CDD-2 [BERTEMU KEMBALI]

22.1K 1K 10
                                    

"RUMAH INI DI JUAL!"

Itu tulisan yang tertera di depan pintu gerbang rumah warisan dari kedua orang tua Ayana. Ia menatap lekat rumah yang menjadi saksi hidupnya bersama mendiang kedua orang tua, dan saksi suka duka pernikahannya bersama Azka, dan ingatan yang paling membekas adalah pertemuan terakhirnya dengan Azka.

Setelah resmi bercerai, Ayana sudah menghubungi kakak dari ibunya yaitu budhe Shafira di jogja, dan ia memutuskan untuk pindah dan tinggal bersama saudara dari ibunya tersebut.

Semua barangnya sudah di pindahkan beberapa bulan lalu, kini tinggal dirinya yang akan pergi ke jogja tanpa membawa apa-apa selain koper berisi pakaian-pakaiannya yang tidak terlalu banyak.

Berat memang, tapi Ayana tidak ingin sedih berlarut-larut. Bagaimana pun hidup terus berjalan, ia harus bangkit dan kuat dengan kedua kakinya sendiri.

Sudah terhitung 5 bulan setelah perceraiannya dengan Azka, tentu hal itu terasa sangat tidak mudah bagi Ayana. Hari-harinya penuh dengan keterpurukan, setiap sudut rumahnya penuh dengan kenangan tentang masa-masa indahnya bersama Azka dulu, bagaimana pun 6 tahun bukanlah waktu yang sebentar.

Beruntung ia memiliki para tetangga di kompleks tempat tinggalnya yang menguatkannya. Mereka tidak menyalahkan dirinya yang sering di katai “Mandul” oleh mertuanya, mereka menyalahkan Azka dan tidak membenarkan perselingkuhan.

Selepas masa iddah, ia mencoba bangkit. Mengikuti banyak kajian-kajian untuk mempertebal imannya dan juga mengalihkan pikirannya dari semua yang terjadi.

Hari ini, ia memutuskan untuk menghubungi Ashilla Nadiatul Shafa, adik tingkatnya di kampus dulu, setelah sebelumnya ia terus menghindari pesan dan telepon dari Ashilla yang menanyakan maksud dari status yang di unggahnya di sebuah sosial media, karena dulu ia belum siap untuk bercerita, dan hari ini ia memutuskan menemuinya, tentu saja setelah mampir ke rumah Budhe nya untuk menyimpan pakaiannya.

***
Setelah sampai dan berbincang banyak hal bersama Pakdhe dan Budhe nya Ayana pamit untuk menemui Ashilla.

Ayana

Shill?
Bisa bertemu?
Kebetulan saya sedang
Berada di jogja.

Ayana menunggu balasan dari Ashilla seraya menjalankan mobilnya yang sudah berada di halaman rumah Budhe Shafira.

Ashilla

MAUU MAUUU

Ayana terkekeh melihat balasan dari Ashilla. Ya ampuun anak ini menulis balasannya menggunakan capslock.

Ashilla

Hehehe
Maaf ya Mbak, pakai capslock semua.
Aku senang sekali soalnya hehe

Tak lama ponselnya berdering ada sebuah panggilan dari Ashilla. Ayana terkekeh dan gegas menjawab panggilan dari Ashilla.

"Assalamualaikum!!" Sapaan penuh nada riang terdengar di teling Ayana.

"Waalaikumsallam. Mau bertemu dimana?" tanya Ayana langsung, mengingat hari sudah pukul 3 siang.

"Mbak, kalau misalnya bertemu di pondok saja bagaimana?" terdengar nada suara Ashilla yang memelan, seolah takut Ayana keberatan.

"Lho, ya ndak apa-apa Shill. Sekalian sowan juga dengan Ummah dan Abah Yai. Saya sudah lama sekali tidak bertemu,"

"Inggih Mbak. Maaf ya mbak, soalnya aku di minta menjaga pondok sama Ummah dan Abah. Mereka ada acara ke kerabat di kudus. Entah mau menginap apa ndak disana,"

CINTA DALAM DIAM [TERBIT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang