Happy reading
"Kak Jaeyun!"
Jaeyun menoleh kearah kembarannya yang berlari kecil menghampirinya. Jaeyun tersenyum lebar dan langsung memeluk erat tubuh Jake. Jake manyun dan mendorongnya sedikit. "Ada apa Jake?"
wajah Jake terlihat suram. dia mengerucutkan bibirnya dan berbisik. "Aku dipukul sama papa".
Jaeyun terkejut mendengar ucapan sang adik dan langsung terlihat sebal. dia menggandeng lengan Jake dan membawa kembarannya kemini market dekat sekolah."Kok bisa kamu dipukul?" tanya Jaeyun lembut sembari menggulung lengan baju Jake. memang ada memar dilengan Jake. Jake menghembuskan nafas dengan kesal. dia menginjak seekor serangga sampai penyet, baru menjawab. "Tadi Jake ketahuan pegang raket tenis"
Jaeyun menghembuskan nafas berat juga. hanya karena hal sepele seperti itu Jake dipukul oleh papa mereka. akhirnya Jaeyun merangkul Jake dan tersenyum lebar. "Jajan yuk? baru kita kesekolah"
Jake menurut saja dan mengikuti Jaeyun masuk kedalam minimarket. dia selalu saja menuruti kakak kembarnya itu.
untuk beberapa saat mereka saling diam dan sibuk mencari cari makanan atau minuman yang ingin mereka beli. saat itu Jake hendak membeli kimbab karena dia tidak dapat sarapan dirumah tadi.
tangan Jake terulur dan hendak bertanya kepada kakak kembarnya apakah dia juga mau kimbab. tetapi Jaeyun terlihat sibuk berbicara dengan kapten basket sekolah. Jake terdiam dan menatap lamat lamat kearah tunangan kakaknya itu, Lee Heeseung.
Jake menunduk dan meraih kimbabnya dan kemudian membayar kekasir. "Kak Jaeyun, Jake duluan ya" gumam Jake pada Jaeyun. dan sebelum Jaeyun bisa berbicara, Jake sudah berlari pergi dari minimarket. Jaeyun bermaksud hendak mengejar Jake, tapi Heeseung menahannya dan tersenyum dengan wajahnya yang sangat tampan itu.
"Tidak perlu dikejar. ayo kita berduaan dulu Jaeyun-ku yang paling manis" goda Heeseung. wajah Jaeyun memerah dan dia mencubit lengan Heeseung. Heeseung mengaduh sebelum mereka tertawa berdua.
__________________________
Jake masuk kekelasnya dan duduk disudut ruangan. memakan kimbabnya dalam diam dengan raut wajah sedih. dia sangat iri pada Jaeyun yang bisa mendapatkan semua yang dia inginkan. Jaeyun selalu mendapatkan kasih sayang dari orang tua mereka, juga dari orang orang lain. sedang dirinya selalu dikucilkan.
dengan wajah sedihnya Jake mengedarkan keseluruh kelasnya. teman teman sekelasnya sibuk bergerombol dan tertawa tawa. mereka terlihat sangat riang dan tidak mempedulikan Jake. Jake menunduk lagi dan sibuk menahan tangisannya.
setiap masuk sekolah rasanya Jake ingin menangis karena tidak ada satupun orang yang mau berbicara atau mendekatinya. seakan akan dirinya itu adalah orang berpenyakit yang bisa menular.
waktu masuk kelas masih setengah jam lagi, dari pada dia menangis dikelas mending dia pergi saja. Jake bangkit dan masih memegang kimbab yang tinggal setengah itu. dia berjalan menuju lapangan basket.
setelah sampai, Jake duduk memeluk lutut ditanah berumput tidak jauh dari lapangan basket dan kembali memakan sarapannya yang sederhana. pandangannya menerawang kearah anak anak basket yang masih bermain.
dia mengulas senyum tipis dan menunduk dalam dalam. dia rindu main basket bersama teman teman satu klubnya. juga main tenis. tapi apa daya, dia tidak bisa melakukan semuanya lagi. teman teman basket dan tenisnya pun juga menjauhinya.
aduh. tanpa sadar setitik air mata mengalir dari sudut mata Jake yang indah. cepat cepat dia menghapusnya dan mencoba untuk tidak menangis. "Kau menangis?"
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINZ [HEEJAYKE] (SLOW UPDATE)
RandomIni tentang seorang Jake shim yang selalu dikucilkan oleh keluarga dan teman temannya karena dia tidak sepintar kembarannya, Jaeyun Shim. tetapi semuanya sedikit berubah saat mendapatkan kabar bahwa kakak kembarnya itu meninggal tertabrak mobil. Jak...