Happy reading
"Jake? ada apa nak?" Taeyong membungkuk dan membantu Jake untuk berdiri. ditatapnya wajah sembab Jake dengan bingung. tadi dia masuk kekamar Jake untuk mengeceknya, dan dia malah menemukan Jake jatuh tertidur didepan kaca dengan mata basah oleh air mata.
Jake hanya bungkam dan menyeka air matanya. dia hanya berterima kasih kepada Taeyong sebelum dia duduk dikasur. merapikan rambutnya yang agak basah. "Kenapa bisa ketiduran didepan cermin sih? lain kali kalau ngantuk tidurnya dikasur saja ya Jake?" senyum Taeyong.
submissive usia 24 tahun itu mengangguk. menatap lamat lamat kearah papanya. dia juga belum terbiasa melihat daddy dan papanya, karena yang dia ingat adalah orang tuanya sudah meninggal. begitu juga dengan Jaeyun.
mereka berdiam diri dan saling adu tatapan. akhirnya Taeyong mengusak rambut Jake, mengecup keningnya dan mengatakan bahwa dia akan turun dan Jake harus tidur. Jake menurut. dia berbaring dan memandang langit langit kamarnya dengan matanya yang bengkak.
pikirannya kacau balau. tangan Jake terulur keatas dan pandangannya kosong menerawang. berharap akan ada keluarganya yang dia ingat. bukan keluarga yang sekarang. Jake sudah paham. kalau selama ini, semua itu hanyalah mimpinya selama dia berada didalam kondisi koma.
tapi.. kalau itu mimpi, kenapa pula bekas setrika panas yang tidak bisa hilang itu masih ada dipinggang Jake? juga bekas jahitan yang tidak terlihat namun terasa dikening Jake, itu masih ada juga. Jake menerawang dan mulai berpikir pikir. apakah dia pindah kedunia lain saat kejadian dia koma itu?
kalau iya, pantas saja setahun terakhir dia heran karena orang orang diimpiannya itu tidak bisa melihat atau menyadari bahwa ada Jake diantara mereka. karena itu sudah waktunya Jake untuk kembali kedunia asli, dimana Jake harus menerima kenyataan pahit. ketiga anaknya tidak ada, dan hanya ada Jay disisinya. Heeseung sudah kembali bersama Jaeyun.
ponselnya berdering dan Jake perlahan mengangkatnya. menatap wallpaper ponsel yang sudah jelas sama sejak 7 tahun yang lalu. foto keluarga Sim, tapi tanpa Jake.
Jake termenung dan menghela nafas perlahan. tetapi saat dia menyadari bahwa yang menghubunginya adalah Jay, Jake langsung mengangkatnya. "Kakak? kenapa kakak belum kemari?" tanya Jake. diseberang Jay tertawa riang.
"Aku bakal kesana kok Jake, tenang saja"
"Kak Jay.. aku.."
"Hm? ada apa Jake?" Jay tersenyum diseberang sambungan telepon. dia menyandar kekursinya dan memutar kursi itu perlahan. Jake menunduk dan mulai ragu. lalu dia menjawab. "Tidak jadi deh kak. aku lupa mau nanya apa tadi" bohong Jake.
Jay mengangguk dan mengalihkan topik percakapan mereka.
__________________________
Jake duduk memeluk lutut didepan cermin. dia memandang lamat lamat kearah cermin dengan mata berkaca kaca. bayangan ketiga anak dan kedua suaminya itu sibuk tersenyum dan menenangkannya didalam cermin. Jake menatap nelangsa mereka dan menyentuh cermin lagi.
dia benar benar ingin bergabung dengan mereka semua. Jake tidak ingin berada ditempat ini. dimana tidak ada anak anaknya dan tidak ada Heeseung yang bersamanya. sudah sebulan sejak Jake diizinkan pulang dari rumah sakit.
orang tua Jake khawatir kepada Jake karena Jake mulai jarang makan. pandangannya juga selalu kosong. Jake tidak bahagia. dan mereka memperhatikan, semua ini terjadi menjadi makin parah jika Jake melihat Heeseung sedang bermesraan berdua dengan Jaeyun atau melihat Heejin.
mereka berpikir pikir, apakah Jake juga mencintai Heeseung?
jawabannya, tentu saja iya. Jake sangat mencintai Heeseung.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINZ [HEEJAYKE] (SLOW UPDATE)
De TodoIni tentang seorang Jake shim yang selalu dikucilkan oleh keluarga dan teman temannya karena dia tidak sepintar kembarannya, Jaeyun Shim. tetapi semuanya sedikit berubah saat mendapatkan kabar bahwa kakak kembarnya itu meninggal tertabrak mobil. Jak...