28

923 76 7
                                    

Happy reading





  "Kak Jiwoong?" 

Jiwoong menoleh kearah Sunghoon yang sedang berbaring dikasur. dan tersenyum. didekatinya Sunghoon dan lalu diusap usapnya rambut Sunghoon dengan lembut. "Ada apa Hoonie? ada yang sakit?" tanya Jiwoong. 

submissive yang ditanyai menggeleng pelan. dia menjulurkan tangannya ragu ragu dan perlahan menggenggam jemari yang lebih tua. "Boleh aku peluk tangan kakak? aku.. mimpi buruk.." bisik Sunghoon. Jiwoong tersenyum lebar dan lalu mengangguk. membiarkan Sunghoon memeluk lengannya erat erat. 

dia ikut berbaring dikasur sambil sesekali meraba raba rambut halus Sunghoon. mengacak acaknya lembut. sengaja membuat submissive itu menjadi merasa lebih nyaman. Sunghoon memperhatikan wajah Jiwoong yang terlihat tulus saat bersamanya. membuat Sunghoon merasa aman. 

untuk pertama kalinya sejak kabar dirinya hamil Sunghoon bisa melupakan Jake. selama ini pikirannya selalu dipenuhi oleh keinginan untuk membalas Jake. kali ini setidaknya ada yang menyayanginya walaupun hanya satu orang. 

perlahan Sunghoon memejamkan matanya dan membenamkan wajahnya dibahu Jiwoong. Jiwoong tersenyum lagi dan perlahan mengganti posisinya. sekarang dipeluknya Sunghoon agar submissive kecil itu lebih nyaman. 

Jiwoong masih menepuk nepuk kepala Sunghoon dan sesekali mengusap kepala Sunghoon. walaupun mereka baru kenal, Sunghoon tidak merasa asing pada pria itu. Sunghoon yang tidak pernah disayangi orang orang akhirnya bisa merasakan betapa menyenangkannya ketika akhirnya ada yang bisa menyayanginya. 

dia dengan mudah luluh kepada pesona Jiwoong dan mulai sedikit menyukainya. sedikit, karena dia masih ingin mencintai Jay. dia masih ingin dengan Jay. dulu Jay yang pertama memperlakukannya dengan baik. walaupun Jake dan Jaeyun juga sih..

akhirnya Sunghoon tertidur dan Jiwoong kembali menukar posisi mereka. dipeluknya Sunghoon erat erat dari belakang dan dibenamkannya wajahnya dibahu Sunghoon. ikut memejamkan matanya sambil menghirup aroma tubuh Sunghoon yang wangi dan menenangkan itu. 

dengan senang Jiwoong ikut tidur. akhirnya dia bisa menemukan seorang submissive yang membuatnya nyaman dan cukup manja. dia senang akhirnya bisa memeluk seseorang ketika tidur. 

yah. mimpi indah kalian berdua. 

________________________________

  "Mimpi buruk lagi sayang?" tanya Heeseung sembari menepuk nepuk punggung Jake yang sedang muntah muntah dikamar mandi. Jake berpegangan padanya sembari menyeka wajahnya dan memflush toilet. dan Jake tidak menjawab sampai setelah dia mencuci mukanya. 

setelah selesai mencuci muka, Jake baru mengangguk dengan wajahnya yang masih pucat. dia masih berpegangan pada Heeseung dan tersaruk saruk mengikuti calon suaminya itu. diluar kamar mandi Jay berdiri sambil main ponsel. menunggu Jake. 

"Dia kenapa Hee?" tanya Jay setelah meletakkan ponselnya sembarang dikasur. Heeseung hanya mengangkat bahu dan membantu Jake duduk dikasur. tangan Jake mencengkram keras lengan bajunya Heeseung. tidak ingin Heeseung jauh jauh darinya. 

dominan yang satu lagi menunjukkan wajah cemburu dan dia ikut memegang lengan Jake. agar Jake juga memegangnya. Jake menuruti saja kemauan Jay dan mencengkram lengan Jay juga. karena tubuh Jake masih terlihat gemetar, kedua pria itu langsung memeluk Jake dari dua sisi. 

jujur sebenarnya Jake tidak terbiasa diperlakukan seperti ini. dia merasa sedikit tidak nyaman dengan dua dominan sekaligus. tidak terlalu menyukainya apalagi soal Jay. gara gara dia Jay menceraikan Sunghoon dan itu membuat Jake sangat merasa bersalah. 

yang submissive sebenarnya heran kenapa Jay tengah malam begini ada dikamarnya. dia melirik kearah dua tunangannya itu dan memejamkan matanya lagi. sekarang mengusap perutnya yang hamil. tersenyum senyum sendiri dan menarik dua dominan itu untuk berbaring. 

tapi dua dominan itu tahu tahu menyunggingkan senyum nakal saat saling bertatapan. mereka menepuk bahu Jake dan lalu memegang dagu Jake bersamaan. berebutan siapa yang mencium Jake duluan sehingga pada akhirnya Jake bingung harus melayani dua lidah sekaligus. 

"Ayo bikin anak lagi Jake. kembar" ujar Jay. 

Heeseung mengangguk setuju. mereka berdua memasang wajah innocent yang menyebalkan, ingin rasanya Jake meninju wajah mereka dan membanting banting mereka kelantai walaupun tidak bisa. tapi mana bisa Jake menolak? dia gampang terangsang dan pasti akhirnya menurut saja. 

"Yey!" 

dan setelah itu kamera mati. -_- 

_____________________________________

  2 minggu berlalu cepat. Sunghoon sekarang tinggal bersama Jiwoong. Sunghoon sedikit merasa bersalah karena agak sedikit memanfaatkan kebaikan pria itu. dalam hati Sunghoon masih ada dendam pada Jake. dia sebenarnya sedang memikirkan rencana yang drastis untuk Jake. 

"Kak, boleh anterin aku kerumah temenku gak?" 

Jiwoong sih mengangguk saja dan langsung bersiap siap. tidak memperhatikan jika Sunghoon menyelinap kedapur rumah besarnya dan meraih pisau tajam yang ukurannya sedang, jadi bisa disembunyikan didalam kantungnya. 

setelah siap Jiwoong degnan senang hati mengantarkan princess tercintanya kerumah Jake tanpa banyak bertanya. lalu pergi lagi saat Sunghoon sudah turun didepan rumah Jake. oh, sepertinya didalam ada Sunoo dan Jungwon juga. 

dengan perlahan Sunghoon melangkah masuk kerumah Jake dan memasang topeng gembira pada wajahnya. dia melambaikan tangan pada Jake dan Sunoo, kemudian duduk disebelah Jake dan Jungwon. sesekali dia menoleh melirik kearah Minyoung dan Kyungmin yang sedang bermain dengan Jay. 

Jay sendiri pura pura tidak menyadari jika ada Sunghoon dirumah itu. Heeseung sempat menyapanya walaupun habis itu dia bergabung dengan Jay untuk bermain dengan anak anaknya itu. sedikit banyak Minyoung sudah mulai mau menerima ayah kandungnya itu. 

"Sunghoon, kau hamil? maafkan aku.." ucap Jake pelan sembari memegang jemari lentik Sunghoon dengan tatapan memohon. Sunghoon mengangguk dan berakting seakan akan semuanya baik baik saja. "Tidak apa apa kok! ini bukan salahmu!" 

yah. satu jam berada dirumah itu, Sunghoon mulai merasa muak dan dia kemudian menepuk nepuk bahu Jake sambil tersenyum manis. memasang wajah innocent dan lalu berkata dengan suara pelan. "Jake..? boleh kita bicara sebentar?" 

Jake yang polos saja sih ngikutin. dia bangkit berdiri dan mengekori Sunghoon keluar rumah menuju teras depan sementara Sunoo dan Jungwon tinggal didalam rumah. begitu mereka sampai diluar, Sunghoon melenyapkan kepura puraannya dan berkata kasar. 

"Aku membencimu sialan, aku ingin membunuhmu" 

iris Jake melebar dan dia sedikit terkejut mendengar perkataan Sunghoon yang bernada kasar itu. tapi dia memaksakan diri untuk tertawa dan menggeleng. "Sunghoon, jangan bercanda seperti itu, ini tidak lucu!" 

alis Sunghoon mengerut dan dia berkata lagi. "Aku tidak bercanda Jake. aku sangat membencimu, gara gara kau, aku hamil! gara gara kau.. kak Jay meninggalkanku!" pekik Sunghoon marah. dia mencengkram bahu Jake dan mengguncang guncangkan Jake keras keras. 

membuat submissive satu lagi meringis tapi tidak membalas. dan kemudian dengan tidak terduga Sunghoon menyambar batu yang diletakkan diteras untuk Kyungmin bermain tangga tanggaan dan kemudian menghantamkannya kekepala Jake. 

darah memuncrat dan lalu tubuh Jake jatuh kebawah. terkulai sementara Sunghoon tersengal. dia melempar kembali batu itu dan menimbulkan bunyi keras. membuat Jay dan Heeseung keluar. keduanya terkejut setengah mati saat melihat keadaan Jake. 

"PARK SUNGHOON!!"

teriak Jay dan dia berlari mendekati Sunghoon, tangannya terayun siap untuk menghajar wajah Sunghoon. tetapi mendadak ditahan oleh Jiwoong yang baru saja datang. "Jangan sentuh Sunghoon, bajingan!" 

Jay berhenti dan dia tertawa meremehkan. "Wah, sudah punya pacar rupanya ya Hoon?" 

submissive itu tidak menjawab dan langsung menarik Jiwoong pergi. "Ayo pulang kak." ucapnya dan Jiwoong langsung membawa Sunghoon menuju mobilnya. mobil itu melaju sementara akhirnya yang lain kalang kabut membawa Jake kerumah sakit. 

kepalanya pendarahan karena dipukul dengan batu. 

Tbc.

hggiwgfuww

TWINZ [HEEJAYKE] (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang