Happy reading
selama diperjalanan Heeseung terus memegangi Jake sementara Jake terus menjulurkan tisu kehidung Heeseung yang tidak berhenti mengalirkan darah. Jake terus menatapnya cemas dan berharap jika Heeseung baik baik saja.
didepan Jay menyetir dengan ngebut menuju rumah sakit. sepertinya sakit Heeseung kambuh lagi. tadi Heeseung mendadak terhuyung seperti habis ditonjok dan lalu menabrak dinding, membuat piring yang tadi dia bawa berjatuhan.
lalu Heeeung tadi langsung mimisan tanpa henti sampai sekarang. saking buru burunya, Jake sampe lupa ngambil Gahyeon yang masih bayi. akhirnya Jay ngehubungi salah satu pelayan untuk mengurus Gahyeon.
sesampainya dirumah sakit, Jake langsung membawa Heeseung menuju ruangan dokter pribadi keluarganya. dan kemudian dokter yang mengambil alih semuanya. Jake dan Jay harus menunggu diluar ruangan selama hampir dua jam.
selama menunggu, Jake terus menerus menggigiti kukunya dengan ketakutan. tidak memperhatikan sekelilingnya. bahkan saat Jay merangkulnya pun Jake tidak bergerak sama sekali. perasaannya campur aduk. antara cemas serta takut akan Heeseung, dan juga kemarahan dan kebencian pada Jaeyun.
Jay memeluk Jake erat erat saat Jake tanpa sadar menangis tanpa suara. "Sst, jangan nangis" Jay memindahkan Jake kepangkuannya dan memeluknya lebih erat. Jake terisak sedikit dan buru buru menyeka air matanya saat pintu kamar terbuka.
dengan segera Jake menoleh dan turun dari pangkuan Jay. mendongak menatap Heeseung yang berdiri limbung. Jake bangkit dan memeluk erat tubuh Heeseung. "Kau enggak apa apa kan kak?!" tanya Jake segera.
dokter menyusul keluar dan membenarkan kacamatanya yang miring. "Jake. lebih baik Heeseung stay dirumah sakit saja untuk beberapa saat" ucap dokter. Jake menoleh memandang kearah dokter dengan pandangan penuh pertanyaan.
"Ada apa dengan kak Heeseung? bukannya penyakitnya sudah sembuh?!"
dokter itu menggeleng. "Seharusnya dia sudah sembuh dari sebulan yang lalu Jake. tetapi penyakitnya justru semakin parah" jelas dokter. Jake terbelalak. semendadak itu? perasaan sebelumnya Heeseung baik baik saja, tidak ada sesuatu yang buruk terjadi.
apa semua ini karena Jaeyun?!
Jake merasa pusing seketika. kenapa hal buruk ini menimpanya secara beruntun sih?!
Jay menoleh kearah dokter dan mengangguk. "Rawat Heeseung" pinta Jay. dokter itu mengangguk dan dua perawat datang dan membawa Heeseung menuju ruangan rawat inap vip yang biasa dipakai keluarga Lee atau Sim.
dalam diam Jake mengikuti Jay. tangannya memegang erat jari Jay. bibirnya mengerucut menahan tangisannya. pening sekali rasanya. dan entah kenapa semua ini terasa ganjil. kenapa pula Jaeyun bisa masuk kedalam mimpinya sementara kembarannya itu sudah meninggal?
"Sayang, kau nanti stay disini dulu ya? biar aku jemput Gahyeon dulu dirumah. kasian dia ditinggal sendirian. kalau bisa sekalian jemput Minyoung sama Kyungmin" Jay mengusap rambut Jake menenangkan. Jake mengangguk dan berusaha untuk tersenyum.
Jay balas tersenyum dan mencium puncak kepala Jake. mereka masuk kedalam ruangan dan langsung menghampiri Heeseung yang duduk dikasur dengan raut wajah santai. "Tenang lah Jake sayang.. aku baik baik saja kok. tidak perlu khawatir" ujar Heeseung menenangkan.
Jake mengangguk dan duduk ditepi kasur, mengusap usap pelan jemari Heeseung. Heeseung menoleh kearah Jay dan lalu berkata "Jay, lo bisa tolong jemput papa gue kemari gak?" tanya Heeseung. Jay mengangguk.
dengan segera Jay melangkah pergi menuju parkiran mobil. Jake menatap punggungnya lamat lamat. tetapi tidak banyak bicara. pikirannya penuh dengan keganjilan yang terjadi sekarang ini. pertama, kenapa Jaeyun bisa datang kemimpinya. kedua, kenapa pula semua yang dikatakan Jaeyun dimimpinya itu selalu benar?
dengan segera Jake menepuk pipinya sendiri dan menggeleng geleng. tidak, semua itu hanya lah mimpi. mimpi hanya lah bunga tidur, itu tidak bisa menjadi kenyataan..
tetapi.. kenapa bisa perkataan Jaeyun soal orang tua mereka itu benar? kedua orang tua mereka meninggal karena kecelakaan. "Jake? ada apa? kau terlihat sangat lelah" Heeseung menyapa Jake sambil mengusak perlahan rambutnya.
submissive itu mengerjap kaget dan lalu menggeleng, berusaha untuk tersenyum lagi. "Aku baik baik saja kok" ucap Jake sambil segera menyelimuti Heeseung. Heeseung mengangkat alis, namun tidak berkata apa apa.
sambil menghela nafas, Jake memperhatikan wajah Heeseung. dan pandangannya terasa buram sekali. "Kenapa menangis sayang? ayo lah, jangan menangis. aku pasti akan selalu baik baik saja" Heeseung tersenyum dan memeluk perlahan Jake. Jake terisak pelan dan menggeleng saja.
"Kau kelelahan, lebih baik kau tidur saja" Heeseung mengecup puncak kepala Jake. Jake menurut dan pindah keranjang sebelah. dan menyelimuti dirinya sendiri, berusaha untuk tidur.
________________________________
"Semua ini bukan kenyataan Jake"
suara yang Jake kenal terdengar. Jake membuka mata dan langsung terantuk. dan begitu sadar dimana dirinya berada, Jake mengeluh pelan. mimpi lagi? ayolah, dia ingin istirahat dengan tenang. tetapi Jake bukan mendengar suara Jaeyun, melainkan suara Taeyong.
"Papa?" panggil Jake coba coba. terdengar tawa halus dari belakang Jake. dengan segera Jake menoleh kebelakang. dilihatnya Taeyong sedang jongkok dibelakang. sambil tersenyum menenangkan. air mata Jake tergenang melihatnya. "Papa??"
Taeyong mengangguk. secara perlahan dia duduk dihadapan Jake dan memegang bahunya. "Tidak usah khawatir sayang, semua ini bukan kenyataan. kau akan selalu bisa kembali bertemu denganku" senyum Taeyong. Jake bingung.
"Apa maksudmu?"
"Bangun lah sayang, kami sudah menunggumu.."
"Astaga!" Jake berseru kaget, dia terbangun dan terantuk dengan tepi ranjang rumah sakit. Heeseung yang sedang makan disuapi Joshua berjengit, begitu juga Joshua. Joshua menoleh kearah Jake dan mendekatinya. "Ada apa sayang?" tanya Joshua lembut.
Jake menoleh kearah Joshua dan lalu bingung. "Tidak.. aku.. hanya mimpi aneh kok pa. aku baik baik saja" gumam Jake. Joshua mengangguk dan dia kembali mendekati Heeseung. Jake menoleh kesana kemari. "Kak Jay mana kak?" tanya Jake pada Heeseung.
"Tadi lagi jemput anak anak lagi Jake. Gahyeon lagi ditidur" sahut Heeseung. dia sedang menimang Gahyeon yang terlelap dipelukannya. Jake mengangguk dan menyandar kearah kasur. bingung dengan mimpinya yang sangat aneh, berbeda dengan sebelumnya.
"Kak Hee.. apa semua ini bukan kenyataan?" tanya Jake spontan. Heeseung dan Joshua menoleh heran. "Kenapa bertanya hal aneh seperti itu Jake? tentu saja ini kenyataan. kau mimpi buruk?" Heeseung menjawab sekaligus bertanya.
Jake menggeleng. makin bingung.
__________________________
"Daddy sakit apa??" tanya Kyungmin dengan raut wajah sedih. dia duduk dikasur Heeseung. kembarannya juga duduk, tetapi dalam diam. Heeseung tersenyum tipis dan mengusap perlahan rambut Kyungmin. agar anaknya itu tidak sedih. "Daddy enggak sakit parah kok.."
senyum Kyungmin merekah sedikit. dia meringkuk bagaikan bola disebelah Heeseung. Minyoung melirik Heeseung dan sekilas melirik Jake. dia agak terlalu pendiam dari biasanya kali ini. "Minyoung lagi ada masalah disekolah?" tanya Jake sambil memangku Gahyeon yang sibuk berceloteh sendiri.
"Enggak apa apa sih pa.. cuma yah, orang tua murid disekolah suka ngebicarain papa. banyak yang iri sama papa coba, cuma gegara papa punya dua suami, mana pada seneng sama Daddy dan uncle lagi" Minyoung tersenyum tipis. Jake tercengang sementara Jay serta Heeseung tertawa tawa. Joshua yang sedang membaca disebelah Jake pun terpaksa mendengus.
dengan heran Jake menggeleng geleng. "Ngapain dah iri? dasar ibu ibu rempong, lagian udah punya anak sama suami, kok masih mau genit sama suami orang?" Jake berkata dengan bibir mengerucut. membuat yang lain tertawa lebar. "Terserah mereka aja sih Jake" timpal Joshua.
mereka semua tertawa. Minyoung dan Kyungmin ikut tertawa walaupun tidak terlalu mengerti. Jake memandang kesekelilingnya. mereka semua adalah orang yang paling dia sayang. syukurlah mereka baik baik saja.
dia tidak akan kesepian kok
Tbc.
wadoh
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINZ [HEEJAYKE] (SLOW UPDATE)
RandomIni tentang seorang Jake shim yang selalu dikucilkan oleh keluarga dan teman temannya karena dia tidak sepintar kembarannya, Jaeyun Shim. tetapi semuanya sedikit berubah saat mendapatkan kabar bahwa kakak kembarnya itu meninggal tertabrak mobil. Jak...