MIG - Calon Mertua

1K 87 0
                                    

Multimedia: Calon mertuanya Lia.

>--->

Lia terpejam saat ia melihat banyak orang tiba-tiba mengerumuni dirinya, ada selimut yang dibawa Aksa untuk menjaga suhu tubuh Lia yang hanya dibalut oleh baju tidur tipis ketika lelaki itu datang ke rumah sakit.

Di sisi Lia, Davin tengah memberikan bahunya untuk menjadi sandaran. Lelaki bertubuh besar yang tampak urakan itu nyatanya berkelakuan lembut pada Lia, ia bahkan tak segan untuk memeluk atau sesekali mengusap kepala serta belakang punggungnya.

Sudah hampir pukul 5 pagi sekarang, dan keluarga Kierra belum muncul di rumah sakit sementara gadis itu masih dalam keadaan kritis di atas ranjang.

Setelah lelah menangis, akhirnya Lia tertidur di pundak Davin sementara lelaki itu dengan lembut memeluknya agar gadis itu tak kedinginan.

Lelaki itu melirik pada Alvin yang baru saja sampai di rumah sakit. Alvin tampak kesulitan mengatur napas ketika ia melirik pada Lia yang sedang dipeluk oleh Davin "Ibu negara nggak kenapa-napa kan?" ujar Alvin seraya berjongkok di hadapan Lia yang tengah terlelap.

Davin menorehkan senyum sedikit "Baru tidur. Jangan berisik. Kasian dia nangis terus dari tadi" balas Davin dengan suara rendah.

Alvin mengulurkan tangan pada gadis kecil itu dan memegang keningnya yang sedikit tertutup oleh rambut "Suhu tubuhnya rendah banget" ia membuka jaketnya lantas menambah tumpukan kain hangat itu di atas tubuh milik Lia.

Nathan mendekat "Gue beliin air anget deh ya, kasian dia pucet begitu"

Davin mengangguk mengiyakan sebelum ia melirik pada Kelvin yang tengah sibuk dengan ponselnya. "Orangtua Kierra masih belum bisa dihubungi?" tanya Davin dengan nada risau.

Kelvin yang baru datang mengangguk mengiyakan "Tante Adriana bilang, dia lagi di perjalanan ke sini. Tapi Om Adi lagi di luar kota dan nggak bisa dihubungi" jelas Kelvin pada Davin yang mengangguk.

"Orangtua Lia gimana?" tanggap Naufal yang sedari tadi terdiam.

Davin mendecak "Orangtua Lia udah tau ini semua. Tadi, pas gue jemput Lia, gue bilang ke Bokapnya kalo pacar Lia jatoh dari motor. Terus Bokapnya nanya, siapa pacarnya Lia, gue bilang aja Kierra" lelaki itu mendesah sebentar "Pas udah gue bilang Lia sama Kierra pacaran, gue liat Bokapnya kayak marah gitu, terus panggil Lia"

Davin menegapkan tubuh berototnya sebentar "Pas Lia turun, dia dimarahin. Tapi Lia cepet-cepet nanya ke gue ada apa dan gue jelasin. Terus dia nangis sesegukan sambil mohon-mohon ke Bokapnya buat kasih izin jenguk Kierra" lelaki itu mengusap wajahnya sekali, tampak frustasi.

"Bokapnya kasih izin. Tapi dengan syarat Lia nggak boleh pacaran sama Kierra lagi"

"Hah?" Kelvin serta Alvin melirik tidak percaya pada Davin yang justru mengangguk seolah mengatakan bahwa informasi yang dia berikan itu benar.

Davin sedikit bergerak dari posisi duduknya hingga gadis yang sedari tadi terlelap merengek tak suka terhadap gerakan itu. "Terus nanti gimana hubungan Ibu negara sama Bu ketu?" ujar Kelvin dengan nada khawatir.

Davin mengangkat bahu "Itu dia yang lagi gue pikirin. Selain kondisi Bu ketu, gue juga lagi mikirin segimana beratnya kondisi Ibu negara sekarang"

Terdengar derap langkah mendekat dan saat seorang wanita cantik berambut pendek dengan tas selempang yang terlihat mahal itu datang, semua orang berdiri kecuali Davin yang masih memeluk Lia di dalam dekapan.

"Tante" sapa semuanya hampir bersamaan.

Ada jejak air kesedihan di kelopak mata si wanita senja "Keadaan Kierra gimana sekarang?" wanita itu mencoba melirik ke ruang operasi yang tertutup gorden.

My Innocent Girl (FreenXBecky)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang