9

1.4K 157 99
                                    

happy reading

  dua bulan berlalu bagaikan merangkak. kondisi Jake akhir akhir ini berubah. dia menjadi mudah sakit sehingga beberapa kali Yeji membawa Jake pergi kerumah sakit untuk dirawat. Heeseung sendiri tidak pernah mempedulikan kondisi Jake dan selalu memperkosa Jake setiap malam tanpa henti. 

kondisi Jake berubah sekali. karena tekanan mental dan fisiknya, Jake jadi penakut dan selalu gemetaran jika disapa orang lain. walaupun tidak banyak juga orang yang menyapanya. sedang imun Jake menurun. dia jarang memakan makanan sehat seperti sebelumnya lagi dan beberapa kali Yeji memperegoki Jake sedang mabuk jika tidak ada Heeseung dirumah. 

Yeji cemas sekali kepada tunangan tuannya itu, tetapi dia tidak bisa berbuat apa apa untuk menolongnya. setiap sore, ketika pulang sekolah, Yeji pasti selalu menemukan kondisi Jake sudah berantakan dan badannya dipenuhi lebam lebam. 

terkadang saking parahnya kondisi Jake, sampai darah mengalir deras dari mulut, hidung atau kepalanya. Yeji menghela nafas kalut. dia tidak tahu harus ngapain sekarang. sekarang Jake sering mengigau ketika tidur, dia selalu berteriak teriak minta ampun seakan akan ada orang yang menyiksanya.

tidak ada lagi semangat hidup pada diri Jake. dia kadang menolak makan dan Yeji juga sesekali memperegoki Jake membawa pulang sebungkus obat obatan ilegal. Yeji tidak pernah melihat seorang manusia bisa menjadi sekacau seperti Jake. 

saat itu Yeji langsung menyimpan obat itu dan besoknya dia menghancurkan obat itu sehancur hancurnya. Jake mengetahui hal itu dan dia mengamuk seperti anak yang tantrum. tetapi pada akhirnya Jake menangis keras dan menjambaki rambutnya sendiri. 

___________________

 hari kamis. waktu olahraga. Jake seperti biasa, kabur dari pelajaran olahraga karena biasanya Yeri dan teman temannya akan menjegal kaki Jake kalau Jake lewat dekat mereka, sengaja mempermalukan Jake dihadapan tiga kelas yang digabung itu. 

"Senyum lah Jake" 

Jake menoleh dan mendapati Jay yang sudah duduk disebelahnya dan menjulurkan sekaleng susu strawberry. Jake tidak tersenyum tetapi menerima kaleng dari Jay. tatapan matanya kosong dan perlahan dia menyandar kebahu Jay dan memejamkan matanya. "Aku ingin hidup damai.." 

yang dominan hanya diam dan sesekali mengusap usap rambut Jake dalam diam. dia mulai berpikir tentang sesuatu. dan Jay kemudian menepuk bahu Jake dengan lembut. "Bagaimana jika kita pergi dari korea? aku akan menemanimu pergi ketempat dimana tidak ada orang yang mengenalimu, Jake!" 

Jake mengerjap beberapa kali dan lalu menggeleng. "Aku sebenarnya mau ikut.. tapi.. aku takut, kak Heeseung.. aku takut dengannya, dia monster, aku tidak berani pergi darinya.." cicit Jake. Jay menghela nafas berat dan merangkul bahu Jake lembut. "Katakan padaku jika kau siap, kami akan selalu menolongmu, Jake" 

submissive itu mengangguk dan akhirnya jatuh tertidur dengan kepala menyandar dibahu Jay. dia kelelahan karena tadi malam hanya tidur sekitar dua jam. Jay terdiam dan menatap kearah langit yang mendung diatas. sangat mendukung kondisi hati Jake. 

___________________

 ketika pulang dari sekolah, Jake langsung mengurung diri dikamarnya dan mengunci pintu. dia tidak kuat lagi dengan semuanya. rasanya dia ingin menyerah saja. tidak ada lagi semangat hidup. rasanya ingin mati saja..

air mata mengalir dari sudut mata Jake, tetapi dia bergegas menyekanya dan merasa mual serta tubuhnya sakit. Jake lalu menggeleng geleng dan memejamkan matanya, akan dia lakukan malam ini. 

dengan segera Jake bangkit dan menyalakan ponselnya yang memang dia tinggal dirumah agar tidak dirusak atau dibongkar oleh anak anak yang membullynya. Jake mengetik dan ada senyum tipis memenuhi wajah Jake. 

rupanya dia mengirim pesan pada nomor Jaeyun. itulah kebiasaannya setiap dia memegang ponsel. tempat curhat Jake salah satunya adalah nomor kosong Jaeyun. dia selalu menganggap kakak kembarannya itu selalu menjawab pesan darinya. 

'Kak Jaeyun, malam ini aku mau nyusul kakak saja deh! biar aku enggak ngerepotin orang lain! kasihan kan, kalau kak Jay sama kak Yeji repot repot ngurusin aku terus.. lagi pula hampir semuanya mau aku mati.. aku tidak mau lagi diperkosa oleh kak Heeseung, itu sakit! disana jauh lebih menyenangkan, bukan? kita pasti bisa bertemu lagi dan bahagia.. jika disana aku pasti akan selalu bahagia tanpa didiskriminasi dan dibully kan? jadi tunggu aku kak Jaeyun..'

____________________________

  Heeseung malam ini pulang telat. dia tadi baru saja selesai latihan dan merasa marah pada timnya yang sedikit tidak becus latihannya sore ini. hanya Jay dan Nicholas yang tetap seperti biasanya, murid murid lain sedikit tidak fokus. 

sementara dia naik kelantai atas, Jake sedang naik keatas kursi dan tatapan matanya tertancap kearah tali yang berayun ayun dihadapannya. dia mempertimbangkan sejenak sebelum akhirnya melilitkan tali itu kelehernya sendiri. setelah sempurna terlilit, Jake menendang kursi hingga kursi itu terpelanting. bunyinya sangat keras sehingga perhatian Heeseung teralihkan. 

Jake tersedak saat tali itu dengan kuat mencekik lehernya. tangannya mencengkram kuat tali itu dan nafasnya mulai mengap mengap. tepat saat itu Heeseung menggedor pintu. "JALANG! lo hancurin apa lagi hah?! buka pintunya! siapa yang nyuruh lo kunci pintu!!" 

setelah itu Heeseung mendobrak pintu kamar Jake, mematung saat melihat submissive itu yang tergantung lemas. tangan Jake perlahan terkulai. dengan segera Heeseung berlari kearah Jake dan menyambar pecahan beling yang ada dibawah kaki Jake. beling itu dia hantamkan ketali sehingga tali putus.

sebelum tubuh Jake menghantam pecahan vas dibawahnya, Heeseung lebih dulu menyambar tubuh Jake dan menggendongnya kesofa dengan rahang mengeras. dia menjambak rambut Jake dan membentaknya keras. 

"NGAPAIN LO MAU BUNUH DIRI?!"

Jake tidak menyahut karena nafasnya masih berantakan dan lehernya masih sakit. Heeseung berdecak kesal dan mengacak acak rambutnya dengan raut wajah marah. "Lo kalau mau bunuh diri kenapa malah nyusahin orang sih!? sana lompat saja dari atap sekolah!!" 

air mata tergenang dimata Jake saat mendengar ucapan keji dari Heeseung. Heeseung sendiri berdecak sekali lagi sebelum meninggalkan Jake yang menangis sejadi jadinya sendirian. tubuh Jake gemetar hebat, dia pikir dia bisa menyusul kembarannya hari ini, ternyata Heeseung menggagalkannya. 

"Kenapa??"

malam itu Jake menangis terus dan tidak bergerak dari posisinya sama sekali. 

__________________________

  Heeseung duduk disofa kamarnya dan memukuli wajahnya sendiri dengan kesal. "Lee Heeseung sialan! kau tidak boleh jatuh cinta pada seorang Jake sim!" desisnya marah pada dirinya sendiri. dia sedikit menyesal karena membentak Jake tadi. perlahan lahan sebenarnya Heeseung mulai menyukai Jake, tetapi dia selalu gengsi dan tidak mau mengakuinya. 

Heeseung mengedarkan pandangannya, lalu menatap lamat lamat ponsel Jake yang dia ambil tadi. dia membukanya dan meretas passwordnya dengan mudah karena itu tanggal lahir Jaeyun dan Jake. dan dia langsung mengecek pesan yang masuk kedalam ponsel Jake. 

oh? pesan yang paling akhir Jake kirim keluar adalah pesan menuju nomor Jaeyun. untuk apa dia menghubungi kembarannya yang sudah meninggal itu? dasar aneh. dalam hati Heeseung meremehkan dia dia mulai membuka pesan antara Jake dan nomor Jaeyun. 

awalnya raut wajah meremehkan Heeseung masih ada, tetapi perlahan raut wajahnya berubah saat membaca semua pesan yang tidak pernah terjawab itu. 

'kak Jaeyun. kak Heeseung itu monster. aku takut, dia selalu memperkosaku.. saat itu bahkan dia pernah memasukkan sebuah vas bunga kadalamku karena dia marah aku pergi dengan kak Jay.. aku takut sekali' 

'disini dingin kak, tidak ada yang memelukku setiap malam seperti dulu. aku ingin menyusulmu..'

hingga akhirnya mata Heeseung tertaut pada pesan Jake yang paling akhir. sedikit merasa bersalah akan perlakuan buruknya kepada Jake selama ini. 

Tbc

IZINKAN SAYA MENGAMUK. KENAPA JIWOO ENGGAK DEBUT?? KENAPA MOMMY SAYA ITU DIELEMINASII

TWINZ [HEEJAYKE] (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang