Bugh!
Bugh!
Bugh!
Seorang laki-laki menghajar habis-habisan kedua preman tersebut.
"Bangsat lo berdua! Berani-berani melecehkan perempuan." pekik Altaf, membogem kedua laki-laki tersebut.
"Lo siapa? Tiba-tiba dateng sok jadi pahlawan!" ucap preman berjaket jins, membalas pukulan Altaf.
"Gue? Gue calon suamianya dia bangsat!" Altaf kembali memukul kedua preman tersebut dengan sangat brutal.
Bugh!
Bugh!
Altaf memukul tengkuk kedua preman tersebut dan akhirnya dua preman tersebut berhasil dikalahkan oleh Altaf. Setelah itu Altaf segera menelpon polisi agar kedua preman tersebut di jebloskan kedalam penjara.
Altaf menghampiri Kalila yang menenggelamkan wajahnya dikedua lutut. Tubuh gadis itu bergetar. Terisak keras, bahkan siapa pun yang medengar isakkan tersebut sangat menyakiti hati. Altaf yang melihat tubuh Kalila mendadak hatinya sangat sesak. Laki-laki itu segera melapaskan jasnya, disampirkan ketubuh mungil Kalila. Ya Tuhan, sunggu hati Altaf sakit sekali! Melihat perempuan yang tanpa ia cintai. Mungkin jika, ia tidak melihat Kalila yang di kejar preman tadi, Altaf sudah telat menolong Kalila.
'Ya Allah aku janji akan menikahi Kalila setelah ini, aku tidak sanggup melihat Kalila seperti ini. Hatiku sangat sakit! Aku mencitainya atas ridhomu Ya rabb.' batin Altaf.
Altaf memegang pundak Kalila. Ia terus meminta maaf dalam hati pada sang pencipta. Karena sudah menyentuh yang bukan mahramnya.
"Jangan! Ja-jangan sentuh aku hiks..." berontak Kalila dengan isakan tangis yang amat pedih.
"Kalila ini aku Altaf. Kalila aku mohon percaya padaku! Lihat aku Kalila." lirih Altaf, membujuk Kalila agar mau melihatnya.
Perlahan Kalila mendongakkan kepalanya. Yang pertama kali ia lihat adalah wajah sahabat abangnya. Kalila menatap lekat mata Altaf. Memastikan bahwa itu benar-benar Altaf.
"Kak Al hiks... Kalila takut kak hiks..." isak Kalila. Tiba-tiba saja dada Kalila terasa sakit.
Arghhh
Altaf yang melihat Kalila sesak nafas, tanpa berfikir panjang ia segera mengangkat tubuh Kalila. Mengendong gadis tersebut ala bride style ke dalam mobil menuju rumah sakit.
Sesampainya dirumah sakit Kalila langsung dimasukan ke ruangan UGD dan ditangani oleh dokter. Sambil menunggu Kalila yang ditangani oleh dokter, Altaf menghubungi Ummanya.
"Assalamualaikum Umma." lirih Altaf.
Anantha yang mendengar suara lirih putranya merasa khawatir. "Waalaikumussalam nak, kamu dimana? Kenapa jam segini belum pulang?" tanya Anantha.
"Umma bahas tentang hal itu nanti saja, umma abang minta tolong hubungi tante Luna. Kalila masuk rumah sakit Umma." jelas Altaf, meminta tolong pada Ummanya.
"Astagfirullah, bagaimana kejadiannya sampai Kalila masuk rumah sakit nak?" pekik Anantha, terkejut dengan kabar yang putranya berikan.
"Nanti akan Altaf jelaskan Umma, maaf Umma Altaf minta tolong pada Umma untuk menghubungi keluarga Kalila."
"Baik kalau begitu Umma akan mengabari tante Luna, kamu tunggu Kalila ya sampai kami semua datang." ujar Anantha.
"Iya Umma, terimakasih, Altaf tutup telponya, Asalamualaikum." salam Altaf, mengakhiri panggilan dari Ummanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALKALI
SpiritualBacalah My Imam Until Jannah lebih dulu, agar tidak bingung! *** Muhammad Altaf Khair Wijaya seorang pembisnis muda. Ketampanan yang di milikinya di warisi dari sang Ayah. Dia pria yang memiliki sifat di...