Arena circuit dipenuhi oleh suara sirine mobil polisi, suara sirine mobil pemadam kebakaran, suara riuhnya beberapa orang yang berlarian memadamkan api, serta suara jeritan panik Jeno yang berulang-kali memanggil sang kakak yang tak sadarkan diri di pangkuan Tae Yong. Kondisi di sekitar Jeno sangat pelik. Semua orang sibuk dengan urusannya masing-masing. Termasuk, para polisi yang sibuk menyergap satu-persatu anggota 17 yang melarikan diri.
Namun, di kondisi mengerikan itu, kedua indera pendengaran Jeno terasa sunyi. Seluruh suara yang mencekam itu terasa seolah berada pada jarak yang begitu jauh. Sehingga, yang bisa ia dengar hanyalah suara paniknya Tae Yong serta suaranya sendiri yang memanggil-manggil Kakaknya.
Tubuh lemas Ji Na ambruk tanpa daya di pangkuan Tae Yong. Yang lantas diserahkan pada Jeno karena Tae Yong bermaksud pergi mencari sesuatu untuk membantu Ji Na. Tubuh lemas Ji Na, kedua kelopak matanya yang begitu erat menempel tanpa keinginan untuk terbuka menatap Jeno, kini beralih ke pangkuannya.
“Noona,”
Jeno kehabisan akal. Ia tak tau harus berbuat apa. Tangannya terulur menggenggam tangan Ji Na yang dingin. Bibirnya gemetar penuh ketakutan. Pikirannya cemas penuh fakta mengenai kehamilan Ji Na dan terancamnya keselamatan Jae Hyun. Tangisannya pecah. Untuk pertama kalinya, Jeno ketakutan luar biasa akan kondisi kakaknya.
Duka mendalam yang Ji Na rasakan menular pada Jeno.
Rasa kehilangan akan cinta yang begitu dalam Ji Na rasakan mengenai Jae Hyun, bisa Jeno rasakan hanya dengan melihat wajah pucat kakaknya.
Dalam hatinya, Jeno mengingat percakapannya dengan Jae Hyun kemarin sore. Mengenai cara Jae Hyun membuktikan cintanya untuk Ji Na.
Jae Hyun Hyung, jika ini caramu membuktikan besarnya cintamu pada kakakku. Maka, aku tetap akan membencimu. Karena rupanya kau pria yang pecundang. Kau meninggalkan Cintamu dalam kondisi mengandung? Apa maksudmu dengan cara ini kau membuktikan bahwa kau mencintai kakakku?!
Dengan gemetar karena isak tangis yang luar biasa, Jeno memeluk tubuh Ji Na erat-erat. Ia dekap tubuh tak berdaya sang kakak dalam pelukan lengan kekarnya.
Apa ini akhir yang sepadan untuk Ji Na?
“O! Jae Hyun-ah! Jung Jae Hyun!”
Namun, hal mengejutkan terjadi. Saat kedua telinga Jeno mendengar begitu jelas suara jeritan orang-orang menyebut nama Jae Hyun. Nama yang membuat Jeno menegak, penuh harapan ia menoleh ke arah ledakan api di kejauhan sana. Nama yang membuat kedua mata Jeno terbelalak dengan mulut terbuka penuh kejutan.
Jung Jae Hyun muncul dari dalam mobil yang dilalap api.
Jung Jae Hyun keluar melalui jendela mobil, melangkah tertatih dengan pakaian yang sedikit terkoyak oleh api di area bahu kanannya. Api yang segera Jae Hyun padamkan hanya dengan tepukan cukup berani dari tangannya.
Jung Jae Hyun selamat, meskipun rasanya mustahil karena api telah menghabisi hampir sebagian mobilnya. Ia tertatih sambil melepaskan helm hitamnya, lantas melemparnya ke sembarang arah.
Di detik itu, Jeno terenyuh luar biasa karena ia mendapati sorot mata Jae Hyun yang langsung terarah tanpa jeda ke pada Ji Na⸺yang ada di pangkuannya. Tatapan Jae Hyun itu dalam saat menatap Ji Na dari kejauahan, penuh sorot kekhawatiran dari kedua netranya yang sangat sendu. Tatapan yang menampar kewarasan Jeno dan membuat Jeno teringat ucapan Jae Hyun waktu itu.
“Apapun jawaban yang kusampaikan dari mulutku tentang Ji Na, akan terasa hampa jika kau tidak melihat buktinya. Dan, bukti yang tengah diusahakan pun akan terasa tak tulus jika aku sampaikan pada orang lain. Kau, Jeno, dirimu sendiri yang harus menilai tentang sebesar apa perasaanku pada Kakakmu dari sudut pandang dirimu. Aku tak ingin membiarkan siapapun tau bahwa aku tengah berusaha membuktikannya tentang perasaanku. Karena, penilaian itu jauh lebih menenangkan kalau kau sendiri yang simpulkan.”
KAMU SEDANG MEMBACA
DESIRE : EMOTIONALLY MANIPULATIVE
Teen Fiction"I don't need a reason to make you mine. When I said, you're mine. That's mean, 'You. Are. Mine'."⸺Jung Jae Hyun. Hwang Ji Na⸺seorang model terkenal⸺jatuh menjadi tawanan dari seorang mafia yang begitu terobsesi padanya; Jung Jae Hyun. Berawal dari...