Empat Puluh Satu (END)

94 7 4
                                    

Akhir dari pertarungan tak selalu menyenangkan bagi yang menang. Kita tidak membahas sisi dari yang kalah, tentu mereka rugi paling banyak dari hal apapun. Tapi, membahas dampak dari sisi yang menang agaknya banyak yang tidak menangkap bahwa sebenarnya ada juga dampak yang kurang menyenangkan dari sisi yang menang. Contohnya, dampak untuk Lee Jeno.

Pertarungan antara Jung Jae Hyun dengan Mafia Code 17 tentu menyeret Lee Jong Wook sebagai biang keladi alias musuh utama Jae Hyun sejak awal. Ditangkapnya Mafia Code 17 ke dalam penjara⸺tentu, tanpa Kim Min Gyu dan Yoon Jeong Han karena mereka berhasil kabur lebih dulu sebelum polisi datang, dan Jae Hyun pun membantu menghilangkan identitas mereka dari Mafia 17 sebagai imbal balik⸺jelas menyeret Lee Jong Wook dan semua staf yang terlibat untuk juga dijebloskan ke penjara. Hukuman untuk semua orang itu memang belum dijatuhkan secara final, karena proses penyelidikan pun akan terjadi dalam kurun waktu yang sangat lama. Tapi, hukuman berat⸺Jaksa Ji memastikan⸺akan dijatuhkan pada Choi Seung Cheol dan Lee Jong Wook serta Istrinya. 

Jangan melupakan fakta bahwa Lee Jong Wook dan Istrinya adalah orang tua kandung dari Lee Jeno. Sebenci apapun perasaan Jeno pada keduanya, mereka tetaplah orang tua kandung Jeno. Jelas dampak emosional pasti menyentuh ke hati Jeno. Meskipun, dampak itu tak begitu nampak di wajah Jeno. Tapi, dampak itu setidaknya cukup mengganggu malam Jeno hingga membuat tidur pria itu agak terganggu setiap malam.

Seperti malam ini, waktu sudah menunjukkan pukul dini hari. Sekitar pukul 2 pagi saat Ji Na memperhatikan jam dinding di kamar tidurnya dan ketiadaan sosok Jae Hyun di sisi ranjangnya. Dengan jubah tidur yang menutup mini dress piyamanya, Ji Na melangkah mencari kemungkinan keberadaan Jae Hyun berada saat ini. Dan, ia mendapati pria itu ada bersama Jeno di taman belakang rumah. 

Dari kejauhan, Jae Hyun terlihat merangkul bahu Jeno akrab. Entah apa yang mereka bicarakan, tapi Jeno terlihat menyunggingkan senyumnya beberapa kali ke arah Jae Hyun. Dalam hati Ji Na berpikir, apa kiranya yang membuat Jeno begitu akrab dengan Jae Hyun secepat itu? Maksudnya, setelah kejadian balap mobil itu, hari berlalu belum lama. Baru satu bulan sejak kejadian itu, tapi Adiknya sudah cukup manja pada Jae Hyun. Ini hal baik maksudnya. 

Kehadiran Ji Na sepertinya diketahui oleh Jae Hyun dan Jeno. Kedua kepala itu menoleh ke arah Ji Na, melempar senyum yang sama tampannya untuk Ji Na. Tak berselang lama, Jae Hyun melangkah meninggalkan Jeno dengan bekal satu tepukan di bahunya. Pria itu beradu tatapan romantis dengan Ji Na sejenak, memberikan usapan manis di lengan Ji Na sejenak, kemudian berlalu meninggalkan Ji Na berdua dengan Jeno. 

“Noona mau tau apa yang Jae Hyun Hyung bicarakan denganku?” Jeno bersuara, memanggil Ji Na untuk segera bergabung dengannya. Ia bicara sambil mengambil posisi duduk di salah satu kursi di taman tersebut. 

Ji Na memicingkan mata sambil tersenyum simpul, “Kau mulai terlihat akrab dengan Jae Hyun. Apa yang terjadi?” ucapnya sambil menghampiri Jeno dan duduk di sampingnya. 

Jeno menggelengkan kepalanya, “Hanya….dia pria yang baik.”

Ji Na berdecih di sela tawanya yang tak sanggup ia tahan. “Aku ingat kau dulu sangat membenci Jae Hyun.”

Tawa Jeno muncul mengajak lengkungan matanya yang ikut tersenyum, “Tidak lagi. Dia pria yang keren.”

Dan, Ji Na tak bisa menjawab apapun selain terkekeh gemas. 

“Tadi Jae Hyun Hyung bicara tentang Ayah Ibuku,” Jeno merunduk memandang kakinya, meskipun begitu bibirnya tersenyum, “Dia bilang minta maaf karena harus membawa orang tuaku ke penjara.”

Hati Ji Na terenyuh. Ia mengerti posisi Jeno, karena mau bagaimanapun, Lee Jong Wook juga ayah kandungnya. Meskipun, secara administrasi pun tak ada jejak sama sekali mengenai hubungan darah Lee Jong Wook dengan Hwang Ji Na. Ji Na tercatat sebagai putri dari Ludwig Archard dan Hwang Ye Seul. Tapi, Jeno? Dia tidak bisa merubah apapun. Lee Jong Wook dan Istrinya tetap orang tuanya. Tercatat secara administratif yang jelas. 

DESIRE : EMOTIONALLY MANIPULATIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang