2

1.8K 167 13
                                    

Happy reading









 begitu sampai dirumah sakit, Jaehyun langsung berlari menuju kamar perawatan Jaeyun. sedang Jake susah payah mengikuti langkah panjang sang ayah dibelakangnya. 

mereka tiba saat Jaeyun masih diperiksa oleh dokter. Shim Taeyong, papa sikembar berdiri dengan wajah ketakutan. Heeseung berdiri disebelah Taeyong dan menunduk dalam dalam. mereka berdua hanya menatap Jaehyun. tidak mempedulikan Jake. 

"Kak Jaeyun bagaimana..?" lirih Jake memberanikan diri. tetapi Jaehyun melempar tatapan tajam kepadanya dan akhirnya Jake bungkam. dia duduk menyandar dikursi dan meremas jemarinya dengan takut. 

'Kumohon.. semoga kak Jaeyun tidak apa apa..' batin Jake cemas. 

baru saja dia membatin, pintu ruangan terbuka dan dokter melangkah keluar. wajahnya suram. "Maafkan kami. Shim Jaeyun sudah meninggal"

semuanya terbelalak. dokter hanya bisa menunduk suram dan mempersilahkan keluarga Shim dan Heeseung masuk. mereka masuk bertiga. Jake masih terpaku dikursi. tidak percaya. 

Jaeyun mati? satu satunya orang yang sangat menyayanginya sekarang sudah tidak ada lagi didunia? seseorang, tolong katakan bahwa semua ini hanya lelucon! Jake meremas kencang pahanya sendiri dan tatapan matanya kosong. 

tidak mungkin Jaeyun mati, kan? Jaeyun hanya pura pura.. pasti..

Jake akhirnya bangkit dan memberanikan diri masuk kedalam ruangan. tubuh kembarannya terbaring dingin diatas kasur. setengah badannya tertutup selimut dan wajahnya terlihat sangat tenang walaupun berdarah darah. Jake sekarang ganti meremas tirai diruangan itu. 

tubuh Jake gemetar hebat. dia ketakutan. tidak, ini pasti hanya mimpi buruknya. ini bukan kenyataan! Jake menggeleng geleng, bermaksud hendak bangun jika ini mimpi. tetapi ini bukan mimpi. 

tubuhnya lemas dan terhuyung. untung saja dokter bergegas menyambarnya dan membimbingnya duduk dikursi. Jake memandang kosong tubuh kakak kembarnya itu. air matanya perlahan mengalir perlahan. 

Jake teringat pembicaraanya dengan kakaknya dua hari yang lalu.

'Jake.. aku akan pergi.. jaga dirimu, ya? walaupun aku tidak ada, kau tetap harus selalu kuat, oke?'

jadi ini maksudnya? kembarannya itu meninggal?

setelah sedikit tenang, Jake masuk kembali keruangan dan mendekati kasur Jaeyun. Heeseung menatap dingin kearah Jake dan menyingkir seakan tidak ingin terkena penyakit menular. Jake tidak peduli dan tangannya terjulur memegang jemari dingin Jaeyun.

"Kak Jaeyun.." panggilnya pelan. Jaeyun tentu saja tidak merespon sama sekali. 

tidak.. tidak mungkin.. Jake menggeleng geleng dan terduduk dikursi. dia membenamkan wajahnya ditangan dingin Jaeyun dan menangis terisak. 

untuk pertama kalinya orang tua Jake tidak melarang Jake untuk menangis dihadapan mereka. mereka hanya diam dan menatap Jake dengan tatapan yang sulit dibaca. Heeseung sendiri membuang muka.

_________________________

  Hari pemakaman Jaeyun. Jake sekarang berdiri menunduk disebelah Taeyong yang tumben tumbennya mau memeluknya. Jaehyun sendiri berdiri tidak jauh dari mereka sementara acara pemakaman itu ramai sekali.

memang Jaeyun itu anak yang terkenal sampai orang orang ramai ingin melayatnya. Jake menghembuskan nafas dan mendongak menatap langit mendung. suasana yang sangat suram dan dipenuhi suara tangisan. 

saat pemakaman berakhir, hujan turun dengan derasnya. semuanya lari untuk berteduh. kecuali Jake yang masih melamun dihadapan pusara kembarannya itu. tidak peduli hujan. dia tidak peduli walaupun tubuhnya basah kuyup. 

TWINZ [HEEJAYKE] (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang