Part - 27

23 3 0
                                    

"Non, non ... ada den Rega."

Siang itu, Neneng berjalan terburu-buru memasuki kamar Raina dan langsung berbisik-bisik pada Raina yang sedang asik bermain warna di atas kanvas,

"A-pa Rega?"

Raina langsung menghentikan coretannya dan bertanya pada Neneng dengan suara yang juga berbisik.

"Iya non. Den Rega sudah ada di ruang tamu lagi ngobrol sama ibu sepuh." Ujar Neneng lagi.

"Ya udah, kamu bikinin minum deh ... nanti dimarahin oma."

"Ya non. Neneng permisi ..."

Neneng pun berlalu meninggalkan Raina yang masih mematung dengan wajah teka-teki.

["Mau apa dia ke sini ...?"]

Batin Raina sambil tak urung merapikan peralatan lukisnya kemudian membersihkan kedua tangannya di dalam wastafel yang berada di depan kamar mandinya.

                                                 ****

"Oooo jadi Rega ini mahasiswa kedokteran toh?"

Oma Popon terlihat begitu tertarik berbincang dengn Rega.

"Heee iya oma."

"Di universitas mana kalau oma boleh tau?"

"Di UI oma, Universitas Indonesia ..."

"Wah, wah ... hebat betul. Sudah semester berapa sekarang?"

"Baru semester delapan oma."

"Mmmm berarti sudah dua tahun kuliahnya ya?"

"Betul oma. Masih tiga atau empat tahunan lagi lulusnya hehe."

"Gak apa-apa. Yang penting rajin belajar. Kan begitu lulus langsung pakai gelar de-er di depan namanya. Duuhh orang tuamu pasti bangga."

"Aamiin ..."

"Nah, Rega minum dulu ya sambil nunggu Noni. Udah di kasih tau Neng sama Noni, ada Rega datang bertamu?"

Oma Popon pun mengangkat gelas tinggi yang berisi sirup dari nampan yang dibawa Neneng lalu menyimpannya di atas meja, persis di depan Rega.

"Sudah bu ..." Jawab Neneng sambil membungkukkan badan kemudian kembali masuk ke ruangan dalam.

"Ayo diminum dulu Ga. Ini juga nih kuenya ayo,ayo dicicipi."

Ujar Oma Popon seraya membuka tiga tutup toples berisi kue-kue kering.

"Iya oma. Makasih ..."

Untuk menghormati, Rega pun mengambil gelas sirup yang ada di depannya dan menghirupnya sedikit. Selang beberapa menit kemudian Raina terlihat muncul di ruang tamu.

"Nah ... Noninya sudah ada. Kalau gitu oma tinggal dulu ya. Silahkan sambil dinikmati kue buatan oma hehe." Oma Popon beranjak dari duduknya.

"Iya oma ..." Balas Rega disertai senyuman.

"Non ..."

Oma Popon mengelus bahu Raina ketika berpapasan hendak meninggalkan ruang tamu dan Raina hanya membalasnya dengan senyuman tipis.

                                               ****

"Hay ... Selamat ya. Aku ganggu kamu gak, Ray?"

Rega langsung menyambut kehadiran Raina dengan senyum terkembang.

"Ya, makasih. Aku lagi santai kok. Kak Rega dari mana?"

Halimun 1992Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang