Ada yang ingat Kembara dan Alle? Jujur aja aku waktu nulis ide nya memang stop sampai di ending cerita kemarin. Tapi waktu baca-baca ulang ternyata emang gantung banget ya. Oke baik lah.. Silahkan menikmati spesial part dari Kembara dan Alleandra ya..
*****
"Kamu gila ya?!" Alle berteriak saat Bara menarik tangannya secara paksa di tempat umum.
"Aku tidak suka ya kamu jalan sama dia!"
"Apa urusan mu!!"
Semakin hari, tingkah Bara semakin gila menurut Alle. Sejak pengakuan pria tersebut yang mengatakan bahwa ia masih cinta dan tentu mengejutkannya waktu itu, Alle total tidak mempedulikan panggilan kantor pusat yang menyuruhnya untuk menghadap bos besar alias 'Kembara' itu sendiri.
Ia tahu yang berulah adalah pria ini. Bulshit jika alasan Bara memanggilnya karena alasan kantor. Mengacamnya dengan memecat seluruh buruh di pabrik atau hal-hal serupa.
Pria itu jelas masih ingin mengusiknya. Ia kadang menunda gaji Alle, atau memotongnya dengan alasan datang terlambat atau bolos. Mendatangi kontrakannya, dan hal receh yang lain.
"Pokoknya aku tidak suka! Kamu milik ku Alleandra!"
"Bapak Kembara yang terhormat. Aku jelaskan sekali lagi. Kita tidak ada hubungan pribadi dalam bentuk apapun." tekan Alle jelas. Ia memainkan intonasinya secara tenang namun keras.
Bara terdiam namun jiwanya terusik. Egonya bagai dibakar hangus oleh perempuan dihadapannya ini. Yang ia tarik menuju parkiran mobilnya hanya karena cemburu melihat Alle menghabiskan waktu weekend dengan seorang pria.
Mereka bertengkar setiap berjumpa. Bagai hal aneh jika mereka berbaikan. Tapi Bara tahu bahwa ia yang menyulut emosi Alle.
"Kita tidak pernah putus, Alle. Tidak ada kata perpisahan diantara kita." lelaki ini masih ngotot. Membuat Alle memejamkan mata karena lelah dan marah.
"Sinting kamu! Kamu sudah bertunangan!!"
Kembara diam.
"Oh, sepertinya kamu belum tau, aku sudah mengajukan surat pengunduran diri dan sudah di ACC oleh pihak HRD kantor pusat. Aku tidak tahan kamu mengusik hidupku lagi. Aku benci kamu Kembara!"
"Alleandra!"
Reaksi Bara mencengangkan, ia panik. Wajahnya yang tegang karena ikut marah berubah drastis menjadi takut. Ia memegang bahu perempuan itu dan menatap manik mata itu dengan seksama. Mencoba mencari kebohongan.
Namun, yang ia dapat lihat adalah kesungguhan dan tatapan benci. Tatapan yang baru kali ini ia sadari. Bara takut.. Ia panik.
Alle tidak boleh benci padanya.
"Tidak kah kamu melihat aku berjuang mendapatkan mu lagi Alleandra? Kamu tidak boleh meninggalkan ku dengan perasaa ku ini."
Kembara mencoba menghiba. Ia tak ingin kehilangan gadis ini untuk kedua kalinya.
"Kamu mengajak ku untuk berselingkuh? Kamu menjadikan ku perempuan perusak hubungan orang lain!?"
Alle berteriak lagi. Ia menepis tangan Bara. Menatapnya nyalang penuh amarah.
"Kalau begitu aku akan putuskan pertunangan itu." Bara berbicara agak sedikit lembut. Ia maju mendekati Alle tapi gadis itu enggan di dekati. Ia mundur untuk menjauh.
"Lalu membuat aku menjadi perempuan yang merusak hubungan ibu dan anak? Begitu?"
Bara mengacak rambutnya kacau. Mereka terdiam sejenak. Bara mengatur nafas karena rasanya mencekik. Ia frustasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
(One Shot) You & I
RomanceBerisi cerita random singkat tentang cinta Oneshot / cerpen Langsung baca aja