Bab 37

193 6 1
                                    

"Bodohnya aku terlena dalam untaian kata indah darimu hingga akhirnya ku tenggelam dengan kenagamu"

"Bodohnya aku terlena dalam untaian kata indah darimu hingga akhirnya ku tenggelam dengan kenagamu"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Rei berjalan di samping Nadia sambil memandangnya dengan terheran-heran. Nadia tetap diam. Nadia merasa tak perlu menceritakan rahasia pribadi Priska yang tanpa sengaja ia ketahui. Sejak peristiwa Nadia tidak sengaja menginjak jepit rambut Priska yang terjatuh sampai patah, Priska marah besar. Sehingga Priska mengerjai Nadia habis-habisan agar Nadia menderita.

Teror Priska dimulai dengan menyobek buku PR Nadia sampai ia dihukum, mencampur garam di es teh pesanan Nadia, sampai mengganti laporan praktikum kimia yang sudah Nadia susun dengan susah payah dengan hasil laporan asal-asalan yang membuatnya kena omel guru kimia dan diberikan nilai C!

Nadia tak mau tinggal diam. Ia menyusun seribu satu cara pembalasan dengan melakukan apa yang pernah Priska lakukan padanya. Pertama-tama, ia berencana menyobek buku PR Priska. Tapi ketika Nadia memeriksa tas Priska diam-diam, ia justru menemukan buku catatan kecil Priska. Tidak seperti buku harian, tapi catatan harian Priska tertulis rapi dengan tinta pena cair di sana. Setelah membaca buku catatan Priska tersebut, Nadia akhirnya mengerti kenapa jepit yang ia patahkan begitu berharga bagi Priska. Jepit itu ternyata pemberian ayah Priska yang pergi bersama wanita lain ketika Priska masih berumur sepuluh tahun.

Ketika pergi, sang ayah memberi janji, kalau suatu saat beliau bertemu Priska lagi dan Priska masih menyimpan jepit itu tanpa rusak sedikit pun, maka ayahnya akan kembali lagi pada keluarga nya.

Tetapi tentu saja itu hal bodoh menurut Nadia. seorang ayah akan kembali pada keluarganya dengan syarat konyol seperti itu. Lagi pula, kalau ayah Priska benar-benar berniat kembali, seharusnya tidak perlu pakai syarat. Apalagi sekarang sudah hampir tujuh tahun tapi ayah Priska belum juga datang!

Meski begitu, Nadia tetap menyesal dan berusaha sekuat tenaga untuk mencari benda yang mirip. Agar harapan Priska akan kembalinya sang ayah tetap terjaga dengan menyimpan jepit itu baik-baik. Nadia juga memutuskan melupakan seluruh niat balas dendam. Nadia hanya diam jika Priska melakukan hal-hal aneh terhadapnya.

Tapi sikap Nadia yang tenang membuat Priska jadi merasa "garing". Lama-lama, gangguan Priska pun berkurang dan akhir nya hilang. Mereka berdua hanya mendiamkan satu sama lain, tanpa tegur sapa sedikit pun. Walau kenyataannya mereka terus sekelas selama tiga tahun ini.

Lalu ketika Rei menjadi teman sekelas mereka, Priska dapat melihat ketertarikan Nadia yang begitu besar terhadap cowok itu. seperti melihat celah untuk kembali membalas dendam akhirnya Priska mati-matian berusaha untuk mendapatkan Rei juga.

"Ada apa sih, Nad?" tanya Rei akhirnya. Nadia sepertinya akan tetap diam padahal rasa penasaran Rei sudah sampai ke ubun ubun.

Nadia berhenti berjalan dan menoleh ke arah Rei. Secara fisik Rei masih sama seperti yang diingatnya dulu, tapi sikap cowok ini sekarang terasa sangat hangat.

FAIRLY ✓[REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang