38

742 61 2
                                    

Happy reading



  "Jake. Jake.." 

Jake membuka matanya dan mengerjap. berusaha memfokuskan pandangannya. tunggu, kenapa disekitarnya gelap? apakah sedang mati lampu? siapa yang memanggilnya?

dengan bingung Jake menoleh kesekitar dan dia meraba raba. dia tidak berbaring dikasur. disebelahnya tidak ada Heeseung dan Jay seperti biasanya. dengan ragu Jake bangkit berdiri dan dia langsung terantuk sesuatu. 

"Aduh!" Jake mengaduh kaget. dia menoleh lagi dan sedikit membungkuk agar kepalanya tidak terantuk lagi. dia meraba raba sekitarnya dan berjalan, sampai dia menangkap ada pancaran cahaya yang muncul didepannya. dengan segera Jake mengikuti arah menuju cahaya itu. 

ternyata dia sampai disebuah ruangan. ruangan yang cukup besar berwarna putih. Jake mengerjap silau. dia melangkah masuk dan terdiam saat melihat sebuah pintu berwarna krem. tangannya terjulur dan memegang gagang pintu. membuka pintu itu terbuka. 

Jake disambut dengan pemandangan aneh. sebuah pohon besar dan dihadapannya ada seseorang yang membelakanginya. Jake terdiam dan menjulurkan tangan lagi, hendak menyentuh bahu seseorang itu. 

tetapi orang itu lebih dulu membalik badannya. dan Jake terperangah. dia menarik tangannya segera dan mundur. "Ka-kak.. Ja-Jaeyun?" gagap Jake. dia mundur memandang sosok yang sedikit gamang itu. 

Jaeyun tersenyum memandang Jake. mendekati kembarannya itu dan memeluknya. Jake terdiam. apa dia sedang bermimpi? pikir Jake bingung sembari menatap sekitarnya. dengan ragu dia meraba punggung Jaeyun. 

kembarannya itu melangkah seperti melayang kearah pohon itu lagi. tersenyum miring. "Kak Jaeyun..? ini.. kakak beneran?" gugup Jake lagi. sosok itu mengangguk. lalu menyandar kepohon. "Jake. perhatikan sekelilingmu" 

bingung, tetapi menuruti permintaan Jaeyun. Jake menoleh kesekitarnya. dan langsung terkesiap. apa ini? 

disekitar Jake seperti muncul proyeksi proyeksi. yang menayangkan kejadian buruk. kecelakaan. darah yang memuncrat kemana mana. dan yang mengejutkan Jake. proyeksi itu menayangkan gambar mayat Jaehyun dan Taeyong. "A-apa maksudmu?!" pekik Jake. 

sosok Jaeyun itu tersenyum samar. dia melambaikan tangannya sejenak dan seluruh proyeksi disekitar mereka menghilang. ditatapnya wajah adik kembarnya dengan tatapan penuh kelembutan. dan sosok itu lalu berkata pelan. "Jaga orang tua kita Jake. sebelum semuanya terlambat. aku tidak ingin kau sendirian.." 

"Tu-tunggu!" pekik Jake saat sosok itu mulai pudar. Jake panik, dia hendak mendekati Jaeyun dan menyentuh sosok itu. tetapi terlambat. sosok Jaeyun yang samar samar itu sudah lenyap. meninggalkan Jake sendirian. 

"Jake?! Jake?!" 

dengan kaget Jake membuka matanya. memandang kearah Heeseung yang duduk disebelahnya. raut wajah Heeseung terlihat bingung. dia memperhatikan wajah Jake lamat lamat. "Kau kenapa? mimpi buruk?" tanya Heeseung sambil mengangkat Jake kegendongannya. 

Jake menggeleng dan lalu melirik kekasur bayi yang ada ditepi kasur king sizenya dengan Heeseung dan Jay. anak ketiganya masih tidur lelap. untung saja. perempuan juga. namanya Park Gahyeon. Jake bersyukur seenggaknya tidak terjadi sesuatu yang buruk. 

"Jake? kau tidak apa apa? tadi kau berteriak teriak dalam tidurmu" 

submissive itu menggeleng dan berusaha mengusir pikirannya soal mimpi dia tadi. rasanya semuanya sangat nyata. apa maksud dari mimpinya itu? apakah orang tuanya akan menyusul Jaeyun? tidak, kan?

"Ya sudah. ayo mandi. sudah hampir jam sembilan pagi. bukannya hari ini kau mau dirumah orang tuamu? Jay tadi sudah berangkat kekantor duluan" ucap Heeseung sambil mengusap rambut Jake. Jake mengangguk dan memeluk sekilas suaminya sebelum dia turun dari kasur dan masuk kekamar mandi. 

_____________________________________

   "Papaa" Jake berlari masuk kedalam mansion orang tuanya dan langsung memeluk papanya erat erat. Taeyong menyeringai bingung dan mengelus elus rambut Jake bingung. tumben Jake langsung meluk dia pas baru datang. 

anak anak Jake yang lain lagi sekolah. jadi Jake datang hanya bersama Gahyeon yang masih bayi. Jake belum sarapan, jadi dia makan dulu. sambil makan Jake memperhatikan lamat lamat punggung papanya yang sedang duduk duduk disofa. 

dengan ragu Jake bertanya. "Pa. hari ini papa sama daddy ada niat mau jalan jalan keluar enggak?" tanya Jake. Taeyong menoleh dan lalu berpikir pikir sejenak. "Kemungkinan ada sayang. kenapa?" tanya Taeyong. Jake terdiam. wajahnya pucat. 

"T-tidak ada kok pa. cuma nanya" gumam Jake sambil buru buru makan lagi. berusaha mengusir pikiran buruknya itu. mimpinya tadi itu hanyalah bunga tidur. tidak mungkin bisa menjadi kenyataan. 

seharian itu Jake stay dirumah orang tuanya. anak anaknya juga diantar kerumah orang tua Jake. Jake berkali kali mencuri curi pandang kearah Taeyong yang terlihat tenang tenang saja. juga saat Jaehyun pulang. 

karena cemas. Jake mendekati Jaehyun dan masuk kepelukan daddynya itu. membenamkan wajahnya dibahu Jaehyun. meminta dipeluk. Jaehyun sih tidak keberatan dan membiarkan saja anaknya itu minta dipeluk. "Ada apa Jake?" tanya Jaehyun. tingkah Jake sekarang mengingatkannya akan Jaeyun yang dulu lebih manja dari pada Jake. 

"Daddy mau pergi sama papa?" tanya Jake manja. Jaehyun mengangguk angguk. bibir Jake mengerucut dan lalu dia menggigit bibir. "Jangan ya dad?? malem ini dad sama papa dirumah aja ya??" rengek Jake. Jaehyun terkekeh dan menggeleng. 

"Kok gitu sih? malem ini daddy janji mau ajak papamu jalan jalan. sekali sekali boleh lah dad sama papa kencan berdua" senyum Jaehyun sambil menggesekkan hidungnya kehidung Jake. Jake manyun tapi tidak bisa membantah lagi. 

dia takut jika perkataan Jaeyun dimimpinya itu benar. dia tidak mau kehilangan orang tuanya. walaupun dulu mereka jahat pada dirinya. sekarang mereka sudah baik kepada dirinya dan Jake tidak mau kehilangan mereka saat mereka sedang sayang sayangnya kepada Jake. 

"Kok ngelamun? sebentar lagi suami kamu jemput Jake. enggak siap siap?" tanya Jaehyun sambil mengayun ayunkan Jake agar Jake sadar. Jake mengerjap dan lalu menyeringai kecil. mencium pipi daddynya dan lalu mencari Taeyong. 

dipeluknya Taeyong erat erat. "Jake sayang sama papa" bisik Jake. Taeyong mengangguk heran. mencium puncak kepala Jake. "Papa juga sayang Jake" sahut Taeyong. dia memeluk Jake juga. setelah itu Jake memanggil anak anaknya. menggendong Gahyeon dan lalu mencium Jaehyun lagi. 

"Jake sayang daddy" 

"Iya sayang. dad juga sayang sama kamu" 

lalu Jake menatap orang tuanya lamat lamat saat Jay serta Heeseung datang. masuk kedalam mobil dan melambaikan tangan kepada mereka. tersenyum kecil. keduanya balas melambaikan tangan kepada Jake dengan heran. 

"Jake kenapa ya? kok aneh kayak begitu?" gumam Taeyong. Jaehyun mengangkat bahu. 

_________________________

  malamnya, sepertinya tidak ada kejadian buruk. Jake lega sekali. dia terlihat mulai riang. bermain bersama anak anaknya. mengurus dua suaminya yang seperti biasa adu tinju. dan lalu duduk duduk sambil menidurkan Gaehyon. 

Minyoung dan Kyungmin bermain main dikarpet bulu dilantai. didekat sofa tempat Jake duduk. mereka kadang bermain laptop, kadang mereka menggambar gambar tidak jelas. Heeseung duduk didekat mereka sambil mengetik. Jay menontoni semuanya dengan wajah mengantuknya. 

suasananya santai. sampai akhirnya ponsel Heeseung berdering keras. membuat semuanya kaget. Heeseung menyambar ponselnya dan mengangkat telepon dari Joshua. Jake menatap suaminya dengan cemas. ada apa? 

raut wajah Heeseung pucat dan dia menoleh memandang Jake dengan gugup. Jake dan Jay menatap Heeseung, ikut cemas. "Ada apa kak?" tanya Jake segera. Jay ikut menatap Heeseung penasaran. 

"Ja-Jake.. orang tuamu.. kecelakaan" 

"APA?!!" 

Tbc.

wkwk. makin gaje gak sih?

TWINZ [HEEJAYKE] (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang