47

329 34 4
                                    

Happy reading.



   Heeseung duduk disofa sambil memijat keningnya. kepalanya pusing sekali dan sekitarnya seperti berputar putar. dia mengernyit antara heran dan geram. saat itu Heejin turun dari lantai atas sambil menangis. 

dengan segera Heeseung membuka matanya dan menatap anaknya yang berusia lima tahun itu. "Ada apa Heejin?" tanya Heeseung sambil mengangkat Heejin kepangkuannya. berusaha tersenyum dan dia sibuk mengelus elus rambut anaknya. 

Heejin menyandar kebahu Heeseung dan mengucek matanya. "Papa dimana??" tanya balita itu sambil menoleh kesana sini. Heeseung menggeleng bingung. "Mungkin papa sedang pergi sayang.. aduh.." Heeseung mengernyit dan menunduk. kepalanya serasa berputar. 

anak Heeseung dan Jaeyun itu memandang Heeseung dengan heran. "Daddy kenapa?" balita berwajah cantik itu memeluk erat tengkuk Heeseung. Heeseung bergumam pelan sambil mengelus rambut panjang Heejin. "Daddy baik baik saja" gumam Heeseung. 

benar. rasa pusingnya lenyap. Heeseung menggendong Heejin dan mendatangi salah satu pelayan yang sedang berada dihalaman belakang. "Dimana Jaeyun?" tanya Heeseung pada pelayan yang sedang menyapu itu. pelayan itu membungkuk dan menjawab. "Dibawa kerumah sakit tuan. tadi dia jatuh dari tangga dan badannya panas sekali" 

segera saja Heeseung berlari kemobil lagi dengan Heejin dipelukannya. lalu dia menyetir dengan mengebut. dia berharap semoga saja Jaeyun baik baik saja. saat mobil sedang berhenti dilampu merah, ponsel Heeseung berbunyi. dengan segera Heeseung mengangkat telepon dari Joshua. 

"Astaga Heeseung! papa tadi pergi kerumah sakit mental, kau bilang kau berada disana. kenapa kau meninggalkan Jake dalam kondisi mengenaskan seperti itu?! apa yang kau lakukan padanya?!" suara Joshua terdengar kencang diponsel. 

Heeseung heran mendengar ucapan Joshua. tadi saat dia meninggalkan Jake, kondisi Jake baik baik saja kok. "Jake tadi baik baik saja kok saat aku meninggalkannya. papa lagi dimana sekarang? aku mau kerumah sakit. katanya Jaeyun sakit mendadak" 

lengang sejenak sebelum Joshua menyahut. "Papa lagi stay dirumah sakit mental. Jake harus dirawat. dia tadi ditemukan dilantai sambil menangis. dipinggangnya ada bekas seperti terbakar dan dia demam tinggi. aku sudah menghubungi Taeyong dan Taeyong akan menyusulku" 

dengan geram Heeseung melirik lampu merah. "Kenapa papa harus menunggu Jake?! Jaeyun juga sedang sakit. tinggalkan saja Jake disana. disana juga banyak dokter kok!" seru Heeseung kesal. diseberang terdengar suara makian dari papanya itu. 

"Bukan hanya Jaeyun yang sakit Heeseung! kau bisa menjaga istrimu itu, sedangkan Jake sendirian disini, setidaknya aku akan menemaninya sampai Taeyong datang, Jake bukan lah dominan yang bisa sendirian ditinggal saat sakit, dan ingat Heeseung, jangan berani beraninya kau masih membenci kembaran Jaeyun itu, dia sedang stress dan hampir gila, seharusnya kau tidak menjenguknya tadi! kau gila!" seru Joshua kesal juga. Heeseung diam dan lalu mematikan sambungan telepon dengan tidak kalah kesal. Heeseung melirik kearah Heejin yang tertidur dikursi sebelah. bersyukur anaknya itu tidak mendengar ucapannya tadi. 

_________________________

  Joshua menatap kasihan wajah Jake yang sangat pucat. dia tadi datang kerumah sakit mental karena katanya Heeseung sedang disana. dia juga ingin melihat kembaran Jaeyun itu. sudah sejak dulu Joshua lebih menyukai Jake dibanding Jaeyun. 

dengan wajah sedih Joshua mengelus dahi Jake dengan ujung jarinya. panas sekali tubuh Jake. tadi saat dokter melepas baju Jake untuk mengelap keringatnya, Joshua melihat bekas terbakar dipinggang Jake. dokter juga bingung dengan itu dan berusaha untuk mengobatinya, namun Jake tersadar dari pingsannya karena rasa sakit itu dan mulai berteriak kesakitan. 

TWINZ [HEEJAYKE] (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang