6. Pertemuan Kedua

47 2 0
                                    

Khalisa menggeliat saat bangun tidur. Ia membuka matanya dengan pandangan mengarah ke langit-langit kamar. Ia pun mulai bangkit dan memosisikan menjadi duduk di ranjang. Merilekskan dan meregangkan tubuhnya dengan gerakan perlahan. Kemudian, kakinya menapaki lantai dengan membuka gorden berwarna biru langit.

"Cuaca yang cerah." Monolognya dengan tangan bersidekap dada.

Seusai itu, Khalisa memilih untuk beranjak menuju kamar mandi. Ia ingin membersihkan tubuhnya agar lebih segar.

Beberapa menit setelahnya, Khalisa selesai dengan mandi paginya. Ia memilih setelan kantor yang pas untuknya hari ini. Ia memakai rok spand selutut, dengan atasan kemeja merah muda yang dimasukkan ke dalam rok. Lalu, ia menyampirkan jas yang senada dengan rok ke tangan kirinya. Polesan pada wajahnya sudah ia tata dengan rapi sebelum memakai setelan kantor.

Khalisa menatap tampilannya sekali lagi pada cermin panjang dekat jendela. Ia memandang dengan gaya memutar perlahan, untuk melihat apakah tampilannya saat ini sudah baik atau belum.

"Sial! Gue inget soal semalem." Mengingat soal semalam, Khalisa lagi-lagi merasakan kehangatan luar biasa. Bersama dengan Agnan mampu membuatnya bergairah tak tertahan. Namun, untuk membalas perasaannya atau bahkan memiliki status bersama dengannya bukan suatu pilihan yang tepat. Ia gamang, tak dapat memutuskan hal itu.

Karena merasa sudah cukup pusing memikirkan soal hubungannya dengan Agnan, akhirnya ia beranjak dari kamar menuju meja makan. Sudah saatnya perutnya diisi oleh sarapan.

***

Kali ini Khalisa lebih cepat pulang kantor dari jam biasanya. Pada pukul 16:00 sore, ia sudah beres dalam melakukan segala pekerjaannya.

Saat ini, Khalisa mengunjungi restoran langganannya. Seperti biasa, ia akan memesan dengan menu yang sama atau bahkan menambah menu lain yang akan membuatnya semakin berselera makan.

Selama menunggu, Khalisa menyempatkan untuk menjelajahi sosial media pribadinya. Di sana ia juga sempat melihat instastory milik Mela. Yang tengah sibuk akan pekerjaannya, ditemani dengan beberapa camilan dan kopi.

Saat baru saja ingin keluar dari akunnya, tiba-tiba netranya teralihkan dengan instastory milik Agnan. Ia pun menyempatkan untuk melihatnya, lantaran begitu penasaran. Di sana ada Agnan bersama teman-teman lelaki kantornya yang tengah menikmati waktu santai di sebuah kafe, dengan berbagai macam menu kopi dan makanan di atas meja.

"Lo buat gue pengen ngerasain lagi apa yang kita lakuin semalem." Khalisa bergumam pelan pada dirinya sendiri. Tak lama dari itu, pesanannya pun datang. Maka saatnya ia menikmati hidangan tersebut dengan penuh khidmat.

Khalisa begitu menikmati makanan yang tertera. Ditambah dengan alunan musik jazz yang memenuhi ruangan restoran. Hal tersebut mampu membuatnya terbawa suasana.

Selesai makan, Khalisa menyempatkan berdiam diri untuk menikmati waktunya di luar. Netranya mengedarkan ke sekitar yang begitu ramai akan pembeli.

Namun irisnya itu memicing, kala melihat satu objek di meja pojok dekat dengan jendela. Di sana, ada pria tampan yang sempat mengembalikan ponselnya kemarin. Apa ini suatu kebetulan? Belum lagi, pria itu hanya sendiri. Bisa 'kah, ia menghampirinya? Ya, sepertinya itu bukan ide yang buruk.

Khalisa memanggil pelayan untuk membayar melalui kartu kredit. Kebetulan ia memang tak membawa uang cash banyak. Setelah itu, kakinya mulai melangkah menuju meja pojok dekat jendela. Bibirnya menyunggingkan senyuman, kala bokongnya mendarat di kursi yang kosong.

"Hai, kita ketemu lagi." Khalisa menyapa pria yang kini tengah duduk seraya memainkan ponselnya.

Pria dengan balutan kemeja putih bermotif naga di bagian dada kirinya, menghentikan kegiatan memainkan ponselnya. Ia mendongak menatap wanita asing yang tiba-tiba saja menyapanya.

Kesalahan Cinta (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang