"Bodohnya aku terlena dalam untaian kata indah darimu hingga akhirnya ku tenggelam dalam kenanganmu "
***
Nadia merapikan tas punggung yang penuh alat-alat persiapan kemping, pakaian ganti, dan makanan ringan. Sekarang sudah pukul setengah tujuh, sebentar lagi Nadia mesti berangkat kalau nggak mau ditinggal bus sekolah.Nadia memang suka sekali kemping. Ia suka berada di alam yang asri bumi perkemahan atau hutan yang juga membantu menyegarkan pikiran di tengah pengap dan polusi Jakarta. Makanya, Nadia rela memperlama waktunya menjadi Luna untuk hal ini. Selain kedekatan dengan alam, kemping punya keunikan sendiri bagi Nadia. Pengalaman, rasa takut, dan kerja tim, semuanya tergabung saat kemping.
Nadia menyampirkan ranselnya sebelum keluar kamar dan pamir pada orangtuanya. "Luna berangkat dulu ya, Ma, Pa," kata Nadia sambil mencium tangan orangtuanya bergantian. "Hati-hati ya, Sayang," kata Mama dan Papa serentak.
"Ya Dadah!" sahur Nadia sambil bergegas ke gerbang dan menemui Pak Hadi yang sudah siap mengantar dengan mobil Papa, Hari ini Papa kurang enak badan, maka Nadia terpaksa diantar sopir.
"Berangkat, Pak!" kata Nadia semangat.
"Oke, Non!" Pak Hadi nggak kalah semangat. Mobil melaju dengan kecepatan normal di jalan yang mulai ramai. Karena bosan, Nadia main game di ponselnya. Namun mendadak, saat mobil yang ditumpangi Nadia sudah setengah jalan menuju sekolah, muncul mobil hitam yang sudah sangat Nadia kenal. Mobil Ethan!
Sama sekali tidak diduga, mobil itu memaksa mobil Nadia berhenti dengan nyaris menyerempet lalu berhenti memalang jalan mobil Nadia. Pak Hadi dan Nadia terkejut. Ban mobil menjerit ngeri saat Pak Hadi mengerem mendadak.
"Heh!" teriak Pak Hadi kesal.
"Tenang, Pak. Biar saya aja yang urus," kata Nadia pelan.
"Tapi Non..."
"Tenang aja. Saya kenal kok sama yang punya mobil." Nadia keluar dari mobil. Sedangkan Pak Hadi masih menggerutu kepada pengguna mobil yang nggak punya tata krama itu.
"Apa-apaan sih lo." Nada cemberut saat berjalan menghampiri Ethan sambil berteriak marah. Ethan juga telah ke luar dan mobilnya yang masih dalam posisi memalang jalan Cowok itu bersandar di badan mobilnya dengan santai.
"Cuma mau ngajak lo pergi bareng." jawab Ethan tenang,
"Guebisa pergi sendiri, Lagian gue ada sopir kok. Mestinya lo nggak perlu mepet mobil gue pakai cara yang bisa bikin sakit jantung!"
"Jangan kasar gitu dong kalau ngomong, Sayang Sekarang lo mau tetep kemping atau nggak? Kalau ya, ambil ransel lo Teras kita pergi ke sekolah bareng. Atau lo mau mobil gue nutup jalan begini sampai bus sekolah datang dan lo ditinggal. Gue sih nggak kenapa-kenapa nggak ikut kemping. Tapi lo Kayaknya seneng banget sama kegiatan kayak gini ya?" Erhan tersenyum menang.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAIRLY ✓[REVISI]
Short StoryNadia yang ceroboh dan pemalas tinggal di Jakarta hanya bersama mamanya. Nadia mematung mendapati seraut wajah serupa dengannya di ruang tamu. Apakah Nadia akan terima jika selama ini mempunyai saudara perempuan yaitu bernama Luna yang rajin dan pin...