40

831 56 7
                                    

Happy reading



  oh tidak. tidak lagi. 

saat Jake membuka matanya, dia tidak berada dikamarnya. dia berada diruangan putih tempat mimpinya sebelumnya. tempat dia bertemu dengan Jaeyun. Jake bangkit duduk dengan panik. menatap sekitarnya dengan takut. 

tidak! Jake tidak ingin bertemu dengan Jaeyun lagi. dia takut akan ada orang lain yang terkena hal buruk setelah mimpi ini. Jake berusaha untuk bangun dari tidurnya. tetapi tidak bisa. akhirnya dia bangkit dan mengedarkan pandangannya. 

"Keluar kau Jaeyun!!" teriak Jake kasar. dia benci dengan mimpinya itu. dia ingin segera keluar dari mimpinya ini. ditunggunya sosok kembarannya itu muncul. benar saja, setelah dipanggil, sosok kabur Jaeyun mulai muncul. "Wah.. sungguh tidak sopan Jake" 

Jake mengepalkan jemarinya geram. "Sialan kau Jaeyun. daddy dan papa meninggal gara gara kau datang kemari" desis Jake benci. Jaeyun mengangkat bahu santai, akhirnya sosoknya sudah padat dan jelas. "Memang takdir mereka untuk meninggal Jake. aku sudah memperingatimu"

"Tutup mulutmu sialan! kenapa kau menjadi lebih menjengkelkan setelah mati, hah?! kau itu baji" ucapan Jake terhenti. dia menutup mulutnya sendiri dan memandang ketakutan kearah Jaeyun yang berdiri dengan santai. 

Jayun melangkah mendekati Jake dan lalu berbisik ditelinga Jake. "Berhati hati lah kembaranku tersayang. pada akhirnya kau akan selalu sendiri" bisik Jaeyun. Jake terkejut dan mendorong Jaeyun minggir. 

sosok kembarannya itu kembali memudar, tanda dia akan pergi. "Apa yang kau maksud?!" pekik Jake dengan segera sebelum Jaeyun menghilang. Jaeyun tersenyum licik dan dia melambaikan tangannya. "Berikutnya Heeseung, Jake. dia akan kembali bersamaku.." 

"TUNGGU!!" 

dengan panik Jake hendak mengejar Jaeyun, tetapi dia terjatuh dan kepalanya menghantam lantai. Jake bangkit dengan tergesa dan panik sehingga keningnya menghantam sudut kepala ranjang. membuat Jake mengaduh dan memegangi kepalanya. dia mengedarkan pandangannya kesekelilingnya dan mendapati Heeseung dan Jay masih tidur disebelahnya. 

nafas Jake tersengal dan dengan segera dia turun dari kasur. membuka laci dan mencari cari obat pusing. setelah dapat dia langsung meminumnya dan terduduk ditepi kasur. pusingnya sedikit mereda. 

kenapa akhir akhir ini dia selalu terkena lucid dream sih? dan apa apaan kembarannya itu? dasar brengsek! pikir Jake marah. dia teringat kata Jaeyun. 'Berikutnya Heeseung' . dan itu membuatnya sedikit panik. 

Jake menoleh kearah Heeseung yang masih tidur. dia mendekati Heeseung dan memeluknya erat. mengusap wajahnya dan kemudian mencium keningnya. Heeseung membuka matanya begitu merasakan Jake menyentuh wajahnya. 

"Ada apa Jake?" tanya Heeseung dengan suara bangun tidurnya. Jake mengerjap dan lalu menggeleng. dia memeluk Heeseung lebih erat, membuat Heeseung langsung duduk dengan heran. diliriknya Jay yang masih ngorok tanpa beban. 

lalu dia kembali kepada Jake yang masih bergelayut dipelukannya. "Ada apa sayang? kau lapar?" tanya Heeseung. Jake menggeleng, dia hendak membuka mulut untuk berbicara. tetapi suara tangisan Gahyeon membuat Jake terkejut dan dia melepas pelukannya dari Heeseung. 

dia turun dari kasur dan pergi keranjang bayi. menggendong Gahyeon dan melangkah menuju sofa kamar. menyusui anaknya itu. Heeseung turun dari kasur setelah meninju pelan bahu Jay agar bangun.

kemudian Heeseung keluar kamar untuk membangunkan anak anaknya. Jay turun dari kasur dan pergi kekamar mandi. setelah berhenti didepan Jake sejenak untuk mengacak rambut Jake. Jake hanya tersenyum tipis dan tidak mengatakan apa apa. 

TWINZ [HEEJAYKE] (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang