45

639 51 7
                                    

Happy reading



   "Papa!" 

Jake mengerjap. menatap sekitarnya dengan heran. ini bukan ruangan tempat dia dikurung dirumah sakit mental itu (bahasa kasarnya rumah sakit mental sih yang rumah sakit jiwa :'( hiks). Jake menatap sekelilingnya dengan bingung. 

lalu suara tadi terdengar lagi. "Papa!" 

perlahan Jake menyadari dan mengenali suara yang memanggilnya itu. itu suara yang sangat dia rindukan, Minyoung dan Kyungmin. dengan panik Jake bangkit berdiri dan dia melihat sekitarnya. "Minyoung?! Kyungmin?!" 

beberapa saat kemudian Jake melihat dua anak kembarnya itu mendatanginya. Jake memandang mereka dengan mata berkaca kaca. dua anak kembarnya meloncat dan memeluknya erat erat.

tangan Jake perlahan terulur dan balas memeluk erat Minyoung dan Kyungmin. air matanya berlinang linang. wajahnya dia benamkan diantara bahu Minyoung dan Kyungmin. dua anaknya itu mengulangi perkataan yang sama. "Papa! kami kangen!" 

Jake memegang bahu Minyoung dan Kyungmin dan berlutut. dia memandang tidak percaya kedua anaknya itu. dia sedang mimpi? apakah betul dia sedang bermimpi.. kalau iya.. itu sangat lah menyakitkan. 

saat itu ada yang meraba bahu Jake. Jake menoleh dan mendapati Heeseung dan Jay yang sedang menggendong Gahyeon. tersenyum lebar. mata Jake terbelalak dan dia meloncat pindah memeluk kedua orang itu. menangis lagi.

Jake mendongak memandang dua orang itu dengan wajah basah dan merah karena tangisannya. dia terlihat sangat lucu sekarang. "Apa- apakah kalian nyata? kenapa selama ini aku merasa aku selalu tinggal bersama kalian?" gugup Jake. 

sayangnya, Heeseung dan Jay menggeleng. tangan mereka mengelus pipi Jake, sedang Jake langsung merosot dan bersimpuh depan mereka. tangan Jake memegang lutut Heeseung dan Jay. menangis kencang. "Kenapa kalian tidak nyata?! aku ingin bersama kalian, aku tidak ingin berada dikehidupan nyataku.. aku tidak kuat.. kak Heeseung.. kak Heeseung.. aku nyaris gila dan aku harus stay dirumah sakit mental.." tangis Jake. 

Heeseung dan Jay mengelus perlahan rambut Jake lembut. namun mereka tidak mengatakan apa apa. Jake menutupi matanya dengan tangan, air matanya berlinang linang dan dia menggeleng geleng. "Aku ingin bersama kalian! hanya ada kak Jay disini.." tangis Jake. 

saat Jake mengangkat wajah, dia menangis makin kencang. Heeseung dan Jay berlutut. mencium Jake bergantian, lalu menyerahkan Gahyeon kepada Jake. Jake menggendong sebentar Gahyeon dan menciumi kening anak bungsunya itu. 

kemudian Heeseung meraih kembali Gahyeon dan isakan Jake semakin heboh. karena Heeseung dan Jay serta Gahyeon mulai samar. tangan Jake terulur. "Jangan.. jangan pergi! kumohon!!" isak Jake. dia mencoba untuk memegang kedua suaminya itu, tetapi tembus. 

dia merasakan tangan tangan kecil memegang bahunya dan Kyungmin serta Minyoung memeluk Jake dari belakang dan berbisik. "Kami mencintaimu pa.." lalu mereka perlahan lenyap. Jake berteriak putus asa dan mencoba meraih mereka semua. 

tetapi nihil. semuanya melambaikan tangan kepada Jake dan kemudian lenyap sempurna. Jake menangis dan dia memukuli lantai. "Kak Heeseung!! kak Heeseung!!" 

______________________________

   Jaeyun menyelinap perlahan menuju kamar rawat Jake. tadi dokter bilang Jake sedang tidur. Jaeyun membuka pintu perlahan dan menjulurkan kepalanya kedalam kamar. dan dia langsung terdiam saat mendengar tangisan dan racauan Jake dalam tidurnya. 

"Kak Heeseung.. kak Heeseung!! jangan tinggalkan aku.." 

tubuh Jaeyun kaku. apa? adik kembarnya itu memanggil manggil Heeseung? bukannya.. bukannya Jake itu pasangannya adalah Jay? kenapa Jake terus memanggil Heeseung? 

TWINZ [HEEJAYKE] (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang