(One Shot) You & I

Ethan & Emily

Kadang, seseorang butuh satu dua tamparan keras untuk menyadarkannya dari sebuah kesalahan.

Dihidupnya, hanya perlu satu dua peristiwa getir agar ia paham itulah waktunya untuk berubah.

Emily kehabisan energi untuk menangis. Wanita itu hanya sanggup menatap lurus pada foto Ayah Ibunya sambil meringkuk di atas kasur orang tuanya. Sudah dua minggu berlalu setelah Ibunya pergi meninggalkan dunia untuk Emily tempati 'sendirian'.

Inilah tamparan itu.

Inilah peristiwa itu.

Kehilangan dua orang yang tulus mencintainya dalam waktu dekat.

Lebih dari sebulan yang lalu, Ayah Emily menghembuskan nafas terakhir karena sakit jantung. Pria kaya raya itu tak sanggup lagi menampung kesakitannya.

Emily bersedih, pahlawannya telah pergi. Namun yang tidak Emily sangka adalah ibunya jauh lebih sedih. Sehingga tak lama setelah suaminya meninggal, sang ibu menyusul.

Di dunia mereka bersama, dipenantian terakhir pun mereka tetap bersama.

Emily menyadari bahwa begitu besar cinta di antara Ibu dan Ayahnya. Kadang pertanyaan itu muncul di dalam benak wanita itu.

Apakah aku bisa seperti mereka?

Apakah aku pantas mendapatkan cinta yang seperti cinta Ibu kepada Ayah, dan cinta Ayah kepada Ibu?

Tapi sedetik kemudian jawaban pun muncul dari hati Emily.

Tidak mungkin.

Aku tidak pantas.

Sesuatu yang dimulai dengan keburukan akan berakhir juga dengan keburukan.

Buktinya, hingga dua minggu berlalu pun suami Emily tak datang menjemputnya di rumah orang tua Emily.

Wanita itu merasa hampa dikesendiriannya di rumah super megah ini.

Sunyi.

Sepi.

Sorang diri.

Dan kedinginan.

Selama itulah Emily memikirkan segalanya yang terjadi di dalam kehidupannya. Semua praduga muncul dalam pikiran hingga mengikis logika. Emily tidak lagi sanggup hidup jika seperti ini.

Hingga suatu ketika, saat ia akhirnya telah menemukan solusi dari semua isi pikirannya tersebut. Ia memanggil pengacara pribadinya.

"Bagaimana kabar mu, Emily?"

"Jauh lebih baik."

"Ada apa kau memanggil ku?" Mike duduk santai di sofa ruang kantor Emily. Kantor perusahan besar yang sekarang dipegang oleh wanita itu sebagai warisan mutlak orang tuanya.

Emily mengatur nafasnya terlebih dahulu. Ia berdiri dan duduk di seberang Mixe. Ada hal penting yang harus ia lakukan dan butuh bantuan temannya ini.

"Aku akan memperbaiki semuanya, Mike."

Mike menyernyit bingung. Menurutnya perusahaan raksasa Ayah Emily sudah tidak ada kekurangan jika ingin diperbaiki semua.

"Maksud mu?"

***

Ethan.

Itu maksudnya.

Pria yang secara sah dan diakui negara sebagai suami Emily, yang menderita karena jahatnya Emily pada pria tersebut dahulu.

Mereka sudah menjalani pernikahan selama 5 tahun. Namun, jiwa pria tersebut tetap milik gadis lain.