Aku lagi baca cerita author lain yg lagi on going. Ceritanya kompleks dan bikin aku kepikiran, karena belum tamat otak aku menyusun cerita sendiri. So.. Cerita ini mungkin mirip, aku bisa bilang terinspirasi kali ya.. Maaf kalau kesannya jelek.. Tp seriusan kepala aku nggak nyaman sama rasa penasaran sama ending dan membuat skenario sendiri 🙏
jika tidak berkenan akan aku hapus dan minta maaf duluan.Aku nyoba buat beda-bedain tipis kok.. 😁🙏
***
Brak!!
Suara pintu rumah digebrak dengan kasar oleh seorang pria. Wajahnya memerah, matanya nyalang memancarkan amarah. Dadanya sampai naik turun karena jantung dan nafasnya memberat, begitu juga kepalan tangan yang membuat kuku pria itu memutih.
"Kevin? Kamu kenapa nak?" ibu pria itu datang dari arah kamar. Menatap anaknya keheranan.
"Dimana Nurin? DIMANA DIA?!!" teriak Kevin membahana hingga para ART mendengar dan kabur segera ke kamar masing-masing.
"Kamu tenang dulu, Vin." Ibu Widy mencoba menenangkan. Ia paham emosi anak sulungnya ini. Karena memang keluarga mereka sedang dilanda masalah paling berat. Terutama untuk kondisi pernikahan Kevin dan Dina begitu juga dengan pernikahan Dewa dan Nurin.
"NURIN!!!" Teriak pria ini lagi.
Sehingga tak lama setelahnya Nurin datang dari lantai dua dengan tergesa-gesa. Wajah wanita itu pucat pasi, nafasnya pun ngos-ngosan karena teriakan Kakak nya tersebut.
Melihat Nurin mendekatinya, Kevin pun maju kedepan dan mencengkram kerah baju Nurin kasar. Matanya menatap nyalang, emosi bertumpu pada sorot iris hitam pekat itu.
"Ka..Ka.. Ada apa?" ujar Nurin tersendat. Sedangkan Ibu Widy tampak berteriak dan terkejut. Mencoba melepaskan tangan anak prianya pada anak perempuannya.
"Lepaskan Kevin! Dia adik kamu!!"
"Dia bukan adik ku!! Dia hanya anak angkat!!"
Nurin memejamkan mata. Ia sepertinya paham apa yang terjadi. Air mata wanita itu luruh.
"Puas kamu ha?! Puas kamu hancurkan hidup ku?!" teriak Kevin kencang hingga ia pun mendorong tubuh Nurin hingga perempuan itu bersimpuh di lantai.
"Astaga!" Ibu Widy mendekati Nurin. "Ada apa Kevin?" Ibu Widy mencoba mencerna.
"Aku sudah menalak Dina. Keluarga ku telah hancur dan itu karena kamu, Nurin!" Kevin mencengkram tangannya semakin erat tanda emosinya semakin meninggi.
Mendengar ucapan Kevin, Nurin yang sadar mendekati kaki Kakak angkatnya tersebut. Menangis meminta ampun.
"Maaf, Kak.. maafin Nurin.. Nurin tidak tahu kalau akan begini akhirnya."
"Jika saja aku tidak meng-iyakan permintaan gila mu itu, Dina tidak akan mengkhianati ku."
Kevin mengusap mukanya kasar.
"Kita sudah melakukan berbagai macam cara untuk membuat Dewa sembuh, Kevin!" Ibu Widy membela Nurin.
"Tapi ini adalah rencana paling tolol dan beresiko!!! Mama tahu itu kan!! Jika aku tidak membiarkan Dina ikut andil dalam pengobatan Dewa. Hal ini tidak akan terjadi!! Mereka tidak akan berbuat diluar batas!!!" Kevin menatap Nurin di kakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(One Shot) You & I
RomanceBerisi cerita random singkat tentang cinta Oneshot / cerpen Langsung baca aja