ALKALI #9

51 4 0
                                    

Pukul 03.00 WIB Altaf terbangun dari tidurnya. Saat pertama kali mengerjapkan mata, yang ia lihat adalah wajah cantik Kalila. Altaf tersenyum karena posisinya saat ini, Kalila tengah memeluk tubuhnya. Mungkin, jika Kalila yang terbangun lebih awal, gadis itu akan merasa malu. Perlahan Altaf menyingkirkan tangan yang melingkar dipinggangnya. Altaf dengan penuh kehati-hatian mengubah posisinya menjadi duduk. Lalu, dia bangkit dari kasurnya. Menuju kamar mandi, untuk mengambil air wudhu.

Hanya butuh waktu lima menit saja, Altaf sudah keluar dengan wajah fresh nya. Ia sengaja tak membangunkan Kalila, karena wanita itu pasti masih lelah, sebab acara kemarin. Altaf membentangkan sajadahnya, memulai sholat tahajud dengan khusyuk. Dilanjutkan dengan membaca Al-Qur'an menunggu waktu shubuh tiba.

Q.S Al Isra' ayat 79

وَمِنَ ٱلَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِۦ نَافِلَةً لَّكَ عَسَىٰٓ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا


Artinya: "Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji."

Perlahan Kalila membuka matanya. Sayup-sayup ia mendengar suara seseorang yang sedang melantunkan ayat suci Al-Qur'an. Kalila mengubah posisinya menjadi duduk, mengumpulkan kesadarannya lebih dulu.

"Kakak, kenapa tidak membangunkan Kalila." ucap Kalila pelan. Ia sedih karena melewatkan sholat tahajudnya hari ini.

Altaf yang mendengar suara seseorang, menghentikan kegiatan membaca Al-Qur'annya. Dia tersenyum takkala melihat istrinya yang sudah terbangun dari tidurnya. Altaf menghampiri Kalila, duduk disamping istrinya.

"Maaf ya, kakak tidak tega membangunkan kamu. Kamu telihat pulas sekali tadi." balas Altaf, mengelus pipi istrinya.

"Padahal Kalila ingin sholat berjamaah dengan kakak." ujar Kalila, mengembungkan pipinya.

Altaf terkekeh dengan wajah menggemaskan milik Kalila. "Gapapa, kan masih ada sholat Shubuh. Nanti kita sholat berjamaah ya." Altaf mengapit hidung Kalila. "Sekarang ke kamar mandi gih! Wudhu. Setelah itu kita muroja'ah surah bersama." sambung Altaf.

"Ih Nyebelin! Kalila tidak bisa napas tahu." kesal Kalila, karena Altaf membuat dirinya tidak bisa bernapas.

Tanpa rasa bersalah Altaf meninggalkan Kalila untuk wudhu kembali. Ia terkekeh lucu. Berhasil membuat Kalila kesal.

Usai keduanya mengambil wudhu. Kalila dan Fathur duduk saling berhadapan. Mereka memulai muroja'ah tersebut dari surah-surah pendek terlebih dahulu.

Tiga puluh menit berlalu, tak terasa adzan shubuh mulai berkumandang. Lantunan demi lantunan menggema syahdu ke seluruh penjuru kota. Pasang halal tersebut menghentikan kegiatannya yang sedah bermuroja'ah. Keduanya, segera bersiap melaksanankan sholat. Sebelum melaksanakan sholat shubuh, Kalila dan Altaf melaksanakan sholat qobliyah shubuh lebih dulu. Dilanjutkan dengan sholat shubuh berjamaah.

Imam an-Nawawi dalam kitab Riyadhus Shalihin menyebut hadits yang berasal dari Aisyah RA, bahwa Nabi SAW bersabda: "Dua rakaat sebelum salat Subuh itu lebih baik daripada dunia dan segala isinya." (HR Muslim)

Usai melaksanakan sholat shubuh. Altaf memimpin doa, sedangkan Kalila mengaminkan setiap doa yang Altaf ucapkan. Altaf mengubah posisinya menghadap Kalila. Kalila meraih tangan suaminya, untuk salim. Disusul oleh Altaf yang mencium kening Kalila.

ALKALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang