MIG - Bekas Gue Cium

1.5K 100 0
                                    

Multimedia: Gasofan si El 😒
>--->

              Kierra tertidur di atas selimut yang ia gelar di atas karpet yang menutupi seluruh permukaan kamar Lia.

Tubuh gadis itu terasa ngilu ketika ia terbangun tapi ia mendapati ada satu nampan berisikan sarapan serta susu di dekatnya.

Tidak ada Lia di atas kasur dan itu sudah membuat Kierra sadar kalau gadis yang menghilang itulah yang menyiapkan sarapan untuknya.

Sambil merentangkan tubuhnya yang terasa pegal, Kierra menarik napas panjang serta melenguh. Jam berapa sekarang? Pikir gadis itu melirik ke seluruh ruangan guna mencari jam.

Sialnya, tak ada satupun jam di dinding yang hanya dihiasi oleh berbagai piagam serta lemari kecil yang menempel untuk penyimpanan buku serta tanaman hiasan.

Kierra melirik saat ia mendengar derap langkah seseorang. Ada Lia yang sudah mengenakan pakaian batik dengan rok SMA miliknya yang membungkus tubuh kecilnya dengan sempurna.

"Tumben bangun jam enam?" ujar gadis itu seraya terduduk di kursi yang tersimpan di dekat meja belajar yang penuh dengan berbagai buku.

Tangan gadis itu bergerak cepat guna mengambil beberapa buku dan memasukannya ke dalam ransel.

"Pantes masih ngantuk" ujar Kierra sedikit melantur seraya mengambil satu mangkuk sereal yang sudah tersedia lantas kemudian menumpahkan sedikit susu ke dalam mangkuknya.

"Setengah tujuh aku harus udah berangkat. Kamu jangan sampai telat ke sekolah. Hari ini aku mau bagiin surat buat kemah. Kemungkinan kita belajar cuma setengah hari buat persiapan kemah besok"

Kierra yang tengah mengunyah sarapannya hanya menanggapi gadis itu dengan gumaman kecil.

"Kamu siapin tenda, aku yang bawa kayu bakar sama minyak tanah. Ok?"

"Hmm" lagi, Kierra hanya membalas dengan gumaman.

Lia melirik pada gadis yang masih saja tampak mengantuk itu. Rambut panjangnya yang berwarna hitam legam tampak acak-acakan, tapi wajah bantalnya terlihat menggemaskan "Semalam tidurnya nyenyak?" ujar Lia yang langsung di tanggapi oleh gelengan.

"Punggung gue sakit semua njir" jawab Kierra yang sepertinya sudah mulai tersadar dari alam mimpi.

Setelah menghabiskan serealnya, Kierra menuangkan lagi susu ke dalam gelas "Kemah berapa hari?"

"Jumat sore sampe sabtu siang. Jam 2 siang hari sabtu harusnya acara udah selesai" jawab Lia ketika gadis itu mengambil ikatan rambut dan mulai menyatukan surai rambutnya yang sedikit kecoklatan.

Kierra mengerutkan kening sebentar "Ngapain dikucir? Biasanya digerai" komentarnya, membuat Lia tak jadi menyatukan surai miliknya.

Gadis cantik bertubuh mungil itu melirik ke belakang, tepat pada Kierra yang sudah menghabiskan segelas susunya "Cuaca hari ini lumayan hangat, El. Kalau rambutku digerai nanti aku keringetan" jelas gadis itu.

Kierra berdiri setelah ia meletakkan gelas kosongnya di atas nampan. Gadis itu kemudian mendekat pada si cantik bertubuh mungil dan meraih pipi tembam miliknya yang sedikit kemerahan karena suhu udara.

"Digerai aja. Leher lo merah, bekas gue cium semalem" Kierra bisa melihat Lia terbelalak sebentar sebelum ia mengambil cermin berukuran sedang dan menempatkan itu di samping lehernya lantas melihat pantulan itu di cermin lain yang tertempel di dekat meja belajar miliknya.

Ada jejak senyum di bibir Kierra ketika Lia sudah menyadari kalau perbuatan Kierra semalam meninggalkan tanda di lehernya dan gadis itu tengah membekap wajahnya yang memerah karena malu.

My Innocent Girl (FreenXBecky)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang