32

830 69 11
                                    

Happy reading









  "Papaa" 

Jake yang baru bangun tidur agak kaget saat dia diserbu oleh dua anak kembarnya itu. sudah dua minggu mereka dirumah orang tua Jake. kangen juga Jake pada mereka. "Hey, kapan kalian sampai?" sahut Jake sembari memeluk erat Kyungmin dan Minyoung dengan kedua tangannya. 

dua anak kembar itu nyengir dan balas memeluk papa mereka. "Barusan dianter sama grandpa!" grandpa itu Taeyong. kakek Taeyong :'). Jake tersenyum kecil dan mengeratkan pelukannya pada mereka. sesekali mencium kening mereka. 

"Papa lagi hamil, kan? berarti kita punya adek dong?" tanya Minyoung antusias. Jake mengangguk dan tersenyum lebar. anak sulungnya itu bersorak senang sementara Kyungmin cemberut. "Kyungmin enggak jadi anak bungsu lagi dong?" 

Minyoung menjentik kening Kyungmin dan tertawa. "Jadi kakak itu enak tau!" serunya. dan berhasil membuat Kyungmin berhenti merajuk. mereka berdua kembali memeluk erat erat tubuh Jake.

tunangan Jake lagi pada kerja keluar. jadi gak ada yang dirumah. Heeseung sedang dikantor keluarganya sedang Jay sedang dipesawat. tadi siang diantar kebandara. Jay hendak pergi keamerika karena ada urusan disana. 

untuk menemani Jake, makanya Taeyong mengantarkan anak anak Jake yang sedang libur mingguan sekolah kerumah Jake. sebenarnya Jake ingin pergi menemui Sunghoon hari ini. Sunoo sudah berjanji akan mengantarnya kerumah Jiwoong, tapi ternyata Sunoo harus mengurus Jungwon yang sakit. 

jadinya Jake harus stay dirumah dan untungnya ada anak anaknya yang bisa menemaninya. untung saja, atau tidak dia pasti keliaran sendiri karena bosan. 

____________________________

  "SHEN QUANRUI!!" 

para maid yang berada disekitar paviliun berjengit kaget dan mundur teratur saat Jiwoong menerobos masuk kedalam paviliun dan hendak membentak Ricky. tapi Ricky tidak menjawab seperti biasanya. kursi yang Ricky duduki biasanya membelakangi pintu mengahadap pojokan paviliun. 

Ricky duduk disana tapi kepalanya tertunduk. Jiwoong mendekatinya dengan gusar. tapi saat dia menarik Ricky dia terperangah. "Ricky..?" 

sebilah pisau menusuk bagian jantung Ricky. kekasih pertama Jiwoong itu meninggal. ada yang membunuhnya. tidak mungkin Ricky bunuh diri dengan menusukkan sebilah pisau kejantungnya sementara tangan Ricky diikat dibelakang punggungnya. 

"Ricky?! fuck!" 

Jiwoong menoleh kearah para maid yang belum mengerti apa yang terjadi. tapi saat mereka melihat keadaan Ricky, mereka semua memekik terkejut dan takut. maid yang biasa menemani Ricky jalan jalan sampai terduduk. 

"Siapa yang membunuhnya?" tanya Jiwoong tajam pada semua maid. maid maid dirumahnya menggeleng dengan tubuh gemetaran. dari reaksi mereka, Jiwoong tahu jika semua maidnya tidak melakukan apapun pada Ricky. 

dengan segera Jiwoong meninggalkan paviliun itu dan berlari kearah kamarnya. membuka pintu dan menatap kearah Sunghoon yang sedang tidur. dia mendekati Sunghoon dan duduk ditepi kasur. secara perlahan Jiwoong menggoyangkan bahu Sunghoon. 

sambil menguap Sunghoon membuka matanya dan menatap Jiwoong dengan tatapan bertanya tanya. dia mengerjap beberapa kali dan lalu bangkit duduk. "Ada apha..?" kuap Sunghoon sambil menyandar kedominan itu.

Jiwoong berpikir. Sunghoon sedang hamil. tidak mungkin Sunghoon yang membunuh Ricky. lagi pula Sunghoon tidak tahu jika ada Ricky dirumah ini, kan? dan jika pun Sunghoon tahu, Sunghoon pasti tidak bisa melepas gembok dan sandi pintu paviliun itu.

tapi untuk memastikan Jiwoong akan menanyai pria manis yang terlihat sangat cantik sore itu "Begini.. apa kau ada melihat seorang pria berambut putih disekitar rumah ini?" tanya Jiwoong. Sunghoon terlihat bingung dan dia menggeleng geleng. 

TWINZ [HEEJAYKE] (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang