengandung humor sekonyong-konyong menghentikan guliran jempolnya. Ia sangat mengenali wajah gadis dalam foto itu. Foto dengan keterangan orang hilang. Hanya saja namanya terdengar asing. Nada Adeline Wijanarko.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔A Shelter by the Lake
Storie d'amore[Romance/Mystery/Thriller] (Judul sebelumnya: The Lake House) "Jangan berurusan dengan Jared." Begitu pesan setiap orang yang Adel temui ketika baru pindah ke kota kecil itu untuk melarikan diri dari mimpi buruk. Ia baru mengerti maksudnya ketika be...