Rhine Brunner Hotel. Jangan bayangkan hotel itu sebagai hotel yang tampak luarnya memiliki desain megah bintang 5 pada umumnya. Hotel mewah di Diessenhofen yang tengah disambangi oleh Ji Na kali ini memiliki desain yang mirip dengan kastil. Tampak luarnya terlihat seperti istana, arsitekturnya dominan berwarna gelap dengan kesan antik dan kuno. Begitu taksi yang Ji Na tumpangi tadi menurunkannya di pelataran hotel ini, Ji Na sempat mengira bahwa ia salah tempat. Rupanya bangunan antik nan megah itu benar sebuah hotel yang dipesan Jae Hyun.
Ji Na memasang earphone di telinga kirinya yang masih tersambung panggilan dengan Jae Hyun. Pria itu berada di suatu tempat. Katanya, ia harus menemui dokter Ibunya terlebih dahulu sehingga ia meminta Ji Na untuk lebih dulu pergi ke hotel yang dipesannya. Sambil menggeret koper miliknya, Ji Na melangkah ragu memasuki hotel megah tersebut dengan decak kagum.
“Ya, kau memesan hotel atau istana raja, Jeff?” Ji Na bergumam, menyampaikan kekagumannya atas desain interior hotel tersebut.
Tak hanya tampilan luarnya yang mirip istana, namun interior bangunannya juga dipenuhi oleh banyak barang-barang mewah nan antik. Ji Na bahkan melihat adanya patung kuda berwarna putih di halaman belakang hotel ini. Intinya, mengesankan bagi Ji Na. Lantaran, di sebuah daerah⸺yang lebih tepat disebut sebagai desa⸺bernama Diessenhofen ini, rupanya ada satu bangunan hotel dengan tampak luar yang terlihat tidak terlalu mencolok dengan bangunan lainnya, namun di dalamnya memiliki interior yang super mewah nan klasik.
“Itu hotelku, Swan.”
Jawaban Jae Hyun lebih mengejutkan lagi. Pria ini sialan kaya raya rupanya. Asetnya benar-benar di mana-mana. Dan, entah bagaimana ceritanya seorang Jung Jae Hyun punya aset berupa hotel mewah di Swiss.
“Kau gila sangat kaya,” komentar Ji Na kehabisan kata-kata.
“Excuse me, Mrs. May I help you?”
Seorang pegawai hotel wanita dengan rambut pirang yang cantik dan kedua bola mata biru yang besar menyapa Ji Na dengan ramah. Ia diikuti oleh satu pegawai pria tampan yang gagah. Keduanya berseragam serupa.
“Oh, sure. I need⸺”
“Maaf, apa Anda Mrs. Gisa Jung?” Pegawai wanita tersebut menyelak ucapan Ji Na dengan satu pertanyaan yang sangat mengejutkan Ji Na dalam Bahasa Jerman.
Gisa Jung? batin Ji Na. Kedua matanya melotot terkejut. Pegawai ini pasti tau nama lainnya ⸺Gisa⸺dari Jae Hyun. Tapi, sejak kapan Jae Hyun tau nama lainnya itu? Yah, Ji Na selalu dibuat terkejut oleh apa yang Jae Hyun lakukan dan Jae Hyun ketahui tentang dirinya.
“I-iya,” Ji Na agak ragu menjawab karena pegawai wanita tersebut menyebut embel-embel Jung sebagai nama belakangnya, alih-alih Hwang.
“Selamat datang, Mrs. Jung. Kami menunggu kehadiran Anda. Mr. Jung telah menginformasikan pada kami untuk menyiapkan semuanya. Ngomong-ngomong, saya Isabella. Dan, ini Raynold,” Pegawai wanita tersebut menyambut serta memperkenalkan diri dan rekannya dengan ramah.
Ji Na menjawab dengan anggukan serta senyum lebar.
“Ikuti Isabella, Swan. Dia akan mengantarmu langsung ke kamarmu,” titah Jae Hyun dari seberang telepon.
“Lewat sini, Mrs. Jung,” Isabella mengisyaratkan pada Ji Na untuk mengikutinya. Sementara, pria tampan bernama Raynold itu mengambil alih koper Ji Na untuk ia bawakan.
“Danke,” balas Ji Na.
Masih dengan agak terbingung-bingung, Ji Na membuat dirinya percaya sepenuhnya pada Isabella dan Raynold. Wanita itu mengikuti langkah keduanya, persis berada di belakang mereka berdua sambil sibuk menyembunyikan senyum. Semburat kemerahan di pipinya mungkin sudah muncul, namun bibirnya masih ia sembunyikan ke dalam mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESIRE : EMOTIONALLY MANIPULATIVE
Teen Fiction"I don't need a reason to make you mine. When I said, you're mine. That's mean, 'You. Are. Mine'."⸺Jung Jae Hyun. Hwang Ji Na⸺seorang model terkenal⸺jatuh menjadi tawanan dari seorang mafia yang begitu terobsesi padanya; Jung Jae Hyun. Berawal dari...