Delapan

78 10 0
                                    

Hwang Ji Na muncul dengan luar biasanya dari area keluar-masuk model. Sorot lampu tembak⸺yang diikuti dengan ikut menyalanya lampu-lampu lainnya⸺membuat penampilan Sang First Face itu terlihat sangat anggun dengan gaun berbulu biru mudanya. Wanita itu melangkah perlahan dari ujung ke ujung runway dengan dagu yang ia angkat percaya diri dan kedua tangannya yang berkacak pinggang. Wanita itu cantik. Wanita itu memuaskan ambisi Jae Hyun.

Pandangan Jae Hyun pun menancap tajam pada Ji Na. Wanita itu tidak pernah gagal memantik ambisi dalam dadanya. Sejak pertama kali kedua matanya menangkap Ji Na di rumahnya saat itu, Jae Hyun langsung mengetahuinya bahwa Ia akan jadi umpan yang sempurna. Ambisi Jae Hyun untuk memilikinya menjadi semakin besar dan tak terbendung.

"Bagaimana menurutmu, Lion?" Jae Hyun bicara dengan nada pelan pada Yuta.

Yuta melirik sedikit ke arah Jae Hyun, menunggu pertanyaan selanjutnya.

"Jika umpan cacing bisa memberikan aku hasil berupa ikan. Apa yang terjadi jika yang kupunya adalah umpan berupa Angsa?" Jae Hyun melipat kedua tangannya di dada. Pandangannya masih menancap pada sosok Ji Na yang kini berlenggok membalikkan tubuhnya, berjalan sambil memunggungi Jae Hyun.

Yuta mengangkat kedua bahunya agak acuh. "Kau bisa dapat hiu mungkin. Atau, paus orca."

"Aku lebih suka paus orca. Ia tak pernah kalah melawan hiu," Jae Hyun tersenyum miring.

"Jika paus orca yang kau incar, bersiaplah dengan umpanmu, Jeffrey."

"Aku suka dengan pernyataanmu, Lion," Jae Hyun lantas meraih walkie talkienya dan bicara dengan nada super serius dan tajam.

"Tangkap Angsaku dalam waktu 45 menit dari sekarang."

*

Johnny dengan pakaian rapi ala bodyguardnya pun berjaga dengan tegap di sisi runway. Pria itu memperbaiki headset yang menempel di telinganya dengan natural. Beberapa informasi disampaikan melalui ruang monitor dan dapat didengar oleh Johnny dengan baik melalui headsetnya itu. Pria itu perlahan-lahan menepi hingga ia mampu berdiri di dekat perbatasan area runway dengan area backstage. Langkahnya terhenti ketika ia mendapati Jung Woo menghampirinya dengan nampan berisi minuman di tangannya.

"Target akan keluar dalam waktu 2 menit dari sekarang. Posisinya bertukar dengan model sebelumnya karena ada kendala," sambil meletakkan botol minuman di sisi Johnny, Jung Woo membisikkan informasi yang ia dapat dari ruang rias.

Johnny menangkap informasi tersebut dan memberikan anggukan tanda mengerti.

Sepeninggal Jung Woo, Johnny pun menekan tombol yang ada pada headsetnya dan menyampaikan informasinya pada ruang monitor.

"Target akan keluar dalam waktu 2 menit."

"Got it,"

"Moon, bersiap padamkan lampunya."

"Chicago, arahkan orang-orang untuk keluar setelah siap."

"Lion, TY, bidik targetnya masing-masing."

*

*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DESIRE : EMOTIONALLY MANIPULATIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang