37

593 56 1
                                    

Happy reading. 



 "Apa Sunghoon sudah melahirkan?" tanya Jake pada Sunoo yang duduk disebelahnya. Sunoo menggeleng tidak tahu. tapi Jungwon mengangguk. "Anaknya akan diurus oleh kak Jiwoong. pengadilannya mulai mungkin sebulan lagi" ujar Jungwon.

dengan wajah suram Jake mengusap perutnya yang membuncit besar. sebentar lagi melahiran. dia stay dirumah sakit dibawah pengawasan Sunoo dan Jungwon agar tidak terjadi sesuatu yang buruk. "Aku tidak ingin Sunghoon masuk penjara. kasihan anaknya" 

Jungwon melirik sekilas Jake. "Kau terlalu baik Jake. dia sudah menyerang suamimu" kata Jungwon tajam. Jake menggeleng. memandang suram kearah Jungwon. "Tidak kak, bagaimana pun Sunghoon itu tetap temanku. dia kasihan.. diceraikan oleh kak Jay" 

"Semua ini berarti salah Jay" kilah Jungwon sambil membawa nampan berisi teh hangat untuk Jake. Jake menerimanya dan berterima kasih. Sunoo yang sedari tadi diam menyandar kepada Jake dan memeluk Jake. dan langsung dipelototi oleh Jungwon. buru buru dia melepas pelukannya pada Jake sambil nyengir. "Salahku.." 

gumaman sedih Jake membuat perhatian Jungwon teralih kepada Jake. submissive cantik itu menyandar dengan wajahnya yang sedih. "Kalau saja kak Jay tidak menyukaiku, pasti Sunghoon bisa bahagia" gumamnya. Sunoo mengangguk setuju. sedang Jungwon mengernyit. 

"Bukan salahmu Jake. salah Jay." tekan Jungwon. Jake hendak protes tetapi dia buru buru meletakkan gelas teh kenakas. mengernyit dan memegang perutnya. "Apa kau sudah mau melahirkan?" tanya Jungwon yang perhatiannya kembali teralihkan. 

dengan cepat Sunoo menggendong Jake dan membawanya keruangan untuk melahirkan. Jungwon menyusul sambil menghubungi Heeseung dan Jay untuk segera datang kerumah sakit. 

__________________________________

  beberapa bulan kemudian.

hari ini hari dimana Sunghoon harus dibawa kepengadilan atas kasus penyerangannya pada Heeseung dan Jay. sedari tadi Sunghoon hanya diam sambil menatap kosong kearah bayi yang berada digendongannya itu. 

sejak melahirkan, Sunghoon berkali kali hampir membunuh anak perempuannya itu. karena wajah bayi itu benar benar persis seperti Jay saat masih kecil. Jiwoong harus berkali kali mencegah Sunghoon. sampai sampai dia kadang harus mengasingkan Sunghoon dari anaknya. 

pagi ini, Jiwoong menggandeng erat jemari Sunghoon. tangan satunya menggendong anak Sunghoon yang bernama Miyeon itu. Sunghoon sedari tadi diam saja. tidak menyentuh makanannya sama sekali dan hanya menyusui Miyeon sejenak sebelum Miyeon tertidur. 

"Sayang.. sudahlah.." bisik Jiwoong sambil mengecup sisi kepala Sunghoon dengan lembut. Sunghoon menyandar kebahu Jiwoong dalam diam dan tidak bergerak selama diperjalanan. Jiwoong terdiam menatap Sunghoon. sedih melihat kondisinya. 

sesampainya digedung pengadilan. begitu Jiwoong dan Sunghoon turun dari mobil, mereka disambut oleh banyak wartawan. Jiwoong melindungi wajah Sunghoon dari mereka semua. tentu saja kasus itu terkenal karena korbannya adalah dua pewaris perusahaan besar korea. 

saat didalam, Sunghoon langsung dibawa pergi oleh beberapa aparat. Jiwoong menatap sedih punggung rapuh submissive itu. dia membalik badannya dan kaget saat berhadapan dengan Jake. Jake mendongak memandang Jiwoong dan langsung mengenalinya sebagai pria yang selama ini mengurus Sunghoon. 

"Ah.." 

Jiwoong hendak langsung pergi dari hadapan Jake. tetapi Jake mencegahnya. "Kak, tunggu!" seru Jake sambil menarik tangan Jiwoong. Jiwoong berhenti dan menatap Jake lamat lamat. perhatian Jake tertancap pada Miyeon yang masih tertidur dengan nyaman dipelukan Jiwoong. 

"A-apakah ini anak Sunghoon?" tanya Jake sendu. Jiwoong mengangguk datar. dengan ragu Jake menjulurkan tangannya. "Bolehkah aku menggendongnya sampai vonis Sunghoon dijatuhkan? agar Sunghoon bisa melihat anaknya.." 

dengan ragu Jiwoong memberikan Miyeon kepada Jake. Jake mengangkatnya dengan lembut dan lalu mencium keningnya. "Kak..?" gumam Jake pada Jiwoong. Jiwoong melirik Jake jengah. "Jiwoong" gumam Jiwoong. 

Jake mengangguk. "Aku bawa dia masuk.. ya?" tanya Jake. Jiwoong mengangguk saja. dan lalu Jiwoong masuk keruang tunggu. Jake bergegas mendekati Heeseung dan Jay. Jay terperangah melihat Miyeon. "Ini siapa Jake?" tanya Jay.

"Anaknya Sunghoon" sahut Jake. 

Jay terdiam. dia menunduk menatap bayi manis itu dan menelan ludah. Heeseung melirik Jay sekilas dan lalu menatapnya tajam. "Aku dan Jake memutuskan untuk Sunghoon tidak usah dihukum. tapi kami tidak tahu keputusanmu Jay" ujar Heeseung sembari merangkul pinggang Jake dan membawanya masuk. Jay buru buru mengikuti. 

________________________

  selama pengadilan berlangsung. perhatian Jay terus mengarah kepada Sunghoon yang berdiri dibagian tersangka dengan raut wajah datar dan kosong. tidak menjawab apapun yang hakim tanyakan kepadanya. Sunghoon tidak ada mengatakan pembelaan atas dirinya sendiri seakan akan dia memang ingin masuk penjara. 

saat para hakim menanyakan pada korban, apakah mereka setuju bahwa tersangka harus masuk kepenjara, Jay masih saja ragu. Heeseung dengan mantap mengatakan dia tidak ingin Sunghoon masuk penjara. begitu juga Jake. 

sekarang tinggal Jay. dia menggigit bibir menatap Sunghoon yang juga balas menatapnya. semua ini jelas salahnya. dia yang membuat Sunghoon menjadi seperti ini. Jay diam untuk beberapa saat. akhirnya dia berkata dengan suara bergetar. "Bebaskan dia" 

semuanya terdiam dan bisik bisik. akhirnya hakim memutuskan. bahwa tersangka dibebaskan dari hukuman apapun. Sunghoon menatap Jay dengan tatapan tidak percaya. dia gemetar dari ujung kepala sampai kaki. 

tanpa memedulikan yang lain, Jay bergegas mendekati Sunghoon dan memeluk tubuh rapuh submissive itu erat erat. Sunghoon terdiam. terkejut. perlahan tangannya yang kurus terangkat dan dia memeluk erat erat tengkuk Jay. membenamkan wajahnya dibahu Jay dalam dalam. 

menangis. Sunghoon menangis terisak dan mengeratkan pelukannya. tidak mau melepaskan pelukannya sama sekali. "Maafkan aku.." bisik Jay ditelinga Sunghoon. Sunghoon menggeleng dan makin membenamkan wajahnya dibahu Jay. 

dengan lembut Jay mencium rambut Sunghoon dan mengusapnya pelan. melepaskan pelukannya dari tubuh submissive itu. Sunghoon menyeka air matanya dan memandang Jay lamat lamat. "Kak.." 

Jay balas memandang Sunghoon dan lalu Jake berlari kecil mendekati mereka. masih menggendong Miyeon. Sunghoon menerima Miyeon dari Jake dan akhirnya seulas senyum tipis muncul diwajahnya. untuk pertama kalinya sejak dia diceraikan oleh Jay, dia bisa tersenyum. 

"Maaf.." gumam Sunghoon. dia memandang Jay dan Jake. juga Heeseung. ketiga orang dihadapannya mengangguk. Sunghoon menatap ragu Jay dan bertanya pelan. "Kak.. bolehkah aku.. menciummu?" tanya Sunghoon sejenak.

dominan itu mengangguk. Sunghoon mendekati Jay dan berjinjit. mencium bibir pria itu. lalu dia mundur lagi. kembali tersenyum, kali ini lebih lebar dari sebelumnya. "A-aku pergi dulu.." bisik Sunghoon. ketiga orang itu mengangguk.

Sunghoon menatap mereka bertiga dan lalu membalik badan. berlari keluar menuju Jiwoong yang berdiri menunggunya diluar ruangan. Jiwoong langsung menyambut Sunghoon dengan pelukan erat. menciumi puncak kepala Sunghoon dengan sayang. 

entah kenapa sejak dia mendengar permintaan maaf dan pelukan dari Jay tadi, dia merasa seakan seluruh beban hidupnya terangkat. Sunghoon tahu jika dia sudah tidak punya kesempatan lagi untuk kembali bersama Jay. tidak apa.. sekarang dia sudah bisa merelakan pria itu. 

setidaknya, dia bisa bersama Jiwoong, kan?

dari dalam ruangan, Jay menghela nafas perlahan dan lalu memeluk Jake erat erat. Heeseung mengomel tidak suka dan memisahkan dua pria itu. dia kemudian membawa Jake kabur. Jay mengejar mereka dengan kesal. 

Jake sedari tadi senang. semoga saja Sunghoon baik baik saja setelah ini.

Tbc. 

wkwk, gaje banget bah. semoga aja nyambung dan tidak gaje.

TWINZ [HEEJAYKE] (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang