Senyum itu tak pernah luntur dari bibir Agnan, kala sosok wanita yang ia cintai kini sudah tergenggam olehnya. Pernikahan yang sengaja dibatalkan dengan cara membawa kabur, membuatnya merasa bangga. Akhirnya Khalisa dapat ia miliki.
Netranya menatap Khalisa yang masih dibalut selimut tebal. Ia terkekeh kala mengingat pergulatan panas tadi malam. Khalisa nampak begitu seksi juga membuatnya seakan terbang melayang. Selain cantik, Khalisa sangat mampu memberikan service yang baik. Mereka melakukannya karena sama-sama ingin, bukan dengan unsur paksaan. Untuk itu, dirinya merasa bahagia dalam waktu tiga bulan belakangan ini.
Tangannya terulur mengusap surai Khalisa yang kini tergelung ke atas. Ia juga tak lupa memberikan kecupan di dahi dengan penuh lembut. Setelahnya, ia turun dari ranjang menuju kamar mandi. Ia akan membersihkan diri terlebih dahulu sebelum dirinya menuju area dapur.
Beberapa menit kemudian, Agnan sudah siap dengan peralatan dapurnya. Kali ini ia akan memasak makanan spesial untuk orang yang spesial dihidupnya.
Pasta carbonara dengan tambahan udang krispi di atasnya. Tak lupa juga dengan minuman iced lemon soda. Sudah pasti Khalisa sangat menyukainya.
Khalisa yang tengah berdiri di depan lemari pendingin dengan tampilan lebih segar, memerhatikan Agnan dengan lekat. Agnan terlihat begitu memukau dengan segala peralatan dapurnya.
"Ah, sayang, kamu ada di sini ternyata. Aku pikir kamu bakalan lama bangun, loh." Agnan berujar, seraya menyajikan makanan yang sudah matang ke atas meja.
Khalisa tersenyum dengan tangan yang mengenggam segelas susu putih full cream yang dingin.
"Aku bangun kamu udah gak ada. Aku pikir kamu pergi keluar dan yang pasti bikin aku kesepian di sini. Jadi aku mutusin buat ke dapur, eh ternyata kamu lagi nyiapin ini."
Agnan terkekeh atas ucapan Khalisa. Efek dari perkataannya itu mampu membuatnya melambung tinggi. Pasalnya, Khalisa jarang sekali mengatakan hal-hal yang membuatnya tersipu selain di ranjang. Untuk itu ia merasa senang Khalisa mengatakan kalimat tadi.
"Kalo gitu sekarang kita makan dulu. Setelahnya aku serahin ke kamu. Untuk hari ini aku lebih santai, jadi kamu bebas kalo mau aku temenin ke mana aja."
Khalisa tersenyum dan mengangguk cepat. Ia akan memakan sajian yang sudah Agnan buat. Benar-benar spesial sekali. Kebetulan sajian tersebut adalah makanan kesukaannya. Jadi tanpa ragu ia pasti akan menghabiskannya dengan singkat.
***
Agnan dan Khalisa kali ini memutuskan untuk pergi ke mall. Mereka akan berbelanja kebutuhan Khalisa. Lantaran pakaian yang Khalisa bawa hanya terbatas. Tak ada stock pakaian lagi di apartemen milik Agnan, karena di sana hanya ada pakaian Agnan saja.
"Kita mau ke toko pakaian dulu atau sepatu dulu?" tanya Agnan memastikan Khalisa.
"Em, ke toko baju dulu, deh. Aku mau beli dress-dress cantik." Khalisa menjawab dengan tangan yang mengapit lengan Agnan. Ia menggeret Agnan berjalan ke toko pakaian dengan berbagai macam model. Agnan hanya menurut dengan langkah yang menyamai Khalisa.
Setelah beberapa jam mereka memilah dan memilih pakaian, sepatu, serta aksesoris, akhirnya mereka memutuskan mampir ke sebuah restoran di seberang mall. Karena waktu sudah siang, jadi memang sudah saatnya mereka mengisi asupan perut mereka kembali.
"Habis ini mau ke mana lagi?" tanya Agnan disela-sela tangannya mengiris daging.
"Pulang aja. Pasti kamu juga cape 'kan, nemenin aku belanja ini dan itu?" Agnan tersenyum dengan mulut yang penuh daging.
Seusai menelan daging yang telah terkunyah, baru lah Agnan membuka suara. "Anything for you, Sa."
Khalisa menampar lengan kiri Agnan dengan gemas. Hanya sebuah tamparan biasa, namun mampu membuat Agnan terkekeh akan tingkah Khalisa. Wanitanya ini begitu menggemaskan di matanya.
***
Khalisa menata pakaian yang tadi ia beli ke sebuah lemari khusus untuknya. Ia juga menata beberapa sepatu dan aksesoris yang tadi dibeli. Kemudian, tangannya mulai meraih ponsel yang sejak tadi ia diamkan. Ia menjelajahi fitur kamera dan mulai berpose ria. Hanya iseng-iseng semata, tapi mampu membuat Agnan menghampirinya dan ikut bergaya dihadapan kamera ponsel Khalisa.
"Ish, kamu tuh."
"Kenapa? Aku mau gabung tau. Jarang-jarang kita selfie bareng kaya gini sayang."
Khalisa menjawil hidung Agnan gemas. Setelahnya, mereka mulai kembali berpose di kamera depan ponsel Khalisa dengan berbagai macam gaya. Dari yang wajah lucu, konyol, hingga romantis.
Khalisa tertawa melihat hasil potret mereka. Tak dapat dipungkiri, bahwa Agnan bisa melakukan pose konyol seperti ini.
"Jangan ketawa terus, sekonyol itu emangnya, ya?" tanya Agnan seraya mengusap surai hitam-abu itu dengan lembut.
"Konyol banget tau, tapi lucu. Aku bakalan simpen foto ini."
"Iya-iya, sebahagianya kamu aja. Bebas kalo mau disimpen sepuas kamu juga. Yang penting jangan buat nakut-nakutin tikus, bahaya."
"Tikus bukannya takut sama kamu, Nan, tapi terpesona."
"Kaya kamu?" Khalisa tidak menjawab, melainkan mengecup bibir Agnan dengan singkat. Kemudian, ia memilih kabur keluar kamar sebelum Agnan membalas perilakunya lebih jauh.
Agnan terkekeh melihat Khalisa yang kabur. Ia menggelengkan kepalanya dengan tingkah lucu Khalisa. Ia berharap, kebahagiaan ini bukan lah bahagia yang semu. Karena ia begitu mencintai Khalisa, hingga tak ingin jika Khalisa pergi dari sisinya.
Ya, semoga.
________
Terima kasih ❤
03-10-2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesalahan Cinta (End)
RandomSpin Off Kebenaran Cinta Hidup yang Khalisa jalani, selama ini aman-aman saja. Ia begitu terpaku dengan Agnan yang mampu memberikan segala hasrat terpendamnya, yang tak pernah ia dapatkan dari sang kekasih. ••• Khalisa Meyriana Bahman. Memiliki oran...