Ethan & Emily [Part 3]

2.9K 201 20
                                    

"TIDAK!!"

Teriakan tersebut menggema.

Ethan terbangun dari tidurnya dalam keadaan badan yang basah berkeringat begitupun air mata yang mengalir. Apalagi dadanya berdetak dengan sangat kencang. Mimpi tadi terasa begitu nyata hingga rasa sakit itu pun mampu ia rasakan.

Disentuhnya bagian tubuh dan memeriksa dengan kalut karena basahnya sama seperti darah Emily di dalam mimpi pria ini.

Ethan mengusap wajah lalu mencengkram kepala karena otaknya seolah menyetel ulang adegan tiap adegan dalam mimpi tadi. Hingga rasanya nyawa pria itu ikut tersedot dan menjauh dari raga.

Ia melihat jam didinding kamar. Menunjukkan pukul 1 pagi hampir jam 2. Biasanya tiap malam dia akan minum agar bisa mabuk dan tidur. Tapi malam ini pria itu sengaja untuk menghindari alkohol.

Perasaannya resah tak menentu sejak malam, kepalanya pening dan dadanya sedari tadi tak berhasil ia tenangkan. Ethan ingat, bahwa dimimpinya pun ucapan dan sikapnya begitu kasar pada Emily.

Mengapa mulutnya begitu sulit untuk mengatakan bahwa ia ingin Emily kembali?

Mengapa begitu sulit mengatakan bahwa ia butuh gadis itu?

Mangatakan bahwa ia ingin Emily tetap bersamanya.

Mengatakan bahwa mereka bisa mencoba kembali.

Mengatakan bahwa Emily tidak perlu membunuh rasa cintanya.

Mengatakan bahwa ia sudahlah kalah dan menyadari sebenar-benarnya yang ia inginkan.

Pria itu tak bisa berdiam diri lagi. Ia sadar sikapnya selama ini sangat pengecut dan buruk. Apa yang ia harapkan dengan memperburuk kondisi tubuhnya? Berharap Emily iba dan dengan suka rela kembali padanya?

Tidakkah Ethan sadar bahwa ia tak sedikitpun menemani Emily dikesedihan setelah kepergian orang tua gadis itu?

Gadis itu sudah ditahap putus asa dan rela melepaskannya. Bagaimana bisa ia membiarkan Emily membunuh perasaannya sendiri?

Sedangkan Ethan masih berpikir gadis itu masih mencintainya?

Bodoh!!

Ethan kembali melirik jam didinding. Ia kemudian turun dari kasur dengan tergesa-gesa bahkan tak mengindahkan kamar Emily yang ia gunakan selama ini dalam keadaan kacau dan berantakan dengan pintu terbuka.

Bahkan tak menghiraukan hawa dingin yang menyerang ketika hujan karena penghangat ruangan yang tidak bekerja dengan baik dan hampir rusak.

Pria itu harus pergi. Ia tak bisa lagi menunggu karena perasaannya memburuk akibat mimpi tadi.

Ethan melajukan mobil dipagi buta. Walau jalanan tetap menyala di kota besar ini, namun untungnya tidak macet.

Tak menunggu waktu lama, pria tersebut pun sampai ditujuan.

Mobilnya bahkan ia biarkan begitu saja dijalan depan rumah seseorang. Pintu mobil masih terbuka dan kunci tertancap di sana.

Ethan berlari. Kemudian sesampainya di depan pintu rumah. Ia mengedornya dengan sekuat tenaga. Tak memperdulikan keadaan manusia di dalam rumah tersebut yang sudah pasti sedang terlelap tidur.

DUG! DUG! DUG!

"MIKE!!"

Ethan berteriak sambil mengedor pintu keras.

DUG! DUG! DUG! DUG!

"MIKE!! BUKA PINTUNYA!!!!!!"

Ethan seperti kesetanan. Ia tak peduli jikapun ada satpam perumahan yang datang.

(One Shot) You & ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang