Sebelumnya saya mau ngucapin terima kasih untuk yang udah mengapresiasi & mendukung di chapter sebelumnya. Kuaminkan doa kalian. Kalian penyemangat saya untuk melanjutkan cerita ini & saya pengen ngasih yang terbaik untuk kalian. Kalian emang terbaik. Sayang kalian banyak-banyak 🥰🥰🥰.
----------Jared mulai sadar beberapa jam yang lalu. Sementara Adel, sejak majikannya terlelap di ranjang, masih duduk di sofa tunggal di depan jendela kamar sambil bermain game dalam ponsel. Ia tak mau mengambil risiko dengan meninggalkannya pulang, meskipun tampaknya Jared sudah tak memperlihatkan gejala akan kembali ke dimensi itu lagi. Arlene pun sudah ia kabari lewat chat, tapi pesannya belum terbalas.
Bunyi yang tiba-tiba terdengar dari perut, sontak menyadarkannya, hari sudah beranjak malam. Keasyikannya bermain game membuatnya larut dan waktunya terbuang sia-sia.
Adel buru-buru melompat turun dari sofa. Gerakannya gesit, tapi diusahakannya tak membuat Jared terbangun. Ia ke luar untuk memanaskan makan malam dan menyalakan lampu di sepenjuru rumah yang juga luput dari perhatiannya. Dalam 10 menit, ia sudah siap dengan makan malam sang majikan yang ia bawa ke kamar dengan nampan.
Jared ia dapati sudah duduk di tepi ranjang, duduk membungkuk dengan siku bertumpu pada paha. Dan ini pertama kalinya ia melihat penampilan pria itu begitu kacau.
"Hei," sapa Adel seraya meletakkan makan malam Jared di atas nakas, lalu menyalakan lampu tidur. Cahaya kuning seketika menerangi sebagian ruangan. "Hampir aja saya bangunin."
"Kenapa belum pulang?" Lelaki itu tak menggubris.
"Saya gak bisa ninggalin kamu seperti ini." Adel menempatkan diri di samping Jared. "Kamu makan, ya. Biasanya makan malam jam berapa?"
"Nanti."
"Oke. Saya cuci piring dulu. Kalau perlu sesuatu, panggil aja." Adel berdiri lagi.
"Eve," panggil Jared, mencegah gadis itu pergi.
Adel berbalik. "Ya?"
"Arlene udah cerita sama kamu?"
Adel tak langsung menjawab. Ia ingin memastikan bagaimana reaksi Jared bila ia menjawab jujur. Namun setelah ia pikir lagi, tak ada gunanya lagi menyembunyikannya. Jared pasti tahu dari caranya membela di depan mama Jess tadi siang. "Ya," jawabnya akhirnya.
"Dia cerita apa aja?"
Adel terpaksa kembali ke tempat semula, di samping Jared. Lalu setelah desahnya, ia memulai. "Kamu mergokin istri kamu selingkuh dengan sahabat kamu. Kamu marah dan ngebut keluar dari tempat itu. Istri kamu ngejar. Kamu kecelakaan setelah melewati perlintasan kereta, tapi istri kamu ...."
Jared menutup wajahnya dengan kedua tangan. Dan Adel, saat melihat itu, urung meneruskan ucapannya.
"Apa lagi?" desak Jared.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔A Shelter by the Lake
Romance[Romance/Mystery/Thriller] (Judul sebelumnya: The Lake House) "Jangan berurusan dengan Jared." Begitu pesan setiap orang yang Adel temui ketika baru pindah ke kota kecil itu untuk melarikan diri dari mimpi buruk. Ia baru mengerti maksudnya ketika be...