"Buk Amy.. Silahkan masuk." sapa seorang wanita ketika tamu yang ditunggu akhirnya datang.
"Mana babynya, Yul?"
"Tuh di sana."
Ibu Amy pun menengok ke arah tempat yang sudah didekorasi cantik dengan ayunan berwarna merah muda dan beberapa pernak-pernik imut lainnya.
"Waduhh, cantiknya cucu mu, Yuli."
"Alhamdulillah, cucu ketiga cewek lagi. Eh dimana 'itu'?" Ibu Yuli berbisik sedikit kemudian memberi kode dengan tatapan mata.
"Bentar lagi dateng. Susah banget bujukinnya." Ibu Amy menghela nafas.
"Semoga mereka sama-sama suka ya. Kamu pasti kepengen banget kan cucu dari anak sulung." ucap Ibu Yuli ditanggapi dengan wajah penuh harap Ibu Amy.
"Banget, Yul.. Anak bungsu ku saja udah ngomong mau program anak kedua karena Baim udah mau masuk 2 tahun. Aku khawatir sama anak sulung ku. Semenjak kejadian itu dia banyak berubah."
"Yang sabar ya, My."
"Eh.. Itu dia. Kevin! Sini nak."
Ibu Amy sumringah saat Kelvin datang. Tampak saat itu Baim ada dalam gendongannya.
"Loh ada Baim? Nurin sama Dewa kerumah?"
"Iya, Baim merengek mau ikut aku, Ma."
Baim yang melihat neneknya pun melepas gendongan Kevin dan berlari kerah pelukan sang Nenek.
"Apa kabar Kevin?"
"Baik, tante." Kevin menyambut salam Ibu Yuli.
"Kapan pulang ke Indonesianya?" Ibu Yuli berbasa basi. Padahal ia tahu kepulangan Kevin karena diberitahu oleh Amy.
"Kemarin malam."
"Ya sudah duduk dulu ya. Acaranya akan segera di mulai."
Kevin pun bergabung dengan orang di sana yang sudah mulai ramai. Acara akikahan untuk bayi Syifa dan Bino yang ketiga dilaksanakan sehikmat mungkin. Beberapa kali Baim tampak ingin ikut dengan Kevin. Dan untungnya tidak rewel dan anteng dalam pelukan pamannya itu.
Saat acara usai dan Kevin ingin membawa Baim yang sedang bermain dengan anak-anak lain pulang. Ia melihat ada seseorang yang pagi tadi menumpahkan susu di sepatunya.
"Loh, Mas?" Diny kaget melihat Kevin dan Baim di gendongan pria itu saat ia sedang membawa ponakan babynya karena kakak iparnya Syifa sedang ke toilet. Ia tak mengira bahwa Kevin akan datang ke acara akikahan.
Kevin hanya mengangguk, ia tersenyum miring karena lucu melihat ekspresi perempuan itu. Bagian kesukaannya adalah pipi gadis itu yang merah. Mungkin karena makeupnya, tapi tampak natural sekali saat Diny kaget mendapati Kevin di sana.
"Kebetulan sekali, saya mau menagih tanggung jawab mu."
Diny pias. Ia menggigit bibir tanda deg-degan dan takut menjadi satu.
KAMU SEDANG MEMBACA
(One Shot) You & I
RomanceBerisi cerita random singkat tentang cinta Oneshot / cerpen Langsung baca aja